70 Persen Gabah Masih Diserap di Bawah HPP, Mentan Khawatir Luas Tanam Padi Turun
Ilustrasi gabah. (PIXABAY/PIXABAY)
13:08
23 Januari 2025

70 Persen Gabah Masih Diserap di Bawah HPP, Mentan Khawatir Luas Tanam Padi Turun

Data Kementerian Pertanian mencatat, sebanyak 70 persen gabah di lapangan masih diserap dengan harga di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).

Meskipun, per 15 Januari 2025, pemerintah telah menetapkan HPP gabah kering panen menjadi Rp 6.500 per kilogram atau naik Rp 500.

Data penyerapan harga gabah itu diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

“Ini sangat tidak baik bagi petani kita. Kita sudah memberikan subsidi Rp 144 triliun, kita sudah ‘paksa’ petani menanam. Tapi setelah mereka produksi dan surplus, kita malah ‘abaikan’ mereka,” kata Amran dalam keterangan pers, Kamis (23/1/2025).

Mentan Amran memperingatkan dampak serius apabila gabah petani masih dibeli di bawah HPP.

Selain merugikan petani, hal itu dapat mengancam upaya swasembada pangan dan menurunkan luas tanam padi.

“Terjadi penurunan luas tanam di dua minggu terakhir. Kenapa? Karena harga. Petani beralih menanam sayuran yang lebih menguntungkan, khususnya di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” kata Amran.

Data Kementan hingga 21 Januari 2025, harga gabah di beberapa daerah masih di bawah HPP.

Di Kecamatan Bunguran Tengah, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, harga gabah berkisar Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per kilogram.

Sementara di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, harga gabah berada di rentang Rp 5.800 sampai Rp 6.300 per kilogram. Kemudian di Kabupaten Gunung Kidul harga gabah hanya Rp 5.000 sampai Rp 5.800 per kilogram.

Ilustrasi gabah.SHUTTERSTOCK/BE SAOWALUCK Ilustrasi gabah.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono juga mengungkapkan gabah di banyak daerah masih diserap dengan harga di bawah HPP.

“Berdasarkan pantauan kami setiap hari dan laporan dari sejumlah daerah, termasuk Sumatera Utara, harga pembelian padi masih banyak di bawah HPP. Tentu saja ada banyak faktor,” ujar Sudaryono dalam rapat bidang pangan di Aula Teungku Rizal Nordin, Medan, Sumatera Utara, Selasa (21/1/2025).

Oleh karena itu, Kementerian Pertanian mengusulkan agar penyerapan beras dan jagung pada bulan ini dilakukan dengan cara “keroyokan”.

Editor: Nirmala Maulana Achmad

Tag:  #persen #gabah #masih #diserap #bawah #mentan #khawatir #luas #tanam #padi #turun

KOMENTAR