Menteri PKP Gandeng Developer dan Bank Tanah, Genjot Pertumbuhan Ekonomi Lewat Perumahan
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. (Ilham Wancoko/Jawa Pos)
13:36
1 Mei 2025

Menteri PKP Gandeng Developer dan Bank Tanah, Genjot Pertumbuhan Ekonomi Lewat Perumahan

 

– Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor perumahan untuk berkontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini ia sampaikan saat meninjau proyek perumahan Bumi Svarga Asri (BSA) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (28/4/2025).

Dalam kunjungannya, Menteri yang akrab disapa Ara itu menekankan bahwa sektor perumahan memiliki dampak besar terhadap perekonomian nasional. Ia meyakini kontribusinya bisa menjadi penggerak utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen di era pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Sektor perumahan itu memiliki ekosistem yang luar biasa. Dampak dari sektor perumahan ke pertumbuhan ekonomi juga bagus sekali. Sehingga saya yakin kontribusinya akan cukup besar," kata Ara.

Ia mengapresiasi kolaborasi strategis antara Badan Bank Tanah, BP Tapera, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Bank Tabungan Negara (BTN), dan PT Semen Indonesia Gresik (SIG) dalam menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Jadi terima kasih. Mari kita bekerja keras, memberi contoh, cari terobosan. Salah satu terobosannya dengan Bank Tanah dan sudah ada pertemuan dengan pengembang. Saya rasa dengan model (perumahan) hari ini dengan (ekosistem) Bank Tanah, Tapera, PT SMF, SIG, BTN itu sudah sangat baik," ujarnya.

Deputi Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah, Perdananto Aribowo, turut mendampingi kunjungan tersebut. Ia menyampaikan komitmen penuh lembaganya untuk mendukung program perumahan nasional secara legal dan berkelanjutan.

"Sebagai bagian dari ekosistem perumahan, kami terus berkomitmen untuk mendukung program-program perumahan rakyat melalui penyediaan lahan yang tepat, legal dan berkelanjutan," ujar Ari.

Ia menegaskan bahwa tanah yang dikelola Bank Tanah harus dapat diakses untuk berbagai program pembangunan, terutama yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. "Penyediaan tanah untuk perumahan rakyat adalah pondasi penting dalam membangun keadilan sosial serta mensejahterakan masyarakat," tambahnya.

Ari juga mengajak semua pihak untuk bersinergi dan terus berinovasi dalam membangun sektor perumahan nasional. "Agar masa depan Indonesia lebih baik, inklusif, dan berkelanjutan," tegasnya.

Dukungan juga datang dari pemerintah daerah. Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menyatakan komitmennya untuk mendukung kebijakan perumahan bagi MBR. Salah satu bentuk konkretnya adalah penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk rumah subsidi.

“Salah satunya dengan menetapkan BPHTB gratis pada transaksi perumahan bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ini sudah diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 43 tahun 2024," ungkap Dyah.

Pembangunan perumahan Bumi Svarga Asri sendiri dikerjakan oleh PT Asatu Realty, berlokasi di atas tanah Hak Pengelolaan Lahan (HPL) milik Badan Bank Tanah seluas 4,2 hektare. Proyek ini merupakan hasil sinergi antara PT Asatu Realty dan Badan Bank Tanah, serta didukung oleh Pemkab Kendal, BP Tapera, BTN, dan PT SMF sebagai bagian dari ekosistem pembiayaan perumahan.

Proyek ini juga menjadi pilot project untuk rumah yang berkelanjutan dan terjangkau bagi masyarakat, sejalan dengan visi pemerintah dalam menyediakan hunian layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor properti.

Editor: Dhimas Ginanjar

Tag:  #menteri #gandeng #developer #bank #tanah #genjot #pertumbuhan #ekonomi #lewat #perumahan

KOMENTAR