



Kemenkes: Keluarga Lebih Pilih Beli Rokok daripada Telur, Sayur, atau Biaya Pendidikan Anak
- Kementerian Kesehatan RI menyoroti fenomena menyedihkan di tengah masyarakat.
Yakni banyak keluarga di Indonesia yang lebih memilih membeli rokok ketimbang memenuhi kebutuhan pokok seperti telur, sayur, ikan, bahkan biaya pendidikan anak.
Hal ini disampaikan Direktur Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi, dalam paparannya terkait peningkatan prevalensi perokok di usia anak dan remaja.
“Ini yang lebih menyedihkan lagi. Kalau kita lihat pengeluaran rumah tangga, orang lebih memilih beli rokok daripada beli sayur, ikan, atau bahkan telur,” ungkap Nadia, Rabu (11/6).
Padahal, ia menekankan bahwa secara nilai, satu batang rokok setara dengan satu butir telur. “Sebenarnya lebih baik beli satu telur, bisa untuk keluarga. Sementara satu batang rokok hanya untuk diri sendiri. Ini logikanya sudah tidak masuk akal,” lanjutnya.
Menurut Nadia, situasi ini mencerminkan pola konsumsi yang mengabaikan kesehatan dan masa depan keluarga, termasuk pendidikan anak.
“Untuk pendidikan saja, pengeluarannya lebih rendah dibandingkan rokok. Padahal negara lain justru menomorsatukan pendidikan dan kesehatan,” tegasnya.
Kemenkes mengingatkan pentingnya perlindungan masyarakat, terutama anak-anak, dari bahaya rokok dan produk turunannya.
Pemerintah telah mengadopsi strategi M-POWER dari WHO untuk menekan konsumsi tembakau, termasuk dengan monitoring, perlindungan dari paparan asap rokok, layanan berhenti merokok, edukasi, hingga pelarangan iklan, promosi, dan sponsor rokok.
Ia menegaskan bahwa Kemenkes bersama lembaga lain seperti BPOM dan organisasi masyarakat sipil, terus berupaya melindungi generasi muda dari dampak buruk rokok.
Pemerintah juga berkomitmen memperluas layanan berhenti merokok sebagai bagian dari agenda kesehatan nasional.
Tag: #kemenkes #keluarga #lebih #pilih #beli #rokok #daripada #telur #sayur #atau #biaya #pendidikan #anak