Jangan Sentuh dan Cium Bayi Sembarangan, Berikut Bahaya yang Perlu Diketahui!
Ilustrasi bayi sedang tersenyum. Pexels.com/Yan Krukau
14:10
19 September 2024

Jangan Sentuh dan Cium Bayi Sembarangan, Berikut Bahaya yang Perlu Diketahui!

- Hampir semua orang menyukai kehadiran bayi. Bahkan, melihatnya tertidur saja dapat membuat orang-orang merasa gemas. Hal itu juga memicu orang-orang ingin mengenalnya lebih dekat.

Tak jarang, kehadiran seorang bayi di tengah kehidupan membuat orang-orang di sekitar ingin menyentuh kulitnya yang lembut, merayu dan menciumnya.

Namun, bukan berarti dapat menyentuh, mencium, dan menggendong bayi secara bebas. Sebab, ada risiko kesehatan saat bayi melakukan kontak dengan orang dewasa yang sedang sakit.

Fakta yang perlu diketahui, menyentuh dan mencium bayi yang sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna bisa meningkatkan risiko tertular virus meningitis, herpes simplex, dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya.

Dikutip dari laman The Healthy Kamis (19/9), seorang ibu membagikan kisah anaknya yang terkena penyakit. Diceritakan bahwa bayi berusia 18 hari akhirnya meninggal dunia setelah ia tertular virus herpes.

Pada saat dilahirkan, bayi ini tampak sangat sehat, tetapi kondisinya mendadak memburuk. Di saat dokter melakukan pemeriksaan, diketahui bahwa bayi telah tertular virus herpes simplex.

Kepada dokter, kedua orang tua mengaku tidak mengidap virus ini. Merujuk pengakuannya, kemungkinan besar bahwa si bayi mendapatkannya dari paparan orang luar. Biasanya, virus ini tidak membahayakan nyawa orang dewasa, tetapi bisa menjadi serius dan mematikan pada bayi, terutama bayi baru lahir.

Melalui artikel ini, berikut dirangkum beberapa bahaya menyentuh dan mencium bayi sembarangan.

1. Herpes

Herpes atau HSV-1 adalah penyakit karena virus yang bisa menyebabkan timbulnya luka lecet pada orang dewasa. Luka lecet berisi cairan ini biasanya timbul di area sekitar mulut dan menyebabkan rasa gatal serta sakit.

Penyakit ini sendiri bisa menjangkiti bayi ketika dicium oleh orang dewasa yang memiliki penyakit herpes. Kebanyakan perlu waktu 1 hingga 12 hari sebelum muncul luka lecet setelah terjangkit virus herpes.

2. Meningitis Tuberkulosa

Meningitis tuberkulosa adalah radang selaput otak akibat komplikasi Tuberkulosa Primer. Gejalanya yaitu lelah, susah makan, demam, nyeri kepala yang semakin memburuk, perubahan mental, penurunan kesadaran, kejang, kelemahan satu sisi.

Bayi dapat terkena penyakit ini karena bayi masih sensitif, rentan dan mudah mendapatkan infeksi dari luar.

3. Penyakit Pernafasan RSV (Respiratory Syncytial Virus)

RSV adalah penyakit yang juga disebabkan oleh virus dan mengakibatkan penderitanya mengalami kesulitan saat bernapas. RSV bisa menyebar ketika bayi menyentuh permukaan yang terkontaminasi lalu menyentuh mata, mulut, dan hidungnya.

RSV juga bisa ditularkan dan menginfeksi bayi yang terkena menghirup cairan dari hidung atau mulut penderita RSV. Oleh karena itulah, meskipun tidak bersentuhan, menjenguk bayi saat menderita penyakit ini juga bisa membuatnya tertular.

4. Alergi

Banyak anak-anak dan orang dewasa mengalami alergi yang disebabkan oleh beberapa benda atau makanan lainnya. Orang luar biasanya tidak begitu paham kalau bayi perlu terbebas dari makanan yang bisa menimbulkan alergi.

Bahkan ketika seseorang datang berkunjung menggunakan produk makeup tertentu, mereka tidak tahu kalau ada gluten dalam lipstiknya. Gluten dapat menyebabkan respons autoimun dalam tubuh yang bisa menempatkan anak pada risiko kesehatan.

Karena itu, disarankan agar orang yang menggunakan produk seperti itu menghindari mencium bayi. Dengan cara ini, orangtua dapat melindungi bayi dari paparan kosmetik yang mengandung bahan kimia beracun tersebut.

5. Varisela (Cacar Air)

Infeksi akut oleh virus Varisela zoster bersifat muncul dan dapat sembuh dengan sendirinya. Infeksi virus ini mengenai kulit dan mukosa, yang ditandai dengan demam, rasa lelah dan kelainan kulit.

Bagi penderita yang mencium bayi, akan berisiko menularkan penyakit cacar air ke bayi yang bisa ditularkan melalui bersin dan batuk. Karena virus cacar air bisa dengan mudah menular melalui droplet dan airborne.

Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah tertularnya risiko penyakit terhadap bayi, seperti:

  1. Pastikan kebersihan bayi dan lingkungan
  2. Jauhkan bayi dari asap rokok
  3. Hindarkan bayi atau pertemuan dengan orang sakit
  4. Jangan pegang area muka bayi
  5. Ganti baju sebelum memegang bayi
  6. Cuci tangan sebelum memegang bayi
  7. Jangan mencium bayi

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #jangan #sentuh #cium #bayi #sembarangan #berikut #bahaya #yang #perlu #diketahui

KOMENTAR