



NASA Sebut Persentase Asteroid 2024 YR4 Menabrak Bumi di Tahun 2032 Kian Meningkat
Pada Rabu (19/2/2025) waktu setempat, NASA meningkatkan risiko asteroid 2024 YR4 menabrak Bumi pada 2032 yang sebelumnya hanya 1.3 persen pada 29 Januari 2025 lalu menjadi 3.1 persen.
Angka tersebut melebihi ancaman yang pernah ditimbulkan oleh asteroid terkenal Apophis yang sebelumnya sempat dipantau akan menabrak bumi.
Meskipun peluang YR4 untuk sepenuhnya meleset dari Bumi pada tahun 2032 masih hampir mencapai 97 persen, probabilitas tabrakan sebesar 3,1 persen saat ini merupakan tingkat risiko tertinggi dibandingkan dengan batuan angkasa besar lainnya.
Angka tersebut mungkin tampak rendah, tetapi probabilitas tabrakan yang baru dihitung ini adalah rekor baru yang patut mendapat perhatian serius dari para astronom dalam beberapa tahun mendatang.
Peluang tabrakan YR4 kini melampaui peluang Apophis ketika asteroid itu pertama kali ditemukan pada tahun 2004.
Untungnya, ukuran YR4 yang berkisar antara 40- 90 meter ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan Apophis yang berukuran setara kapal pesiar.
Asteroid 2024 YR4 telah menjadi sumber kekhawatiran karena membawa risiko tabrakan dengan Bumi yang tidak biasa tingginya.
Dari lebih dari 37.000 batuan angkasa besar yang diketahui, asteroid ini adalah satu-satunya yang saat ini memiliki peluang untuk menabrak Bumi dalam waktu dekat.
Batuan angkasa ini pertama kali terlihat akhir tahun lalu dan dilaporkan pada 27 Desember 2024 kepada Minor Planet Center, otoritas resmi untuk mengamati dan melaporkan asteroid, komet, serta benda-benda kecil lainnya di tata surya.
Objek ini akhirnya menarik perhatian NASA dan para astronom lainnya ketika naik dari daftar Tabel Risiko Dampak Sentry milik NASA, yang melacak semua asteroid yang memiliki probabilitas non-nol untuk menabrak Bumi.
Proyeksi awal memberikan asteroid ini kemungkinan kurang dari 1 persen untuk menabrak Bumi pada 22 Desember 2032 .
Namun, probabilitas tersebut terus meningkat sejak saat itu dan kini mencapai rekor 3,1 persen.
Asteroid 2024 YR4 juga mendapatkan skor 3 dari 10 pada Skala Bahaya Dampak Torino, sebuah metode bagi para astronom untuk mengkategorikan dan menilai ancaman objek dekat Bumi.
Skala ini berkisar dari 0 yang melambangkan tidak ada kemungkinan tabrakan hingga 10 yang berarti tabrakan pasti terjadi dan akan menyebabkan kehancuran global.
Para astronom memperkirakan bahwa peluang dampak YR4 akan meningkat sebelum akhirnya turun, seiring dengan pengamatan lebih akurat tentang lintasan orbitnya.
Namun, setiap penilaian di atas nol pada Skala Torino sangat jarang terjadi, itulah sebabnya badan antariksa dunia memberikan perhatian khusus pada fenomena ini
Apa yang akan terjadi jika YR4 menabrak Bumi?

Meskipun asteroid ini relatif kecil, tabrakan dengan Bumi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan terutama jika langsung menghantam sebuah kota.
Jika asteroid ini menabrak Bumi, asteroid seukuran itu bisa menyebabkan ledakan di atmosfer atau bahkan menciptakan kawah dampak, menurut Planetary Society.
Kedua kemungkinan tersebut kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan parah di permukaan tanah, meskipun tidak cukup untuk menjadi peristiwa kepunahan massal.
Jaringan Peringatan Asteroid Internasional telah merilis daftar lokasi dampak potensial, yang sebagian besar mencakup lautan kosong dan wilayah yang tidak berpenghuni atau jarang penduduk di Samudra Pasifik timur, Amerika Selatan utara, Samudra Atlantik, sebagian Afrika, Laut Arab, dan Asia Selatan.
Namun, beberapa lokasi dampak potensial berada di daerah padat penduduk.
Asteroid ini akan tetap terlihat dari Bumi hingga April 2025 yang memberikan para astronom cukup waktu untuk mengumpulkan data menggunakan teleskop darat.
Meskipun asteroid ini tidak akan dapat diamati lagi dari Bumi hingga Juni 2028, Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA akan dapat mempelajarinya dari orbit pada bulan Maret.
"Semakin banyak pengamatan tentang orbit asteroid yang diperoleh, probabilitas dampaknya akan semakin jelas," kata NASA dalam sebuah posting blog terbaru.
"Ada kemungkinan bahwa asteroid 2024 YR4 akan dinyatakan tidak berbahaya sebagai ancaman dampak, seperti yang terjadi pada banyak objek lainnya."
NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) juga berencana mengirim wahana tanpa awak untuk mengamati Apophis dalam beberapa tahun mendatang guna memetakan dan mempelajari permukaannya demi mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang asteroid dekat Bumi.
Ini adalah salah satu dari banyak rencana yang disiapkan oleh lembaga-lembaga tersebut sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk membangun sistem pertahanan guna melindungi umat manusia dari ancaman asteroid dan batuan angkasa lainnya yang masuk.
Pada September 2022, NASA berhasil menunjukkan bahwa memungkinkan untuk menggeser asteroid yang datang ke arah Bumi dengan cara menabrakkan pesawat ruang angkasa ke asteroid tersebut melalui metode Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART).
Pada Oktober, wahana dari ESA sedang dalam perjalanan untuk mendapatkan pandangan dekat terhadap sisa-sisa asteroid tersebut.
(Tribunnews.com/Bobby)
Tag: #nasa #sebut #persentase #asteroid #2024 #menabrak #bumi #tahun #2032 #kian #meningkat