![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Danamon dan MUFG Genjot Industri Otomotif, tapi Tantangan Masih Mengintai](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/13/kompas/danamon-dan-mufg-genjot-industri-otomotif-tapi-tantangan-masih-mengintai-1251889.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Danamon dan MUFG Genjot Industri Otomotif, tapi Tantangan Masih Mengintai
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) bersama Adira Finance dan MUFG Group berupaya untuk ikut mendorong pertumbuhan industri otomotif di Indonesia.
Mengandalkan ekosistem grup yang terintegrasi, mereka berambisi menguasai pasar pembiayaan kendaraan dari hulu ke hilir.
Namun, di balik optimisme ini, industri otomotif masih menghadapi tantangan berat.
“Industri otomotif sangat penting bagi kami, mulai dari pemasok, produsen, distributor, dealer, hingga pembeli. Kami selalu mendukung kebutuhan pembiayaan para pemasok, sedangkan merek otomotif Jepang mayoritas menggunakan MUFG sebagai bank utama,” ujar President Direktur Danamon Daisuke Ejima di IIMS 2025, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Ejima menargetkan Danamon berada di peringkat atas dalam segmen pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat.
Adira Finance, Mandala Finance, momotor.id, dan momobil.id menjadi andalan dalam ekosistem ini. Aspek perlindungan risiko juga diperkuat dengan Zurich Asuransi dan Home Credit Indonesia.
Meski agresif memperluas cakupan bisnis, industri otomotif masih dibayangi perlambatan. Executive Officer, Country Head of Indonesia MUFG Bank Kazushige Nakajima mengakui sektor otomotif menghadapi tekanan dari sisi penjualan.
Namun, industri ini tetap strategis karena menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan berkontribusi pada ekspor.
Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila juga menyoroti kondisi industri otomotif yang tidak bisa hanya dilihat dari tren tahun lalu.
Ia menilai dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, kebutuhan mobilitas yang semakin kompleks akan menopang pertumbuhan industri.
“Industri ini tahun lalu masih tumbuh 9-10%. Kami optimistis tahun ini bisa lebih baik. Namun, tetap harus diingat bahwa ada dinamika naik-turun,” ujarnya.
Menurut Dewa, strategi industri otomotif tahun ini harus lebih adaptif dengan kondisi pasar di berbagai wilayah.
Tidak semua daerah mengalami stagnasi, sehingga pemetaan wilayah menjadi krusial untuk mendorong pertumbuhan.
Di sisi lain, segmen mobil bekas semakin menarik perhatian karena harga mobil baru dipengaruhi fluktuasi ekonomi global dan kebijakan pajak domestik.
Hal ini membuka peluang bagi perusahaan pembiayaan untuk menangkap pasar yang lebih luas.
Sebagai bagian dari strategi agresifnya, Danamon dan grupnya kembali menjadi sponsor utama IIMS 2025.
Tahun ini, mereka menawarkan berbagai skema pembiayaan dan promosi, termasuk suku bunga dan margin spesial 1,89% untuk Kredit Pemilikan Mobil (KPM) Prima.
Tag: #danamon #mufg #genjot #industri #otomotif #tapi #tantangan #masih #mengintai