Ada Efisiensi Anggaran, Wamenaker Ajak Pengusaha ''Sharing Cost'' Pelatihan Kerja
Wamenaker Emmanuel Ebenezer di Kantor Kemenaker, Jakarta, Jumat (31/1/2025).(KOMPAS.com/DIAN ERIKA )
18:16
12 Februari 2025

Ada Efisiensi Anggaran, Wamenaker Ajak Pengusaha ''Sharing Cost'' Pelatihan Kerja

- Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Emmanuel Ebenezer mengajak dunia usaha untuk melakukan cost sharing atau berbagi biaya dalam menggelar pelatihan kerja.

Hal ini menyusul kebijakan efisiensi anggaran yang saat ini diterapkan oleh pemerintah.

"Pemerintah tengah melakukan langkah efisiensi anggaran yang menuntut seluruh pihak untuk lebih adaptif dan sigap dalam merumuskan strategi peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)," ujar Noel, dilansir dari siaran pers Kementerian Ketenagakerjaan, Rabu (12/2/2025).

“Partisipasi aktif perusahaan sangat dibutuhkan, salah satunya melalui cost sharing penyelenggaraan pelatihan,” tambah dia.

Pada Rabu, Noel menghadiri Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) yang berlangsung di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Noel menjelaskan bahwa FKLPID tidak hanya berfungsi sebagai wadah komunikasi, tetapi juga sebagai penghubung yang efektif antara dunia industri dan penyedia pelatihan untuk memastikan tenaga kerja memiliki keterampilan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Dalam rapat kerja tersebut, sejumlah langkah strategis dibahas, di antaranya penguatan kurikulum yang berbasis pada kebutuhan industri, pengembangan program pelatihan yang lebih adaptif, serta peningkatan kolaborasi dengan dunia usaha dan sektor investasi.

Wamenaker Noel meminta agar langkah-langkah tersebut segera diterapkan untuk memastikan kompetensi tenaga kerja dapat berkembang sesuai tuntutan pasar kerja yang dinamis.

“Saya ingin menekankan bahwa kompetensi tenaga kerja bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga mencakup sikap kerja, etos kerja, serta kesiapan untuk menghadapi perubahan di dunia industri,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemenaker menunda pelaksanaan pelatihan keterampilan berbasis kompetensi.

Kebijakan tersebut menyusul adanya kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah.

Melalui akun resmi Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas @pelatihan.vokasi, diberitahukan bahwa pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi (PBK) di seluruh penyelenggara pelatihan dinyatakan ditunda.

"Diberitahukan bahwa pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi di seluruh penyelenggara pelatihan yang sudah dijadwalkan akan berlangsung terpaksa ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut," demikian bunyi pemberitahuan yang dilansir pada Rabu (5/2/2025).

Pemberitahuan juga menyebutkan alasan penundaan pelaksanaan pelatihan, yakni karena adanya Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.

Meski demikian, peserta pelatihan tetap diminta untuk memantau informasi lebih lanjut dari media sosial penyelenggara pelatihan.

Untuk diketahui, pelatihan berbasis kompetensi merupakan pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja.

Dilansir dari laman resmi Kemenaker, kemampuan kerja tersebut mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai standar yang ditetapkan di tempat kerja.

Pelatihan berbasis kompetensi terdiri dari pelatihan di lembaga pelatihan/off the job training, penilaian/asesmen di lembaga pelatihan, on the job training, penilaian/asesmen di tempat kerja, penerbitan sertifikat pelatihan, dan atau sertifikat kompetensi.

Misalnya, pelatihan teknisi merupakan pelatihan dengan durasi 2 tahun untuk mencetak tenaga kerja pada level teknisi di bidang listrik industri, las industri, mesin industri, dan mekatronika, di mana setiap lulusannya memiliki kompetensi mengoperasikan peralatan dan mesin industri, merencanakan dan memimpin pelaksanaan pekerjaan, analisis, troubleshooting, serta melakukan komunikasi pekerjaan dengan operator dan engineer.

Selanjutnya, ada juga pelatihan meister otomotif. Pelatihan meister otomotif merupakan pelatihan yang diadopsi dari sistem pelatihan meister di Jerman dengan durasi pelatihan selama 8 bulan.

Lulusan pelatihan ini memiliki 3 kompetensi, yakni kompetensi di bidang teknik otomotif, manajerial perbengkelan dan kewirausahaan, serta bidang metodologi.

Ada juga pelatihan operator yang merupakan pelatihan berdurasi singkat (160-520 jam) yang bertujuan untuk mencetak tenaga kerja pada level operator dan tenaga kerja mandiri.

Editor: Dian Erika Nugraheny

Tag:  #efisiensi #anggaran #wamenaker #ajak #pengusaha #sharing #cost #pelatihan #kerja

KOMENTAR