Puluhan Produk UMKM yang Akan Dijual di Bandara Internasional Dhoho Kediri Tak Lolos Kurasi, Bagaimana Nasibnya?
Hanya sekitar 70 produk mamin saja yang lolos proses dikurasi dan bisa dijual di Bandara Internasional Dhoho Kediri. (Sumber: (Wahyu Adji/JPRK))
13:45
24 Januari 2024

Puluhan Produk UMKM yang Akan Dijual di Bandara Internasional Dhoho Kediri Tak Lolos Kurasi, Bagaimana Nasibnya?

 

Menjelang operasional Bandara Internasional Dhoho Kediri, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopusmik) melakukan kurasi ratusan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bersama PT Angkasa Pura 1, namun hasilnya kurang memuaskan.

Diinformasikan, kurasi produk UMKM itu diketahui dilakukan pada hari Selasa (23/1), sesuai dengan yang sudah dijadwalnya.

Dari banyaknya UMKM yang ditawarkan, hanya setengahnya saja yang lolos dan sisanya, dinyatakan tidak bisa dijual di stan bandara.

Kurasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menentukan produk yang layak dijual di bandara.

Dilansir Radar Kediri (JawaPos Grup), pada Rabu (24/1), total ada 140 produk berupa makanan dan minuman (mamin), craft atau kerajinan tangan, dan produk olahan kopi yang dilakukan kurasi.

“Untuk produk mamin dan olahan kopi hanya diisi dari produk Kabupaten Kediri. Kalau untuk craft diisi UMKM dari 13 daerah Mataraman,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopusmik) Kabupaten Kediri Mamiek Amiyati saat ditemui di Ruang Joyoboyo Pemkab Kediri kemarin (23/1).

Dari hasil kurasi yang telah dilakukan Diskopusmik dengan PT Angkasa Pura 1, diketahui hanya sekitar 70 produk mamin saja yang lolos proses dikurasi dan bisa dijual di Bandara Internasional Dhoho Kediri. Hal itu berarti, hanya setengahnya saja dari total 140 produk yang bisa lolos kurasi tersebut.

Alasan puluhan produk UMKM dicoret dari daftar produk yang akan dijual di Bandara Internasional Dhoho Kediri, Menurut Mamiek, hal itu disebabkan karena kemasan produknya dinilai kurang memadai dan tidak sesuai standar.

Kebanyakan dalamkemasan produknya tidak dicantumkan tanggal kedaluwarsa, daftar kandungan produk, dan masih banyak persyaratan lainnya.

Kendati tak lolos kurasi, Mamiek menyebut bahwa puluhan produk UMKM tersebut masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki hal-hal yang menjadi catatan itu.

Sehingga nantinya, produk tersebut dapat bisa dijual di Bandara Internasional Dhoho Kediri.

“Tapi kami memberi tenggat waktu agar mereka bisa memperbaiki,” tuturnya.

Mamiek juga menuturka, selain produk mamin, kemarin juga dipilih 10 produk olahan kopi yang akan dijual di stan UMKM Bandara Internasional Dhoho Kediri.

Meski demikian, menurut Mamiek jumlahnya bisa saja berubah, terutama saat menjelang bandara beroperasi nanti.

Terkait produk UMKM jenis craft atau kerajinan, Mamiek belum mengetahui detail jumlah produk yang akan dijual di bandara. Namun, menurutnya hingga kemarin proses kurasi masih terus berlangsung.

“Untuk craft kurasi baru dilakukan kemarin. Jadi masih perlu waktu,” papar Mamiek sembari menyebut craft yang berbentuk tajam dilarang dijual di bandara.

Untuk diketahui, sebelumnya diberitakan bahwa Bandara Internasional Dhoho Kediri, akan menyediakan tiga stan untuk penjualan 60 produk UMKM lokal.

Sesuai rencana yang telah dibahas oleh pihak terkait, tiga stan berisi 60 produk UMKM itu nantinya akan diisi oleh produk UMKM dari total 13 daerah Mataraman yang lokasinya berada di sekitar Kabupaten Kediri.

Lebih lanjut, Mamiek menjelaskan bahwa, para pelaku UMKM mendapat tempat istimewa di bandara, sehingga produknya pun harus di optimalkan.

Berbeda dengan stan lain yang harus membayar sewa sejak awal, stan UMKM akan dibebaskan dari biaya sewa di enam bulan pertama operasional.

Untuk kedepannya, baru akan dibicarakan lebih lanjut, entah tetap akan digratiskan atau harus membayar.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #puluhan #produk #umkm #yang #akan #dijual #bandara #internasional #dhoho #kediri #lolos #kurasi #bagaimana #nasibnya

KOMENTAR