Berita Bagus Debitur KPR Bersubsidi, Bunga Tetap Meski BI Rate Naik
Ilustrasi pembangunan rumah sederhana yang banyak dimintai konsumen karena cicilan dan uang muka yang terjangkau (Istimewa)
18:36
2 Mei 2024

Berita Bagus Debitur KPR Bersubsidi, Bunga Tetap Meski BI Rate Naik

Direktur Keuangan dan Operasional PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Bonai Subiakto memastikan bahwa kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate sebesar 6,25 persen pada April 2024, tidak mempengaruhi bunga Kredit Perumahan Rakyat (KPR) bersubsidi.

Bonai menyebut KPR yang disalurkan PT SMF merupakan pembiayaan sekunder, sehingga dampak atas kenaikan suku bunga acuannya tidak langsung. Adapun yang biasanya terdampak adalah KPR yang bersifat primer.

"Jadi kalau bicara impact atas kenaikan suku bunga, khususnya di pembiayaan perumahan KPR karena kami lembaga pembiayaan sekunder itu biasanya impact nggak langsung berdasarkan historis. Namun sebagaimana yang sudah pernah terjadi sebelumnya kenaikan suku bunga tidak langsung berdampak ke kami," kata Bonai dalam acara Press Tour Media di Gunungkidul, Yogyakarta, Kamis (2/5).

Bonai menyebut meski ada kenaikan suku bunga BI Rate, suku bunga yang dibebankan kepada masyarakat pengguna program KPR subsidi masih tetap di angka 5 persen. Hal itu sebagaimana telah sesuai dengan peraturan pemerintah yang saat ini masih berlaku.

"Untuk suku bunga tetap di angka 5 persen untuk KPR subsidi jadi meski ada kenaikan suku bunga tetap KPR subsidi 5 persen FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), sehingga bagi masyarakat untuk bunga KPR program sebetulnya sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah saat ini berlaku," jelasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,25 persen pada April 2024. Setelah bertahan sebesar 6 persen sejak Oktober 2023.

Kenaikan suku bunga acuan ini sebagaimana telah diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 April 2024. Tak hanya itu, BI juga memutuskan untuk menaikkan suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 7 persen.



"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 7,00 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara daring, Rabu (24/4).

Perry memastikan, kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak memburuknya risiko global serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025 sejalan dengan stance kebijakan moneter yang pro-stability.

Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.

"Kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran," jelasnya.

 

 

 

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #berita #bagus #debitur #bersubsidi #bunga #tetap #meski #rate #naik

KOMENTAR