Belajar dari Whoosh, Luhut Sarankan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Lebih Hemat
Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan usai menghadiri acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran di Jakarta, Kamis (16/10/2025). (Kompas.com/Dian Erika)
08:44
17 Oktober 2025

Belajar dari Whoosh, Luhut Sarankan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Lebih Hemat

- Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan agar rencana proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dikerjakan dengan lebih hemat.

Salah satunya dengan mengurangi terowongan (tunnel) yang membuat ongkos pembangunan proyek jadi lebih mahal.

Menurut Luhut, saran itu merujuk biaya pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh yang menelan biaya mahal.

"Kita sudah tahu juga, mengalami pelajaran daripada Jakarta-Bandung, kita jangan bikin banyak tunnel, karena tunnel yang mahal. Kita juga jangan banyak pembebasan tanah," ujar Luhut dalam acara "1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran" di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Sehingga ia menyarankan agar jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya mendatang disejajarkan dengan jalur kereta api yang sudah ada atau jalan raya.

"Untuk itu, kita align aja, sejajar saja dengan tadi jalan kereta api atau jalan mobil yang ada," kata Luhut.

Ia pun mengungkapkan, rencana awal pembangunan kereta cepat sampai ke Surabaya sudah disusun oleh pemerintah.

Yakni meneruskan jalur dari Kertajati hingga ke bagian selatan Pulau Jawa, yakni Cilacap menuju ke Solo hingga berlanjut ke Surabaya.

"Kita sudah bikin plan pre elementary study mengenai, Whoosh ini (kereta cepat), sampai ke Surabaya. Karena studi juga, saya selalu basisnya studi. Jawa ini akan menjadi kota pulau. Jadi transportasi itu harus dibutuhkan sampai ke Surabaya," tutur Luhut.

"Nah kita sudah bikin waktu itu studinya, dari Bandung masuk tadi ke Kertajati, Kertajati ke Purwokerto, Purworejo, terus Cilacap, Cilacap, terus kemudian Solo, Solo, terus ke Surabaya," jelasnya.

Ia menambahkan, China sudah memberi lampu hijau untuk meneruskan proyek kereta cepat dari Jakarta hingga ke Surabaya.

Namun, hal itu akan dilakukan China jika pemerintah Indonesia sudah melakukan restrukturisasi utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang saat ini mengoperasikan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh.

"China itu hanya bilang, kita akan mau terus sampai ke Surabaya kalau kalian (Indonesia) menyelesaikan masalah restructuring ini segera," ujar Luhut.

"Saya bilang waktu ke China tiga bulan lalu, oke, tapi tinggal tunggu Keppres, supaya tim-nya (tim restrukturisasi) dikerjakan," lanjutnya.

Menurut Luhut, ia sudah berbicara dengan CEO Danantara Rosan P Roeslani soal restrukturisasi utang proyek Whoosh.

Saat itu, ia mendorong Rosan agar pembentukan tim restrukturisasi cepat direalisasikan.

"Kemarin saya sudah bilang sama Pak Rosan, saya bilang, "Rosan, segera aja bikin itu. Orangnya ini, ini, ini. Kau bikin keppres-nya, ya". Dia bilang, "Saya bicara ke Presiden," " tutur Luhut.

"Jadi teman-teman sekalian, enggak ada yang enggak bisa diselesaikan. Wong negara sebesar ini, kewenangan di Presiden, sepanjang kita kompak, apa sih? Itu bisa diselesaikan," tegasnya.

Tag:  #belajar #dari #whoosh #luhut #sarankan #proyek #kereta #cepat #jakarta #surabaya #lebih #hemat

KOMENTAR