Turis China Emoh ke Thailand, Indonesia Bisa Dapat Durian Runtuh
Wisatawan mancanegara memadati Pura Uluwatu untuk menyaksikan pertunjukan Tari Kecak. Indonesia berharap kunjungan turis China meningkat imbas pembatalan liburan ke Thailand.(SHUTTERSTOCK/RADITYA)
07:56
23 Januari 2025

Turis China Emoh ke Thailand, Indonesia Bisa Dapat Durian Runtuh

 Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berharap jumlah kunjungan para turis China ke Indonesia meningkat pada periode libur Tahun Baru Imlek 2025.

Hal ini disampaikan usai menanggapi ramainya turis China yang membatalkan kunjungan ke Thailand jelang libur Tahun Baru Imlek 2025.

"Kemenpar mengharapkan tahun ini juga terjadi peningkatan kunjungan wisman pada periode Chinese New Year seperti tahun-tahun sebelumnya," Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini melalui pesan teks kepada Kompas.com, Rabu (22/1/2025).

"Dan terus mempromosikan Wonderful Indonesia di pasar China terutama melalui media sosial pasar China seperti Douyin, Xiaohongshu, Wechat, dan Weibo," sambung dia.

Mengapa Para Turis China Batalkan Liburan ke Thailand?

Diberitakan Kompas.com (15/1/2025) maraknya turis China yang membatalkan kunjungan ke Thailand jelang Tahun Baru Imlek 2025 muncul setelah kejadian aktor China Wang Xing, yang dilaporkan hilang setelah tiba di Bangkok dan menuju perbatasan Thailand-Myanmar.

Kasus ini mencuatkan kekhawatiran atas keselamatan wisatawan China di Thailand.

Meskipun Wang akhirnya ditemukan di Myanmar dan kembali ke Thailand, dampak dari insiden ini cukup signifikan terhadap kepercayaan turis China terhadap Thailand.

Jirayu Huangsub, juru bicara pemerintah Thailand, menyatakan bahwa Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra memerintahkan Kementerian Pariwisata dan Olahraga untuk meluncurkan kampanye guna mengembalikan kepercayaan turis China.

"Perdana Menteri mengatakan bahwa meskipun aktor China yang hilang di Myanmar telah ditemukan, insiden ini memengaruhi kepercayaan turis China," ujar juru bicara tersebut seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (15/1/2025).

Apa Dampaknya Bagi Pariwisata Thailand?

Situasi ini berdampak pada berbagai sektor di Thailand, terutama di sektor penerbangan dan perhotelan.

Dilansir dari laman The Nation, CEO Thai Lion Air, Atsawin Yangkiratiwon, mengonfirmasi bahwa ada 40 penerbangan carteran yang dijadwalkan selama periode Tahun Baru Imlek yang batal terbang. Hal ini mengakibatkan penurunan penumpang asal China sebesar 20 persen.

Pembatalan penerbangan ini terutama mempengaruhi rute dari kota-kota sekunder China, seperti Ningbo, Hefei, dan Jinan.

Sementara itu dari sisi perhotelan, Presiden Asosiasi Hotel Thailand (THA) Thienprasi Chaiyapatranun menyampaikan lebih dari 12.400 kamar hotel di Thailand batal dipesan bulan ini.

Termasuk di antaranya 4.572 kamar yang semula dipesan oleh turis China dan 7.856 kamar yang semula dipesan oleh pengunjung internasional.

Bagaimana Potensi Indonesia Menarik Turis China?

Indonesia bisa mendapatkan "durian runtuh" alias mendapatkan sesuatu yang tidak disangka imbas batalnya turis China liburan ke Thailand karena faktor keamanan.

Durian runtuh tersebut yaitu meningkatnya kunjungan turis China ke Indonesia saat Tahun Baru Imlek 2025 .

Tahun Baru Imlek merupakan salah satu peak season kunjungan wisman China ke Indonesia. Pada 2025, Kemenpar menargetkan sebanyak 1,25 juta wisman asal China berkunjung ke Indonesia.

Oleh karena itu, Ni Made Ayu Marthini mengatakan pemerintah berharap adanya peningkatan jumlah kunjungan turis China pada Tahun Baru Imlek 2025.

Sebagaimana yang diketahui, wisman asal China selalu menjadi kontributor wisman terbanyak yang datang ke Indonesia.

Walaupun angka kunjungan wisman asal China belum 100 persen pulih layaknya sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 2 juta kunjungan, tetapi menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisman China ke Indonesia periode Januari sampai November 2024 mencapai 1,1 juta kunjungan.

Jumlah tersebut menempatkan China pada urutan ke empat sebagai penyumbang wisman terbanyak ke Indonesia, setelah Malaysia, Australia, dan Singapura.

Kemenpar optimistis Indonesia dapat mencapai target kunjungan yang telah ditetapkan. Hal ini didukung dengan capaian positif yang diperoleh Indonesia pada penilaian Travel and Tourism Development Index (TTDI) tahun 2024, dimana Indonesia menduduki peringkat ke-22 dari 119 negara terdaftar pada 2024.

 

Editor: Suci Wulandari Putri Chaniago

Tag:  #turis #china #emoh #thailand #indonesia #bisa #dapat #durian #runtuh

KOMENTAR