Penumpang Tanpa Tiket Jadi Salah Satu Penyebab Antrean Parah di Pelabuhan Merak
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengambil serangkaian tindakan mitigasi untuk mengatasi kemacetan pemudik yang terjadi sepanjang belasan kilometer di Pelabuhan Merak, Banten, saat puncak arus mudik Lebaran 2024.
Setelah melakukan peninjauan langsung terhadap arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada hari Senin, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa tindakan mitigasi yang diterapkan meliputi penambahan kapal cepat serta pembatasan kegiatan bongkar muat kapal.
Menurut dia, dalam konteks Pelabuhan Merak, upaya penanganan mencakup peningkatan kapasitas kapal yang lebih besar dan lebih cepat. Selain itu, juga diperlukan penambahan fasilitas dermaga.
Ia mengatakan langkah mitigasi berupa operasional kapal tambahan memiliki spesifikasi berkecepatan 20 knot dengan kapasitas tampung penumpang sebanyak di atas 1.000 orang.
"Saya tadi lapor kepada Pak Presiden, dan Presiden tambahin. Kalau kapal katakanlah dengan 15 knot pasti kurang maksimal, atau dengan 500 kurang, jadi mesti kapal besar di atas 1.000 dan mesti di atas 15 knot atau bahkan 20 knot," ujarnya, dikutip dari Antara.
Mitigasi lainnya yang juga diterapkan, kata Budi, berupa larangan bagi petugas kapal melakukan bongkar muat barang di dermaga Merak maupun Baukauheni untuk mempercepat waktu perjalanan kapal.
"Kapal itu kalau di Bakauheuni tidak boleh muat, sehingga dia bisa balik dan relatif cepat, dan di sini tidak bongkar jadi cepat menarik penumpang," ujarnya.
Menurut Menhub Budi, kemacetan yang mencapai belasan kilometer di Pelabuhan Merak disebabkan oleh ketidakdisiplinan penumpang kapal, terutama pemudik yang tidak tertib dalam pembelian tiket perjalanan.
"Bandingkan dengan sistem kereta api di mana penumpang memiliki tiket, mereka datang ke stasiun, dan menunggu antrean selama 2 jam. Namun, di Pelabuhan Merak, ada yang datang tanpa memiliki tiket, bahkan untuk keberangkatan besok pagi. Hal ini menyebabkan kemacetan yang mencapai lebih dari 10 kilometer," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyoroti masalah antrean penumpang di Pelabuhan Merak. Beliau memerintahkan otoritas terkait untuk memfokuskan upaya penanganan situasi tersebut.
"Saya melihat bahwa yang perlu penanganan yang lebih fokus adalah di Pelabuhan Merak," ujarnya saat mengunjungi Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada hari Senin.
Tag: #penumpang #tanpa #tiket #jadi #salah #satu #penyebab #antrean #parah #pelabuhan #merak