Hari Kusta Sedunia 2024: Orang Tua Perlu Waspadai Gejala Awal Penyakit Kusta Pada Anak
ilustrasi pemeriksaan kesehatan anak. Sumber foto: Freepik
13:33
29 Januari 2024

Hari Kusta Sedunia 2024: Orang Tua Perlu Waspadai Gejala Awal Penyakit Kusta Pada Anak

 

 

 

Kusta merupakan penyakit menular kronis sebagian besar menyerang kulit dan saraf tepi.

Penyakit ini disebabkan oleh mycobacterium leprae, sejenis bakteri dan jika tidak diobati dapat menyebabkan cacat permanen.

Meskipun kusta relatif umum terjadi pada orang dewasa, bahkan anak-anak pun bisa terkena penyakit ini.

Untuk mencegah kerusakan permanen, ada baiknya mengetahui tanda-tanda awal kusta pada anak.

Dua dekade lalu, penyakit kusta secara universal dihilangkan sebagai masalah kesehatan masyarakat.

Namun, berdasarkan data tahun 2023, Indonesia menjadi negara ketiga dengan kasus kusta terbanyak di dunia.

Hari Kusta Sedunia diperingati setiap tanggal 28 Januari itu paling banyak menyerang kulit, mata, hidung, dan saraf bagian luar tubuh.

Meski bisa diobati, penyakit ini menyebabkan luka pada kulit dan merusak saraf, kata ahli saraf Kunal Bahrani.

Dikutip JawaPos.com dari Healthshots, Senin (29/1), kusta menyebar melalui droplet atau cipratan liur dari batuk dan bersin.

Kontak dekat berkepanjangan dengan orang yang terinfeksi menjadi cara penularan utama.

Penting untuk mengetahui gejala awal penyakit kusta, apa saja? simak uraiannya di bawah ini:

  1. Bercak kulit

Carilah bercak terang atau kemerahan pada kulit. Bercak ini mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi bisa menghilangkan sensasinya, kata sang ahli.

  1. Mati rasa atau kesemutan

Jika merasakan kesemutan atau mati rasa di area tertentu terutama di tangan, kaki atau wajah, bisa jadi itu merupakan tanda awal penyakit kusta.

  1. Otot lemah

Kusta dapat memicu kelemahan pada otot. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menggenggam objek atau melakukan tugas-tugas sederhana.

  1. Masalah mata

Penyandang kusta memiliki mata berair atau kering, juga mengalami kesulitan berkedip, Jadi ini mungkin mengindikasikan penyakit kusta yang memengaruhi saraf wajah.

  1. Mimisan

Sering mimisan bisa terjadi jika anak menderita kusta. Hal ini mungkin terjadi karena kerusakan jaringan hidung akibat kusta.

  1. Saraf menebal

Rasakan adanya benjolan di bawah kulit. Periksa area sekitar telinga dan pipi yang mungkin terdapat penebalan saraf.

  1. Luka

Kusta dapat menyebabkan penyembuhan luka yang lambat. Hal ini dapat menimbulkan kelainan bentuk jika tidak ditangani, jelas sang ahli.

Kusta memiliki dua jenis yakni kusta kering (Pausi Basiler), hanya terdapat sedikit bakteri sehingga menyebabkan gejala lebih ringan dan kusta basah (Multi Basiler) memiliki lebih banyak bakteri menimbulkan gejala yang parah.

Penyakit ini dapat dicegah dengan meningkatkan kebersihan dan deteksi dini. Mencuci tangan secara teratur dan menjaga kebersihan membantu mengurangi risikonya.

Setelah menemukan tanda awal dan terdiagnosis, anak akan diobati memerlukan kombinasi antibiotik terutama dapson, rifampisin, dan klofazimin, papar Bahrani.

Tergantung pada tingkat keparahannya, anak mungkin harus menjalani pengobatan jangka panjang.

Penting untuk menyelesaikan pengobatan yang diresepkan dokter untuk memastikan pemulihannya.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #hari #kusta #sedunia #2024 #orang #perlu #waspadai #gejala #awal #penyakit #kusta #pada #anak

KOMENTAR