Menko IPK Apresiasi Kualitas Bangunan Bali International Hospital, RS Bertaraf Internasional Hasil Konstruksi PTPP
- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono memberikan apresiasi terhadap progres pembangunan Bali International Hospital (BIH) yang memiliki kualitas bangunan kelas dunia.
Untuk diketahui, BIH adalah rumah sakit bertaraf internasional yang digarap oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP), salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia.
"Selamat atas progres pekerjaan konstruksi dari proyek Bali International Hospital yang tadi saya lihat luar biasa bangunannya bagus sekali dan memiliki kualitas bangunan kelas dunia. Ditambah lagi, fasilitas medis yang memiliki teknologi tinggi," jelasnya AHY saat mengunjungi proyek BIH, Kamis (23/1/2025).
Ia optimis bahwa BIH tidak hanya akan melayani masyarakat Indonesia tetapi juga menarik pasien internasional.
Menurutnya, fasilitas yang lengkap, teknologi canggih, serta suasana yang berbeda dari rumah sakit ini akan menjadi daya tarik tersendiri.
"Saya memberikan rasa hormat dan bangga kepada semua pihak, karena ini bukan hanya proyek bisnis semata, tapi proyek rumah sakit, yang artinya juga proyek kemanusiaan," tutur AHY.
Progres pembangunan mencapai 98,77 persen
Sebagai informasi, BIH berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan diharapkan beroperasi pada kuartal II-2025. Hingga Kamis (23/1/2025), progres pembangunan rumah sakit ini telah mencapai 98,77 persen.
BIH diproyeksikan menjadi pusat layanan medis modern dengan standar arsitektur dan teknologi yang canggih, mengedepankan konsep berkelanjutan serta mendukung terapi penyembuhan pasien.
Berbagai sertifikasi telah diraih BIH, termasuk Sertifikasi Green Building dari Green Building Council Indonesia, sertifikasi BAPETEN untuk bunker onkologi radiasi, dan standar Joint Commission International (JCI) untuk rumah sakit internasional.
Selain itu, pengujian material bangunan juga mengikuti standar ketat American Society for Testing and Material (ASTM) dan American National Standards Institute (ANSI), menjadikan BIH sebagai proyek rumah sakit yang memenuhi standar global.
Proyek BIH mencakup bangunan seluas 67.465 meter persegi (m2) di atas lahan 50.000 m2, dengan ruang terbuka lebih dari 60 persen dan luas tapak bangunan hanya 36,8 persen.
Lebih dari 50 persen pohon eksisting di kawasan tersebut berhasil dikonservasi dengan penyesuaian tata letak dan desain bangunan.
Konsep arsitektur budaya Bali, yang dikenal dengan Adiluhung, diterapkan pada bangunan tersebut, menjadikannya tidak hanya sebagai rumah sakit modern, tetapi juga menciptakan suasana yang mendukung proses penyembuhan.
Bangunan BIH didukung oleh infrastruktur medis yang membutuhkan spesifikasi khusus, termasuk bunker onkologi radiasi dengan ketebalan beton 2,5 meter (m), ruang MRI yang dilengkapi RF Cabin untuk mencegah dampak medan magnet, serta layanan radiologi dengan dinding, lantai, dan atap berlapis timbal setebal 4 milimeter (mm).
Rumah sakit tersebut juga memiliki jalur mobilisasi dan produksi radiofarmaka untuk layanan kedokteran nuklir, ruang radiologi satelit di layanan rawat inap yang memudahkan pasien mendapatkan pencitraan radiologi.
Selain itu, sistem pneumatic tube digunakan untuk transportasi farmasi dan laboratorium, dengan sistem information technology (IT) terintegrasi untuk penanganan pasien melalui TrakCare, serta Nurse Call yang terhubung ke seluruh layanan.
Fokus pada 5 spesialisasi utama dan kolaborasi internasional
Direktur Utama PT Pertamedika Bali Hospital dokter (dr) Dewi menjelaskan bahwa BIH akan berfokus pada lima spesialisasi utama, yang dikenal dengan cardiology, oncology, neurology, gastroenterohepatology, dan orthopedics (CONGO).
“Fasilitas tersebut dilengkapi dengan teknologi medis canggih dan tenaga kesehatan terampil terampil yang siap melayani pasien dengan sepenuh hati. Kami yakin, keberadaan rumah sakit ini akan memberikan kontribusi besar pada sektor kesehatan dan pariwisata Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, BIH akan bekerja sama dengan operator asing besar seperti Innoquest dari Singapura untuk laboratorium, serta ICON Cancer Center dari Australia untuk layanan onkologi dan kemoterapi.
Hal tersebut diharapkan dapat menjadikan BIH sebagai rumah sakit unggulan yang mampu bersaing di tingkat global.
Dalam upaya mendukung keberlanjutan lingkungan, BIH mengedepankan penggunaan energi ramah lingkungan, seperti desain pasif cooling di area publik tanpa penghawaan buatan, pemanfaatan energi terbarukan melalui solar panel, serta penggunaan pencahayaan alami untuk menjaga efisiensi energi.
Konsep tersebut menjadikan BIH sebagai rumah sakit yang tidak hanya mengutamakan kualitas layanan, tetapi juga keberlanjutan.
Tag: #menko #apresiasi #kualitas #bangunan #bali #international #hospital #bertaraf #internasional #hasil #konstruksi #ptpp