Belanja Negara Capai 82,5 Persen di November 2025 Tembus Rp 2.911,8 T
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Konferensi Pers APBN KiTa edisi Desember di Jakarta, Kamis (18/12/2025). (KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY)
17:08
18 Desember 2025

Belanja Negara Capai 82,5 Persen di November 2025 Tembus Rp 2.911,8 T

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah merealisasikan belanja negara Rp 2.911,8 triliun atau 82,5 persen dari pagu hingga November 2025.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan Angka ini terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 2.116,2 triliun atau 79,5 persen dan transfer ke daerah (TKD) Rp 795,6 triliun atau 92,1 persen dari outlook.

“Belanja negara telah dibelanjakan sejumlah Rp 2.911,8 triliun yang berarti juga 82,5 persen APBN,” ujar Suahazil dalam Konferensi Pers APBN KiTa edisi Desember di Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Suahasil menjelaskan realisasi belanja pemerintah pusat tercatat lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Belanja kementerian/lembaga (K/L) mencapai Rp 1.110,7 triliun atau telah menyentuh 87,1 persen.

"Belanja K/L ini lebih tinggi dari tahun lalu Rp 1.049,7 triliun, artinya melalui belanja K/L kita sudah belanja Rp 61 triliun lebih inggi dibanding tahun lalu," jelasnya

Belanja pegawai terealisasi Rp 289,8 triliun atau 95,1 persen dari outlook tumbuh 9,3 persen. Lalu Belanja barang mencapai Rp 404,5 triliun atau 84,7 persen dari outlook.

Lalu Suahazil menjelelaskan dari sisi belanja modal mencapai Rp 249,6 triliun atau 72,5 persen dari outlook. Dan belanja bansos diangka Rp 166,8 triliun atau 90 persen.

Pada dasarnya belanja K/L ini digunakan untuk menjaga daya beli masyarakat melalui program bantuan di (PBI, JKN,PKH, kartu sembako, PIP, dan KIP Kuliah) serta pelaksanaan program prioritas pemerintah.

Belanja non-K/L mencapai Rp 1.005,5 triliun atau 72,5 persen. Belanja ini digunakan untuk pembayaran manfaat pensiun dan subsidi di tepat waktu.

Untuk pembayaran pensiun sudah terealisasi sebesar Rp 166,6 triliun. Dari sisi penerima ada kenaikan sebesar 100 ribu orang pensiun atau 3,73 juta jika dibandingkan periode sebelumnya di angka 3,63 juta.

Adapun TKD disalurkan untuk mendukung layanan publik daerah, meski sedikit lebih rendah dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 795,6 triliun.

Suahasil menegaskan belanja barang akan terus didorong hingga akhir tahun agar dampaknya terhadap perekonomian makin terasa.

Sebelumnya, hingga 30 November 2025 APBN 2025 mencatat posisi defisit mencapai Rp 560,3 triliun atau 2,35 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Defisit ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yakni Rp 479,7 triliun, atau 2,02 persen dari PDB per 31 Oktober 2025. Di mana keseimbangan primer di November 2025 menyebtuh sebesar Rp 82,2 triliun. Sementara itu, outlook keseimbangan primer didesain minus Rp109,9 triliun.

Tag:  #belanja #negara #capai #persen #november #2025 #tembus #29118

KOMENTAR