Bitcoin Jatuh di Bawah 95.000 Dollar AS, Investor Kripto Mulai Menarik Dana
Ilustrasi bitcoin.(PIXABAY/MICHAELWUENSCH)
07:04
21 Februari 2025

Bitcoin Jatuh di Bawah 95.000 Dollar AS, Investor Kripto Mulai Menarik Dana

– Pasar kripto mengalami tekanan setelah Bitcoin (BTC) gagal mempertahankan level 95.000 dollar AS (sekitar Rp 1,48 miliar dengan asumsi kurs Rp 15.600 per dollar AS). Total kapitalisasi pasar kripto turun 5 persen dalam sepekan terakhir, mencapai 3,19 triliun dollar AS (sekitar Rp 49.764 triliun).

Inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari ekspektasi dan kebijakan hawkish The Federal Reserve (The Fed) menjadi faktor utama yang membebani sentimen investor. Inflasi AS meningkat menjadi 3 persen secara tahunan (YoY), melampaui proyeksi sebelumnya.

The Fed juga menegaskan belum akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat, yang menyebabkan investor mengurangi eksposur terhadap aset berisiko, termasuk kripto.

Selain itu, aliran keluar dari ETF Bitcoin Spot meningkat signifikan. Dalam sepekan terakhir, total outflow mencapai 581,2 juta dollar AS (sekitar Rp 9,06 triliun), menghentikan tren arus masuk yang sebelumnya positif.

Ethereum (ETH) juga mencatatkan outflow sebesar 26,3 juta dollar AS (sekitar Rp 410,28 miliar), mengindikasikan investor mulai mengurangi kepemilikan altcoins.

Dari sisi on-chain, sebanyak 277.240 dompet BTC aktif keluar dari pasar, menunjukkan berkurangnya aktivitas investor ritel akibat ketidakpastian makroekonomi.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan bahwa penundaan tarif timbal balik AS oleh Presiden Donald Trump yang awalnya dijadwalkan minggu ini juga gagal mendorong optimisme pasar.

"Meskipun ada penundaan, investor tetap khawatir bahwa tarif tersebut akan diterapkan pada kuartal kedua tahun 2025, yang berpotensi memperburuk sentimen global," ujarnya, melalui keterangan pers, Jumat (21/2/2025).

Fyqieh menambahkan bahwa pasar kripto sempat optimistis setelah kemenangan Trump, dengan harapan kebijakan ekonomi yang lebih longgar dan regulasi kripto yang lebih ramah. Namun, sentimen tersebut kini berubah negatif akibat meningkatnya arus keluar dari pasar.

"Dalam empat hari terakhir, ETF Bitcoin mengalami outflow sebesar 680 juta dollar AS (sekitar Rp 10,61 triliun), menandakan aksi profit-taking dan pengurangan eksposur terhadap aset berisiko," jelasnya.

 

Koreksi Pasar dan Prospek Bitcoin

Koreksi pasar juga diperburuk oleh crash di pasar derivatif kripto pada 2-3 Februari, yang mengakibatkan lebih dari 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 31,2 triliun) likuidasi.

Saat ini, Bitcoin masih tertahan di kisaran 95.000 dollar AS-96.000 dollar AS, sementara altcoins mengalami koreksi lebih dalam karena likuiditas yang lebih rendah.

Indeks Fear & Greed saat ini berada di level 38, menunjukkan dominasi sentimen fear di kalangan investor. Fyqieh menyebut bahwa koreksi ini lebih dipengaruhi oleh ketidakpastian makroekonomi, terutama setelah inflasi AS naik dan The Fed menunda pemangkasan suku bunga.

"Selama Bitcoin masih bertahan di atas 95.000 dollar AS, tren bullish jangka panjang tetap terjaga. Fase fear seperti ini justru sering menjadi peluang akumulasi bagi investor institusional, terutama dengan adopsi ETF Bitcoin yang masih berjalan," kata Fyqieh.

Sementara itu, laporan Bitfinex menunjukkan bahwa volatilitas Bitcoin berada di titik terendah dalam sejarah, menyebabkan pasar tetap tanpa arah. Inter-Exchange Flow Pulse (IFP) Bitcoin berubah menjadi bearish untuk pertama kalinya sejak Juni 2024, menandakan potensi penurunan lebih lanjut.

Laporan QCP Capital juga mengungkap bahwa pasar opsi kripto masih menunggu kebijakan yang konkret, bukan sekadar retorika pro-kripto. Dengan volatilitas yang terus menurun, pergerakan harga kripto tampaknya lebih bergantung pada faktor makroekonomi.

Jika Bitcoin menembus support di 94.000 dollar AS (sekitar Rp 1,46 miliar), harga berpotensi turun lebih dalam ke level psikologis 90.000 dollar AS (sekitar Rp 1,4 miliar).

Namun, jika Bitcoin berhasil pulih dan menembus batas atas konsolidasi di 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,56 miliar), pemulihan bisa berlanjut hingga menguji kembali level tertinggi sebelumnya di 106.012 dollar AS (sekitar Rp 1,65 miliar).

Tag:  #bitcoin #jatuh #bawah #95000 #dollar #investor #kripto #mulai #menarik #dana

KOMENTAR