Bahlil Mau Terapkan Elpiji 3 Kg Satu Harga
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat rapat dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (2/7/2025). (KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY)
17:32
2 Juli 2025

Bahlil Mau Terapkan Elpiji 3 Kg Satu Harga

- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berencana menerapkan elpiji 3 kilogram (kg) satu harga.

Saat ini, pemerintah sedang menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk payung hukumnya.

Ia menuturkan, penerapan elpiji 3 kg satu harga bertujuan untuk mencegah terjadinya kecurangan yang membuat harga elpiji subsidi tersebut melonjak melebihi harga eceran tertinggi (HET).

"Ada kemungkinan nanti kita dalam pembahasan, dalam Perpres (terkait elpiji 3 kg), kita tentukan saja satu harga supaya jangan ada gerakan tambahan di bawah," ujar Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (2/7/2025).

Selama ini, penetapan HET elpiji 3 kg diserahkan kepada masing-masing pemerintah daerah (pemda).

Seperti di wilayah Jakarta, besaran HET di tingkat pangkalan resmi Pertamina sebesar Rp 16.000 per tabung, sedangkan di wilayah Kepulauan Seribu sebesar Rp 18.500 dan Rp 19.500 per tabung.

Lalu di wilayah Sumatera Selatan, HET elpiji 3 kg sebesar Rp 18.500 per tabung.

Pada wilayah Banten, besaran HET-nya berkisar Rp 19.000-Rp 19.500 per tabung.

Sedangkan di wilayah DI Yogyakarta, HET elpiji 3 kg sebesar Rp 15.500 per tabung, sementara HET di wilayah Jawa Timur sebesar Rp 16.000 per tabung.

Bahlil mengatakan, metode penetapan harga elpiji 3 kg oleh pemda tersebut nantinya akan diubah melalui penerbitan Perpres yang baru, sehingga akan diterapkan elpiji 3 kg satu harga.

"Jadi untuk elpiji, Perpres-nya kami lagi bahas, kita akan mengubah beberapa metode agar kebocoran ini tidak terjadi, termasuk harga yang selama ini diberikan kepada daerah," kata dia.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat meninjau Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Rewulu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Jumat (20/6/2025). Dok. Pertamina Patra Niaga Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat meninjau Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Rewulu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Jumat (20/6/2025). Menurut dia, pemerintah terus mengeluarkan anggaran yang besar untuk subsidi elpiji, yakni sekitar Rp 80-Rp 87 triliun per tahun.

Namun, jika penyaluran elpiji subsidi tidak tepat, di mana masyarakat tetap membayar harga yang mahal, maka upaya pemerintah memberikan subsidi menjadi tidak efektif.

"Karena ini kan negara menghabiskan uang tidak sedikit, Rp 80-Rp 87 triliun per tahun untuk subsidi. Kalau harganya dinaikkan, dinaikkan, dinaikkan terus, antara harapan negara dengan apa yang terjadi tidak sinkron," ucap Bahlil.

Juru bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia menambahkan, penerapan elpiji 3 kg satu harga ini nantinya akan berbeda dari skema BBM satu harga.

Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai skema elpiji 3 kg satu harga.

Anggia hanya menekankan, Perpres-nya masih dalam proses penyusunan dan akan diikuti dengan aturan turunan untuk bisa diterapkan kebijakannya.

"Akan dibikinkan dulu Perpres-nya, ini masih dalam pembahasannya, nanti ada turunannya. Jadi semuanya nanti penetapan satu harga elpiji 3 kg. Jadi enggak ada lagi yang mainin harga segala macem. Tapi beda (dari skema BBM satu harga)," jelasnya.

Tag:  #bahlil #terapkan #elpiji #satu #harga

KOMENTAR