WNI Diminta Kerja di Luar Negeri untuk Atasi Pengangguran, Menaker Respons Begini
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli saat memberikan keterangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025).(Kompas.com/Dian Erika)
19:40
2 Juli 2025

WNI Diminta Kerja di Luar Negeri untuk Atasi Pengangguran, Menaker Respons Begini

- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli merespons saran dari Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, agar warga Indonesia mencari kerja di luar negeri untuk mengatasi persoalan pengangguran terbuka.

Menurut Menaker, mengatasi pengangguran harus dilakukan dengan cara yang menyeluruh, baik dari program pemerintah maupun memanfaatkan peluang kerja di luar negeri.

"Jadi kita harus menggunakan semua, mengoptimalkan semua peluang. Yang pertama, peluang pertama itu sebenarnya adalah dari program prioritasnya Pak Presiden," ujar Yassierli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/7/2025).

"Jadi makan bergizi gratis 50.000 satuan SPPG, 80.000 kooperasi merah putih. Nanti kemudian ada hilirisasi, kemudian ada ketahanan pangan, ketahanan energi. Itu adalah lapangan pekerjaan yang ada di depan mata," jelasnya.

Di sisi lain, dengan adanya Badan Pengelola Investasi Danantara, juga membuka banyak peluang investasi yang masuk ke Tanah Air.

Selain itu, Kementerian Ketenagakerjaan juga sudah mendekati pengusaha untuk meminta bocoran lowongan pekerjaan.

Sehingga, untuk saran bekerja di luar negeri, menurut Yassierli, bisa menjadi opsi yang terakhir.

"Baru nanti kita berbicara peluang untuk magang ataupun tenaga kerja di luar negeri. Jadi semua itu kita optimalkan," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, mendorong penurunan angka pengangguran terbuka di Jawa Tengah dengan mendorong masyarakat untuk bekerja di luar negeri secara resmi.

Hal tersebut disampaikan Karding dalam acara talkshow dan peresmian Migrant Center di Gedung Prof. Soedarto, Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Kamis (26/6/2025).

"Di Jateng ada (hampir) 1 juta (pengangguran) yang belum terserap, anda (mahasiswa) calon (tenaga kerja) yang tidak terserap, maka segera berpikir ke luar negeri," tutur Karding.

Ia menyebut, secara nasional, angka pengangguran di Indonesia telah melampaui 70 juta orang.

Dalam kondisi seperti ini, bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil disebutnya sebagai salah satu solusi utama untuk mengurangi pengangguran.

Saat menjawab pertanyaan dari peserta acara terkait minimnya lapangan kerja dalam negeri, Karding menegaskan bahwa hal tersebut berada di luar kewenangannya.

"Pertanyaan itu harusnya tanya Kemenaker, bukan saya. Karena yang bertanggung jawab soal penyerapan tenaga kerja dalam negeri itu Menaker, saya menyerap yang ke luar negeri," tuturnya.

Ia menegaskan, tugas Kementerian P2MI adalah menjadi jembatan bagi WNI yang ingin bekerja ke luar negeri secara legal dan aman.

"Justru bekerja di luar negeri jembatan kita menapak karier lebih bagus, karier global. Jadi bekerja di luar negeri bukan pilihan alternatif. Kalau menurut saya, ini pilihan paling utama," lanjutnya.

Karding juga menyampaikan keyakinannya bahwa pengiriman PMI ke berbagai negara bisa menjadi sarana Indonesia untuk menanamkan pengaruh secara global.

"Kalo sekarang menguasai bukan dengan perang, tapi ide dan gagasan. Korea Selatan menguasai kita karena K-Pop-nya didesain bagus. Kita kuasai dunia dengan kirim PMI yang punya skill sehingga nilai-nilai ke-Indonesiaan itu menyebar ke seluruh dunia," katanya.

Ia pun optimistis, keberadaan PMI yang berkualitas bisa membuka jalan bagi generasi Indonesia menjadi pemimpin di panggung global.

"Suatu hari orang Indonesia bisa jadi perdana menteri di Inggris seperti orang India jadi PM di Inggris. Jalan terbaik menguasai dunia global, salah satunya dengan instrumen pekerja migran," tuturnya.

Tag:  #diminta #kerja #luar #negeri #untuk #atasi #pengangguran #menaker #respons #begini

KOMENTAR