Bulog Dorong Diversifikasi Pangan dan Stabilisasi Harga dalam Pembahasan RUU Pangan
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani saat mendampingi kunjungan kerja Panitia Kerja (Panja) Penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pangan Komisi IV DPR RI di Bali pada Kamis (21/11/2025).(DOK. PERUM BULOG)
08:24
23 November 2025

Bulog Dorong Diversifikasi Pangan dan Stabilisasi Harga dalam Pembahasan RUU Pangan

Perum Bulog menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional saat mendampingi kunjungan kerja Panitia Kerja (Panja) Penyusunan Rancangan Undang-Undang atau RUU Pangan Komisi IV DPR RI di Bali pada Kamis (21/11/2025) lalu.

Kegiatan ini dinilai menjadi momentum strategis bagi Bulog untuk menyampaikan pandangannya mengenai arah penguatan kebijakan pangan ke depan.

Kunjungan Panja yang dipimpin Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati atau Titiek Soeharto, tersebut mencakup peninjauan ke Kantor Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Bali serta pelaksanaan diskusi jaring pendapat.

Diskusi ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan kementerian, lembaga pemerintah, BUMN pangan, pemerintah daerah, hingga kelompok petani dan pelaku usaha penggilingan.

Bulog tekankan fondasi kelembagaan dan mandat negara 

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan, penguatan ketahanan pangan membutuhkan fondasi kelembagaan yang kuat dan kebijakan yang adaptif terhadap dinamika global.

Menurutnya, perubahan iklim, geopolitik, dan fluktuasi harga pangan dunia menuntut negara memiliki instrumen yang mampu bekerja konsisten.

“Ketahanan pangan membutuhkan instrumen negara yang bekerja konsisten. Bulog menjalankan mandat tersebut melalui pengelolaan stok, distribusi, dan stabilisasi harga agar pasokan tetap terjaga di seluruh daerah,” ujar Rizal dalam keterangan tertulis, Minggu (23/11/2025).

Ia menegaskan bahwa Bulog siap mengamankan mandat pemerintah melalui pengelolaan cadangan pangan, stabilisasi harga, dan pendistribusian pangan untuk memastikan ketersediaan yang merata.

Ilustrasi jagung.PIXABAY/MUHAMMAD AAMIIR AKHTER Ilustrasi jagung.

Dorongan diversifikasi pangan dan pengembangan infrastruktur

Rizal menyoroti kebutuhan diversifikasi pangan nasional. Ia menyebut, konsumsi masyarakat Indonesia semakin beragam dan tidak lagi bertumpu pada beras.

Bulog, menurut dia, tengah menyiapkan pengembangan gudang berbasis klaster komoditas untuk jagung, ubi, singkong, dan komoditas pangan lokal lainnya.

Selain itu, lembaga tersebut menjajaki kerja sama dengan perusahaan Jepang untuk pengembangan tepung beras sebagai alternatif yang dianggap lebih sehat dibanding tepung terigu.

Kerja sama ini juga mencakup rencana pembangunan pabrik tepung beras di tiga wilayah, yakni Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.

Penyerahan bantuan pangan kepada masyarakat

Di sela kunjungan, Komisi IV DPR RI bersama Bulog juga menyerahkan Bantuan Pangan (Banpang) secara simbolis kepada masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) dari Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.

Bantuan tersebut merupakan alokasi Oktober sampai November 2025 dan terdiri atas beras 20 kilogram serta minyak goreng 4 liter.

Sebagai bentuk dukungan tambahan kepada petani lokal, Bulog turut membagikan paket sembako kepada 30 petani di wilayah setempat. Setiap paket berisi beras 5 kilogram, gula pasir 2 kilogram, dan minyak goreng 2 liter.

Program ini dilakukan untuk memperkuat akses pangan di tingkat akar rumput dan mendukung daya beli masyarakat di tengah dinamika harga kebutuhan pokok.

Siap kawal penyempurnaan regulasi pangan

Kunjungan kerja Panja Komisi IV DPR ditutup dengan penyusunan catatan awal yang akan dibawa ke fase pembahasan lanjutan RUU Pangan di Jakarta.

Bulog menyatakan kesiapan untuk terus berperan aktif dalam proses tersebut, khususnya terkait penguatan produksi, distribusi, dan konsumsi pangan nasional.

Tag:  #bulog #dorong #diversifikasi #pangan #stabilisasi #harga #dalam #pembahasan #pangan

KOMENTAR