Permintaan Melemah, Harga Minyak Sawit Diprediksi Turun dalam 3 Bulan
Ilustrasi sawit. (SHUTTERSTOCK/KYTan)
13:16
26 Februari 2025

Permintaan Melemah, Harga Minyak Sawit Diprediksi Turun dalam 3 Bulan

Harga minyak kelapa sawit diperkirakan turun dalam satu hingga tiga bulan ke depan seiring melemahnya permintaan di pasar utama seperti India.

Analis industri, Thomas Mielke, menyebut harga tinggi saat ini telah mengurangi daya tarik minyak sawit dibandingkan minyak nabati lain, seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari.

Menurut Mielke, yang juga Direktur Eksekutif Oil World yang berbasis di Hamburg, jika permintaan tidak segera meningkat, stok minyak sawit global berpotensi naik dalam beberapa bulan ke depan.

Dalam beberapa bulan terakhir, harga minyak sawit berada di atas minyak pesaing akibat gangguan pasokan dari Indonesia dan Malaysia.

Faktor cuaca seperti banjir menghambat produksi, sementara kebijakan Jakarta yang mendorong penggunaan minyak sawit untuk biodiesel turut membatasi ketersediaan di pasar ekspor.

Kondisi ini membuat pembeli besar, termasuk India, beralih ke minyak kedelai dan minyak bunga matahari yang lebih murah. Akibatnya, permintaan minyak sawit menurun.

Namun, Mielke menilai selisih harga ini hanya bersifat sementara.

“Minyak kedelai dan minyak bunga matahari hanya bisa menggantikan minyak sawit untuk sementara waktu,” ujarnya dalam konferensi industri, Rabu (21/2/2025), dilansir Reuters.

Dominasi Minyak Sawit di India Terancam

India, sebagai salah satu importir terbesar minyak sawit, mulai mengurangi ketergantungan pada minyak tropis ini.

Untuk pertama kalinya, pangsa minyak sawit dalam impor minyak nabati tahunan India diperkirakan akan turun di bawah minyak nabati lunak seperti kedelai dan bunga matahari.

Di pasar Malaysia, harga minyak sawit bergerak dalam kisaran ketat. Melemahnya harga minyak nabati lain menekan harga sawit, meskipun perkiraan produksi yang lebih rendah bulan ini membantu membatasi tren penurunan.

"Kami telah melihat kenaikan harga di seluruh jenis minyak nabati dalam dua minggu terakhir," kata Mielke.

"Dengan harga ini, produsen Indonesia menjadi lebih aktif menjual," sambungnya.

Saat ini, minyak sawit ditawarkan dengan premi sebesar 50 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp782.000) per metrik ton di India.

Tren Harga Minyak Nabati

Ke depan, harga minyak bunga matahari diperkirakan naik akibat keterbatasan pasokan.

Harga minyak kedelai dan minyak lobak kemungkinan akan mengikuti tren tersebut. Jika ini terjadi, daya saing minyak sawit bisa kembali meningkat di pasar global.

Tag:  #permintaan #melemah #harga #minyak #sawit #diprediksi #turun #dalam #bulan

KOMENTAR