



Krisis Beras di Jepang Berpotensi Kerek Harga Beras RI, Begini Hitungannya
- Kelangkaan dan tingginya harga beras di Jepang berpotensi mengerek naik harga beras di Indonesia.
Kondisi tersebut bisa terjadi bila krisis komoditas primer di Negeri Sakura itu berkepanjangan.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University Hermanto Siregar mengatakan, krisis beras dan kenaikan harga yang berkepanjangan di Jepang dan Filipina atau negara konsumen lainnya bisa memicu lonjakan harga beras di pasar global, termasuk Indonesia.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan bantuan beras untuk periode Juni?Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Kendati begitu, Indonesia masih di posisi aman saat ini lantaran pasokan beras di Tanah Air melimpah atau sekitar 4 juta ton. Selain itu, aksi impor beras sejak 2025 belum dilakukan pemerintah.
“Tapi kalau di Jepang meningkat, di negara konsumen yang lainnya kayak Filipina meningkat, Indonesia meningkat, itu bisa jadi international price untuk beras itu jadi naik,” ujar Hermanto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/6/2025).
“Jadi kalau kita barangnya masih cukup, masih banyak kan produksi daripada konsumsi, kita aman, sebab berarti kan kita tidak mengimpor ya kan. Tapi sekiranya kita sudah harus impor lagi seperti 2 sampai 3 tahun yang lalu, berarti yang kita impor itu kan tinggi jadi harganya kan? Berarti harga domestik kita akan tinggi,” paparnya.
Hermanto menilai, pemerintah seharusnya mulai menggelontorkan cadangan beras pemerintah (CBP) lantaran harga beras di sejumlah daerah mulai naik. Aksi ini sekaligus mengantisipasi dampak buruk dari krisis beras yang kini dialami Jepang.
Adapun, harga beras medium dan premium secara nasional di tingkat konsumen masih mahal atau melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Pantauan Kompas.com di Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Selasa (10/6/2025) pukul 9.30 WIB, harga rata-rata beras medium menyentuh Rp13.772 per kilogram (kg) atau melebihi 10,18 persen dari HET, yakni Rp12.500 per kg.
Harga beras premium juga melonjak 5,54 persen menjadi Rp15.725 per kg. Adapun HET beras premium Rp14.900 per kg.
“Kalau yang sekarang yang paling penting tadi, selama CBP yang katanya angkanya memang banyak itu bisa disalurkan dengan efektif, terutama di kota-kota yang paling tinggi kenaikan harga berasnya ya, maka mudah-mudahan sih segera bisa turun tuh harga beras tingkat nasional,” beber dia.
Sedangkan harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terpantau berangsur normal, dimana harga nasionalnya di angka Rp12.582 per kg, naik tipis hari HET yaitu Rp12.500 per kg.
Tag: #krisis #beras #jepang #berpotensi #kerek #harga #beras #begini #hitungannya