Wall Street Naik di Awal Pekan Pendek, Saham Teknologi Jadi Penggerak
- Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada awal pekan perdagangan, Senin (22/12/2025) waktu setempat. Kenaikan Wall Street didorong oleh penguatan saham teknologi, dengan hampir seluruh sektor di S&P 500 ikut menguat.
Mengutip Reuters, Selasa (23/12/2025), pada akhir perdagangan Dow Jones Industrial Average naik 227,79 poin atau 0,47 persen ke level 48.362,68. S&P 500 menguat 43,99 poin atau 0,64 persen ke posisi 6.878,49, sementara Nasdaq Composite bertambah 121,21 poin atau 0,52 persen ke level 23.428,83.
Kenaikan saham teknologi mulai terlihat sejak akhir pekan lalu. Penguatan tersebut dipicu oleh proyeksi kinerja yang melampaui perkiraan dari Micron Technology, serta laporan inflasi Amerika Serikat yang lebih rendah dari ekspektasi pasar.
Kondisi itu membuat indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average kini hanya berjarak kurang dari 1 persen dari rekor tertinggi penutupan yang tercatat pada 11 Desember.
Saham Nvidia menjadi penopang terbesar penguatan pasar. Reuters melaporkan, perusahaan tersebut telah menyampaikan kepada kliennya di China bahwa Nvidia menargetkan pengiriman chip kecerdasan buatan (AI) terkuat kedua ke negara tersebut sebelum libur Tahun Baru Imlek pada pertengahan Februari.
Sementara itu, saham Micron melonjak 4 persen. Kenaikan ini diikuti oleh sebagian besar saham produsen chip lainnya, sehingga indeks semikonduktor PHLX menguat 1,1 persen.
Menanggapi pergerakan pasar, mitra sekaligus kepala strategi pasar Slatestone Wealth, Ken Polcari, menilai kenaikan indeks belum tentu berlanjut signifikan.
“Saya tidak yakin pasar akan naik jauh lebih tinggi; pergerakannya kemungkinan hanya akan naik-turun di kisaran yang sama,” kata Polcari.
“Hari ini pasar memang menguat, tetapi saya tidak akan terkejut jika setelah ini kembali melemah, lalu naik lagi ke level yang kurang lebih sama seperti sekarang.”
Secara historis, Desember dikenal sebagai periode yang cukup kuat bagi pasar saham. Berdasarkan catatan Stock Trader’s Almanac, sejak 1950 reli Santa Claus tercermin dari kenaikan rata-rata S&P 500 sebesar 1,3 persen dalam lima hari perdagangan terakhir di akhir tahun dan dua hari perdagangan pertama di Januari. Pada tahun ini, periode tersebut dimulai pada Rabu dan berlangsung hingga 5 Januari.
Optimisme terhadap perkembangan teknologi AI, tanda-tanda ekonomi Amerika Serikat yang masih cukup tangguh, serta harapan pelonggaran kebijakan moneter dinilai lebih besar dibandingkan kekhawatiran terkait kebijakan tarif AS.
Sentimen membuat tiga indeks utama Wall Street berada di jalur penguatan tahunan untuk tahun ketiga berturut-turut. Sepanjang tahun berjalan, S&P 500 telah naik sekitar 17 persen.
Sebagian besar dari 11 sektor di S&P 500 ditutup menguat. Sektor material dan energi menjadi yang berkinerja paling baik seiring lonjakan harga komoditas. Sektor teknologi naik 0,4 persen, sementara sektor keuangan menguat 1,3 persen dan ditutup di level tertinggi sepanjang masa.
Menjelang libur Natal, aktivitas perdagangan diperkirakan semakin sepi. Indeks volatilitas pasar Wall Street, CBOE Volatility Index atau VIX, ditutup di level terendah sejak 13 Desember 2024, yakni 14,08. Bursa saham Amerika Serikat akan tutup lebih awal pada Rabu pukul 13.00 waktu setempat dan libur penuh pada Kamis untuk perayaan Natal.
Volume perdagangan di bursa AS tercatat sebanyak 14,57 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata 16,9 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Meski demikian, pasar masih akan mencermati sejumlah data ekonomi penting pekan ini, mulai dari rilis awal produk domestik bruto (PDB) kuartal III, data kepercayaan konsumen Desember, hingga klaim pengangguran mingguan. Data tersebut dinilai dapat memberi gambaran terbaru mengenai kondisi ekonomi AS dan arah kebijakan moneter ke depan.
Di luar saham teknologi, Tesla menguat 1,6 persen setelah paket gaji CEO Elon Musk tahun 2018 kembali dipulihkan oleh Mahkamah Agung Delaware. Saham Warner Bros. Discovery naik 3,5 persen setelah pendiri Oracle, Larry Ellison, menyepakati pemberian jaminan pribadi senilai 40,4 miliar dollar AS untuk pendanaan ekuitas akuisisi Paramount Skydance. Saham Paramount Global turut naik 4,3 persen.
Sementara itu, saham Clearwater Analytics Holdings melonjak 8,1 persen setelah sekelompok perusahaan modal ventura yang dipimpin Permira dan Warburg Pincus mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi perusahaan perangkat lunak investasi dan akuntansi tersebut dengan nilai sekitar 8,4 miliar dollar AS, termasuk utang.
Secara keseluruhan, jumlah saham yang naik jauh lebih banyak dibandingkan yang turun, dengan rasio 2,15 banding 1 di New York Stock Exchange dan 1,61 banding 1 di Nasdaq. S&P 500 mencatatkan 42 saham pada level tertinggi dalam 52 minggu terakhir dan lima saham di level terendah.
Sementara itu, Nasdaq Composite mencatatkan 113 saham di level tertinggi 52 minggu dan 128 saham di level terendah.
Tag: #wall #street #naik #awal #pekan #pendek #saham #teknologi #jadi #penggerak