Menteri UMKM Tuding Oknum Bea Cukai Ikut Andil soal Baju Thrifting, Purbaya: Kok Enggak Lapor Saya?
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman saat menghadiri acara pembukaan Expo Keuangan dan Seminar Syariah (EKSiS) 2025 di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis (6/11/2025).(KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU)
10:40
7 November 2025

Menteri UMKM Tuding Oknum Bea Cukai Ikut Andil soal Baju Thrifting, Purbaya: Kok Enggak Lapor Saya?

- Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menuding oknum petugas Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ikut andil dalam maraknya produk impor pakaian bekas ilegal atau thrifting di dalam negeri.

Maman mengaku kerap mendapatkan keluhan dari pelaku usaha dalam negeri yang terpukul akibat pasar dalam negeri dibanjiri pakaian bekas dari luar negeri seiring maraknya jual-beli thrifting.

Dari data yang diungkapkan Maman, pada 2021 volume impor pakaian bekas tercatat hanya sekitar 7 ton per tahun dan 12 ton pada 2022. Kemudian volumenya melonjak menjadi 3.600 ton pada 2024 dan hingga Agustus 2025 mencapai 1.800 ton.

"Urusan thrifting, mengadunya ke Menteri UMKM. Tapi yang ngebuka akses oknum-oknum di Bea Cukai," ujarnya saat menghadiri acara pembukaan Expo Keuangan dan Seminar Syariah (EKSiS) 2025 di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Maman pun sempat menyinggung mengenai keterlibatan oknum DJBC pada masuknya produk thrifting ke Indonesia ini pada acara 1 Tahun Prabowo-Gibran: Optimism 8% Economic Growth pada Kamis (16/10/2025).

Yang kemudian langsung direspons Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dengan menindak tegas anak buahnya yang terlibat.

"Alhamdulillah kemarin kita sentil saja, itu tolong Bea Cukai, oknum-oknum Bea Cukai ditertibkan. Alhamdulillah-nya Menteri Keuangannya gercep (gerak cepat) ditutup," ucapnya.

Dia mengungkapkan, saat ini pintu masuk produk impor thrifting telah ditutup. Pekerjaan pemerintah selanjutnya ialah menertibkan produk impor pakaian baru terutama dari China.

Sebab, pakaian impor dari China ini dijual di pasar dalam negeri dengan harga yang sangat murah sehingga produk lokal menjadi sulit bersaing.

"Jilbab itu bayangkan, dijual itu harganya kurang lebih Rp 2.000 perak, Rp 3.000 perak. Hancur pengusaha-pengusaha kita, produsen-produsen kita di UMKM. Ngadunya ke mana? Ke Menteri UMKM," kata Maman

Oleh karenanya Maman menilai, pemerintah kini tidak hanya fokus menindak penjualan thrifting, tetapi juga bersiap menata arus masuk barang baru impor dari China yang dijual jauh di bawah harga produk dalam negeri.

Kebijakan pembatasan impor ini penting untuk melindungi industri fashion lokal yang selama ini menjadi tulang punggung sektor UMKM.

"Kita enggak akan hanya berhenti di thrifting karena thrifting itu baru sebagian kecil. Yang paling besar ini adalah impor-impor produk-produk baju-baju dari China yang harganya udah enggak bener ini," tegasnya.

Selain itu, Maman juga sedang menyiapkan strategi substitusi agar pedagang yang sebelumnya menjual barang impor ilegal dapat beralih menjual produk lokal.

Dia menyebut sudah mengumpulkan asosiasi produsen dan pelaku industri fesyen lokal, termasuk distro-distro di Bandung, untuk memperkuat kapasitas produksi dalam negeri.

Tanggapan Purbaya

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di di Buffer Area MTI NPCT 1, Jalan Terminal Kalibaru Raya, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (6/11/2025). KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di di Buffer Area MTI NPCT 1, Jalan Terminal Kalibaru Raya, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (6/11/2025).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi keluhan Menteri UMKM Maman Abdurrahman terkait ulah oknum Dirjen Bea dan Cukai nakal yang membuat produk impor ilegal lolos masuk ke Indonesia.

"Oh, Pak Maman bilang gitu? Kenapa enggak lapor saya? Kenapa lapornya sama anda? Kalau lapor saya, saya beresin. Sebelah mana barangnya, pemainnya siapa, nanti kita beresin," jawab Purbaya setelah acara 1 Tahun Prabowo-Gibran: Optimism 8% Economic Growth di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Namun Purbaya menegaskan, pihaknya memang tengah mendorong Ditjen Bea dan Cukai untuk memperbaiki kinerja.

Salah satunya dengan menindaktegas oknum-oknum petugas yang menyalahgunakan wewenangnya untuk meloloskan produk ilegal.

"Jadi pertama kita list pemain-pemainnya siapa aja sih. Mereka mungkin udah tau, nanti kita tangkap, proses satu per satu. Dan nanti juga yang jalur hijau akan kita tetap proses secar random," ungkapnya.

"Apalagi kalau dapat Pak Maman ada masalah seperti itu, kasih tahu saya, jangan kasih tau Anda. Nanti saya beresin gitu. Nanti tolong kasih tahu dia ya," tukasnya.

Tag:  #menteri #umkm #tuding #oknum #cukai #ikut #andil #soal #baju #thrifting #purbaya #enggak #lapor #saya

KOMENTAR