Paylater Makin Laris Saat Ekonomi Seret, Baby Boomers Generasi Paling Rentan Terjebak Utang
Ilustrasi paylater. Perbedaan pinjol dan paylater.(Freepik/benzoix)
19:36
11 Juni 2025

Paylater Makin Laris Saat Ekonomi Seret, Baby Boomers Generasi Paling Rentan Terjebak Utang

– Di tengah pelemahan daya beli masyarakat, penggunaan fasilitas pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater justru melonjak tajam. Data PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) menunjukkan, penggunaan layanan ini naik 23,8 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) per April 2025.

Direktur Utama IdScore Tan Glant Saputrahadi menyebutkan, lonjakan ini mencerminkan kebutuhan masyarakat terhadap akses pendanaan yang cepat dan praktis, terutama di tengah tekanan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

"Di tengah penurunan daya beli dan ketidakpastian ekonomi, masyarakat semakin memanfaatkan BNPL sebagai solusi pembiayaan yang paling mudah diakses," ujar Tan, dikutip dari Kontan, Rabu (11/6/2025).

Namun di balik pertumbuhan ini, terdapat risiko yang patut diwaspadai. IdScore mencatat, peningkatan penggunaan paylater tidak selalu diiringi dengan kemampuan pembayaran yang memadai.

Salah satu kelompok yang menunjukkan potensi risiko tinggi adalah generasi baby boomers, yang dinilai belum sepenuhnya beradaptasi dengan teknologi keuangan digital.

Tan mengungkapkan, rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) dari kelompok baby boomers naik cukup signifikan.

 

Per April 2025, NPF kelompok baby boomers ini mencapai 5,36 persen atau setara 19,19 miliar rupiah, meningkat dari 3,9 persen atau 14,82 miliar rupiah pada Maret 2025.

“Kenaikan ini tak lepas dari masih lebarnya gap adopsi teknologi digital antara generasi baby boomers dengan pengguna BNPL yang lebih muda," jelas Tan.

Ia menambahkan, banyak dari kalangan baby boomers belum terbiasa memanfaatkan fitur seperti aplikasi pemantau utang, pengingat jatuh tempo, hingga notifikasi pembayaran otomatis.

Dari sisi makroekonomi, tekanan terhadap konsumsi rumah tangga turut memperkuat tren ini. Meski ekonomi nasional tumbuh 4,87 persen secara tahunan, namun secara kuartalan mengalami kontraksi 0,98 persen per April 2025.

Sementara itu, inflasi tahunan tercatat hanya 1,95 persen dengan deflasi bulanan, menandakan lemahnya daya beli masyarakat.

“Situasi ini membuat masyarakat harus mencari alternatif pembiayaan jangka pendek seperti paylater untuk memenuhi kebutuhan konsumsi,” pungkas Tan.

Tag:  #paylater #makin #laris #saat #ekonomi #seret #baby #boomers #generasi #paling #rentan #terjebak #utang

KOMENTAR