Tancap Gas Pertumbuhan Ekonomi Digital dari Sektor Fintech, Platform Trading Kripto Ini Nggak Mau Ketinggalan Momentum
Roundtable discussion yang diselenggarakan oleh Huawei Cloud x Weefer bertemakan “What’s Next in Fintech Innovation?” di Jakarta baru-baru ini. (RianAlfianto/JawaPos.com)
07:09
18 Oktober 2024

Tancap Gas Pertumbuhan Ekonomi Digital dari Sektor Fintech, Platform Trading Kripto Ini Nggak Mau Ketinggalan Momentum

  Era baru kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan segera berjalan. Salah satu yang digaungkan adalah pertumbuhan ekonomi delapan persen yang mana salah satunya berasal dari sektor ekonomi digital.  

  Diketahui, industri financial technology (Fintech) terus mengalami transformasi positif, salah satunya terlihat dari peningkatan jumlah perusahaan fintech di Indonesia. Berdasarkan data Statista, perusahaan fintech tumbuh signifikan dari 51 perusahaan di tahun 2011, naik menjadi 336 perusahaan di tahun 2023.   Perusahaan cryptocurrency atau kripto juga masuk ke dalam pemain Fintech di sektor baru yang turut menyumbang peningkatan ekonomi digital di Indonesia. Oleh karenanya, saat ini banyak platform trading kripto juga juga memanfaatkan momentum supaya nggak ketinggalan.   Salah satunya adalah Pintu. Head of Product Marketing Pintu, Iskandar Mohammad di acara roundtable discussion yang diselenggarakan oleh Huawei Cloud x Weefer bertemakan “What’s Next in Fintech Innovation?” mengungkapkan, kemajuan industri fintech yang masuk dalam kategori digital masih relevan dengan pandemi Covid-19 yang telah terjadi beberapa tahun lalu.    "Pandemi tersebut punya dampak besar pada penggunaan layanan fintech di kehidupan sehari-hari yang membuat masyarakat pindah ke aktivitas digital dan hampir seluruh industri fintech mendapatkan pengaruh tersebut tak terkecuali industri kripto,” ujar Iskandar di Jakarta.   Secara umum industri fintech dan ekosistem ekonomi digital di Indonesia melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri memprediksi, nilai transaksi perdagangan digital di tahun 2024 bisa menyentuh Rp 500 triliun.    Dari transaksi aset kripto, bahkan OJK mencatat, hingga Agustus 2024 lalu, transaksinya sudah tembus Rp 344 triliun.  Sebut, tingginya transaksi kripto menjadi kabar baik karena makin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya investasi untuk mengembangkan aset yang dimiliki.    Di lain sisi, tantangannya semakin besar terutama dari sisi edukasi agar masyarakat bisa berinvestasi dengan bertanggung jawab dan bijak, khususnya pada aset kripto yang masuk dalam kategori high risk high return.    "Tentu banyak yang telah kami lakukan untuk mengedukasi masyarakat mengenai aset crypto seperti hadir ke kegiatan ini untuk berdiskusi bersama mengenai perkembangan dan tantangan yang ada,” ujar Iskandar.    Huawei Cloud bersama dengan Weefer mengadakan acara bertajuk Empowering Fintech with Cloud yang di dalamnya terdapat panel diskusi yang dihadiri oleh OJK, Koinworks, Qoala, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), dan juga PT Pintu Kemana Saja (Pintu).   Dalam diskusi ini, seluruh panelis mengeksplorasi terkait kemajuan dalam industri fintech dan juga aset crypto dan membahas bagaimana peran berbagai lembaga serta perusahaan fintech untuk mendorong inklusi keuangan.    “Meski pertumbuhan kripto dan fintech massif, edukasi tetap menjadi tantangan terbesar khususnya di industri crypto yang adopsinya sangat pesat. Sejak awal kami telah memahami hal tersebut dan tentu kami ambil tanggung jawab dalam memberikan sarana dan prasarana edukasi bagi masyarakat yang belum berinvestasi crypto atau pun yang membutuhkan analisis terkait pasar crypto. Beberapa strategi yang telah kami jalankan di antaranya berinvestasi pada channel edukasi Pintu Academy & Pintu News,” ungkap Iskandar.    Strategi lain yang dilakukan adalah aktif berkolaborasi dengan berbagai stakeholders seperti Bappebti, bursa kripto CFX, Asosiasi, Universitas, hingga banyak Komunitas. "Kami percaya kolaborasi menjadi salah satu langkah terbaik untuk mempercepat dan memperluas edukasi terkait aset kripto," tandas Iskandar. (*)  

Editor: Dinarsa Kurniawan

Tag:  #tancap #pertumbuhan #ekonomi #digital #dari #sektor #fintech #platform #trading #kripto #nggak #ketinggalan #momentum

KOMENTAR