Menkeu Purbaya Jamin Utang Negara Tak Bebani Generasi Muda
- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, pengelolaan utang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap dilakukan secara hati-hati dan berelanjutan.
Dengan demikian, utang negara tidak akan membebani generasi muda.
Kata Purbaya, utang negara akan selalu diukur berdasarkan kemampuan dan kemauan membayar dari pihak yang melakukan utang bukan semata-mata dari besarnya nilai pinjaman saja.
Pemerintah juga akan menjaga indikator fiskal utama tetap berada di level aman.
"Utang itu diukur dari kemampuan dan kemauan bayar. Rasio defisit kita dijaga di bawah 3 persen, utang di bawah 60 persen PDB. Kita jauh lebih disiplin dibanding banyak negara maju. Fiskal kita aman dan berkelanjutan," katanya dalam acara KompasTV Bisnis Economic Outlook 2026 dengan tema "Nyalakan Mesin Pertumbuhan Baru" di Menara Kompas pada Selasa (16/12/2025) malam.
Lebih lanjut, Bendahara Negara menjelaskan, pemerintah menerapkan kebijakan defisit anggaran secara terukur, yakni di kisaran 2,6 hingga 2,8 persen.
Di mana dan hasil tersebut merupakan bagian dari kebijakan countercyclical untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian, jika ekonomi melambat, pemerintah akan terus menggenjotnya dan sebaliknya jika ekonomi tumbuh cepat pemerintah akan mengeremnya.
Menteri Keuangan juga menjelaskan, saat ini, target pertumbuhan ekonomi Indonesia terus digenjot di kisaran 5 hingga 6 persen. Tujuannya agar Indonesia tidak berisiko terjebak dalam middle income trap.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa usai Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI pada Senin (8/12/2025).
Mantan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini memetakan ada tiga tantangan utama yang perlu dihadapi Indonesia pada 2026, yakni iklim investasi, sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter, serta dinamika ekonomi global.
Menurut Purbaya, penempatan tantangan global di posisi ketiga bukan tanpa alasan.
Ia menekankan bahwa sekitar 90 persen penggerak ekonomi Indonesia bersumber dari kekuatan domestik, sementara faktor global berada di luar kendali pemerintah.
Ia menilai ketidakpastian global merupakan kondisi yang selalu hadir setiap tahun.
Konflik geopolitik, ketegangan antarnegara, hingga guncangan ekonomi dunia tidak bisa dihindari maupun dikendalikan secara langsung oleh Indonesia.
Karena itu, terlalu fokus pada risiko global justru berpotensi menghambat langkah ekonomi domestik.
Purbaya menegaskan, jika pemerintah terus-menerus diliputi kekhawatiran terhadap faktor eksternal, maka ruang untuk mendorong pertumbuhan akan semakin sempit.
Tag: #menkeu #purbaya #jamin #utang #negara #bebani #generasi #muda