Fabrikasi Logam di SMK Kudus Hasilkan Rp 7 Miliar per Tahun
Pembelajaran berbasis industri melalui program Teaching Factory yang diterapkan di SMK NU Ma’arif Kudus membuahkan hasil signifikan.
Dari sektor fabrikasi logam, sekolah ini mencatatkan pendapatan hingga Rp 7 miliar per tahun.
Pendapatan tersebut tidak hanya mendukung operasional sekolah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan guru dan memberikan beasiswa bagi siswa yang terlibat dalam proses produksi.
Program Teaching Factory ini melibatkan siswa dan guru dari berbagai kompetensi keahlian dalam menyelesaikan pesanan nyata dari industri, sekaligus meningkatkan keterampilan teknis dan non-teknis peserta didik.
“Dengan adanya fasilitas powder coating ini, SMK NU Ma’arif Kudus diharapkan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan pendapatan lulusan di bidang fabrikasi logam yang terserap di industri dalam dan luar negeri,” ujar Primadi Serad, Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation dalam siaran pers, Rabu (2/7/2025).
Inisiatif pendirian Teaching Factory fabrikasi logam ini merupakan kolaborasi antara Djarum Foundation dan PT Bank SMBC Indonesia melalui program Daya sejak 2019.
Meski baru berjalan kurang dari enam tahun, program ini telah menghasilkan 425 lulusan setiap tahun, dengan tingkat keterserapan kerja di atas 85 persen.
Sebagai bentuk penguatan fasilitas, Djarum Foundation dan SMBC Indonesia meresmikan unit powder coating pada 28 November 2024.
Peralatan ini meliputi pre-treatment plant, powder coating booth, spray tools, drying oven, hingga high pressure air compressor.
Henoch Munandar, Direktur Utama SMBC Indonesia, mengatakan kolaborasi ini merupakan wujud dari visi SMBC untuk menciptakan dampak sosial berkelanjutan.
“Sebagai manifestasi visi SMBC Indonesia untuk memberikan perubahan yang lebih bermakna melalui Daya, kami senantiasa menggandeng mitra dengan visi yang sama, seperti kolaborasi dengan Djarum Foundation,” kata Henoch.
“Kami percaya bahwa dukungan konkrit terhadap pengembangan sumber daya manusia generasi muda melalui pendidikan vokasi memainkan peranan penting dalam penciptaan social value yang berkelanjutan dan bermakna bagi para siswa, keluarga, maupun masyarakat sekitar," imbuhnya.
Program Daya yang dijalankan SMBC Indonesia sejak 2011 menekankan pemberdayaan melalui empat pilar utama, yaitu pengembangan kapasitas diri, literasi keuangan, peningkatan kapasitas usaha, dan kehidupan berkelanjutan.
Selama Januari hingga Mei 2025, Daya telah menjangkau lebih dari 4,4 juta penerima manfaat melalui 3.856 kegiatan.
Sementara itu, Djarum Foundation melalui pilar Bakti Pendidikan telah membina 20 SMK di Kudus sejak 2011. Fokus pembinaannya mencakup empat sektor utama, yakni ekonomi kreatif, pariwisata, kemaritiman, serta teknologi dan rekayasa.