Penderita Diabetes Diprediksi Meningkat, Ketahui Batas Konsumsi Gula untuk Cegah Risiko
Data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukan Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak, yakni 19,5 juta penderita di tahun 2021.
Masih menurut IDF, penderita diabetes di Indonesia diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045 jika masyarakatnya tak menerapkan pola hidup sehat.
Seperti diketahui, World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan Indonesia memiliki pedoman mengenai batas konsumsi gula harian.
WHO sendiri menyarankan agar asupan gula tambahan per hari tidak melebihi 10 persen dari total kalori harian untuk manfaat kesehatan yang signifikan, termasuk penurunan risiko obesitas dan penyakit lainnya.
“Kami memiliki bukti bahwa membatasi asupan gula hingga kurang dari 10 persen dari total asupan energi harian, juga dapat mengurangi risiko diabetes, obesitas, dan kerusakan gigi,” kata Dr. Francesco Branca, Direktur Departemen Nutrisi untuk Kesehatan dan Pembangunan WHO seperti dikutip dari situs resmi WHO.
Membatasi konsumsi gula hingga kurang dari 10 persen dari total kalori harian mengurangi beban penyakit tidak menular.
Kementerian Kesehatan Indonesia menyarankan batas konsumsi gula, yakni 50 gram atau 4 sendok makan per hari.
Dikutip Health dan WebMD, manfaat mengurangi konsumsi gula sangat signifikan untuk kesehatan.
Pertama, menurunkan berat badan. Membatasi asupan gula per hari dapat meningkatkan rasa kenyang sehingga berat badan akan cenderung turun dan lingkar perut akan mengecil.
Kemudian menstabilkan kadar gula darah. Apalagi dibarengi perubahan pola makan serta rutin olahraga. Hal itu meningkatkan sensitivitas insulin sehingga kadar gula darah lebih stabil.
Mengurangi konsumsi gula per hari juga menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan trigliserida, sehingga risiko penyakit jantung akan berkurang.
Selain itu, dapat meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Gula diketahui membuat bakteri di dalam mulut memproduksi asam yang dapat merusak permukaan gigi, menyebabkan gigi berlubang dan infeksi gusi.
Membatasi asupan gula membantu untuk mengurangi jerawat dan menyehatkan kulit sehingga munculnya tanda-tanda penuaan dini dapat dicegah. Mengurangi asupan gula juga membantu menurunkan risiko penyakit lever.
Karenanya, kampanye gaya hidup sehat pun digaungkan berbagai pihak.
Bukan hanya aktif berolahraga, tapi juga pemenuhan nutrisi, termasuk membatasi konsumsi gula.
"Kami percaya bahwa kampanye ‘Jadi Lebih Baik’ bisa dimulai dari memilih asupan yang bermanfaat bagi tubuh, salah satunya adalah susu," kata Dhony Pratama, CEO Susu Mbok Darmi.
Pihaknya mendukung gaya hidup sehat dan berusaha menginspirasi agar masyarakat semakin produktif dalam berbagai aktivitas.
Kampanye "Jadi Lebih Baik" merupakan wujud komitmen mereka dalam memberikan pilihan positif bagi masyarakat, seperti mengatur level manis dalam berbagai varian susu.
Sebagai negara nomor tiga yang banyak mengkonsumsi gula di Asia Tenggara, masyarakat di Indonesia perlu memiliki kesadaran untuk mengubah gaya hidup.
Mengurangi kadar asupan gula dapat menjadi awal dari resolusi tahun baru untuk memiliki tubuh yang lebih sehat.
"Melalui kampanye ini, kami tidak hanya ingin memperkenalkan cara konsumsi susu yang lebih sehat tetapi juga memotivasi untuk memulai kebiasaan positif yang memberikan kualitas hidup lebih baik,” tutup Dhony.
Tag: #penderita #diabetes #diprediksi #meningkat #ketahui #batas #konsumsi #gula #untuk #cegah #risiko