Sri Mulyani: Butuh Rp 10.151 Triliun untuk Bangun Infrastruktur, APBN Hanya Mampu Biayai 40 Persen
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan 5 bantuan yang dirilis Presiden Prabowo Subianto usai rapat bersama Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).(KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)
07:44
13 Juni 2025

Sri Mulyani: Butuh Rp 10.151 Triliun untuk Bangun Infrastruktur, APBN Hanya Mampu Biayai 40 Persen

- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan kebutuhan anggaran untuk membangun infrastruktur sangat jumbo sehingga tidak dapat sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar 625,37 miliar dollar AS atau setara Rp 10.151 untuk membangun infrastruktur selama 2025-2029. Sementara pemerintah tidak memiliki anggaran sebanyak itu.

Dalam bahan paparannya dirincikan, pemerintah pusat hanya bisa memenuhi anggaran infrastruktur sebesar 143,84 miliar dollar AS atau 23 persen dari total kebutuhan.

Sementara pemerintah daerah hanya mampu memenuhi 17 persen kebutuhan anggaran infrastruktur yakni sebesar 106,31 miliar dollar AS.

"Total kebutuhan investasi infrastruktur untuk periode 2025 hingga 2026 diperkirakan sekitar 625 miliar dollar AS. Anggaran pemerintah yang digabungkan dengan anggaran pemerintah daerah akan menutupi sekitar 40 persen. Jadi kita pasti menghadapi kesenjangan pendanaan ini," ujarnya di JCC, Jakarta, Kamis (13/6/2026).

Guna memenuhi kebutuhan anggaran untuk membangun infrastruktur, pemerintah membutuhkan peran dari swasta. Sebab bagaimanapun juga, infrastruktur sangat dibutuhkan untuk memacu perekonomian.

Diharapkan sebanyak 30 persen dari total anggaran infrastruktur atau 187,61 miliar dollar AS dapat dipenuhi oleh badan usaha milik negara (BUMN) dan 30 persennya lagi dipenuhi oleh sektor swasta.

Dengan demikian, total investasi yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur selama 2025-2029 mencapai 375,22 miliar dollar AS.

"Ini akan membutuhkan partisipasi sektor swasta dan juga dukungan dari banyak mitra dan juga menuntut terciptanya mekanisme pendanaan yang inovatif" ucapnya.

Di luar tantangan fiskal, pembangunan infrastruktur juga dihadapkan pada situasi global yang memburuk. Ketegangan geopolitik, fragmentasi ekonomi dunia, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global menjadi tantangan baru yang mempersempit ruang fiskal negara.

Terlebih risiko perubahan iklim juga akan ikut memperparah kondisi. Organisasi meteorologi dunia memperingatkan suhu global bisa mencetak rekor baru dalam lima tahun ke depan, yang berpotensi menyebabkan perpindahan penduduk secara besar-besaran.

"Infrastruktur mengonsumsi sekitar 60 persen bahan baku dunia. Hal ini menggarisbawahi urgensi untuk mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam siklus hidup infrastruktur dari perencanaan hingga implementasi," tuturnya.

Tag:  #mulyani #butuh #10151 #triliun #untuk #bangun #infrastruktur #apbn #hanya #mampu #biayai #persen

KOMENTAR