Cegah Longsor di Perbukitan Menoreh, Ini Langkah Badan Otorita Borobudur
Perbukitan Menoreh dilihat dari Dusun Ngargosari, Borobudur, Magelang, Rabu (4/9/2024).(KOMPAS.com/Egadia Birru)
15:56
18 Desember 2025

Cegah Longsor di Perbukitan Menoreh, Ini Langkah Badan Otorita Borobudur

- Perbukitan Menoreh yang membentang dari Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta Timur Kabupaten Purworejo, dan Magelang Jawa Tengah ini disebut-sebut memiliki potensi bencana tanah longsor.

Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) memiliki kewenangan dalam pengembangan kawasan ini. Pengembangan Perbukitan Menoreh ini menjadi bagian dari Destinasi WIsata Super Prioritas (DPSP).

Direktur Utama BPOB Agustin Peranginangin mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan potensi bencana tanah longsor di kawasan Perbukitan Menoreh. Oleh sebab itu, dalam pengembangan kawasan ini pihaknya memperhatikan sisi ekologis Perbukitan Menoreh.

“Contoh yang tidak boleh dilakukan adalah mengebor air, dalam kawasan itu tidak dilakukan,” ujar Peranginangin saat ditemui setelah Paparan Akhir Tahun di Yogyakarta, Rabu (17/12/2025).

Ia mengatakan pemanfaatan air tanah dengan cara pengeboran dihindari karena untuk mengurangi risiko bencana yang kemungkinan terjadi di kawasan ini.

Lanjut dia, penebangan hutan juga dihindari lantaran kawasan ini memiliki jenis tanah merah dan batu-batuan, sehingga risiko tinggi jika penebangan hutan dilakukan secara masif.

"Yang kedua, kita mengurangi, menghindari penebangan lahan ya,” ujar dia.

Perbukitan Menoreh dilihat dari lantai dua Kampung Seni Borobudur, Rabu (18/9/2024).KOMPAS.com/Egadia Birru Perbukitan Menoreh dilihat dari lantai dua Kampung Seni Borobudur, Rabu (18/9/2024).

Ia melanjutkan, pembangunan kawasan Perbukitan Menoreh menyesuaikan kontur tanah.

“Ini (penyesuaian pembangunan dengan kontur tanah) juga salah satu upaya-upaya untuk menghindari longsor,” kata dia.

Sementara itu, Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merilis beberapa destinasi wisata yang berpotensi tanah longsor.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi mengatakan berdasarkan hasil olahan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY terdapat 3 (tiga) kawasan wisata yang mempunyai potensi rawan tanah longsor.

Destinasi wisata yang memiliki potensi tanah longsor yakni: Perbukitan Menoreh Pegunungan Sewu Perbukitan Patuk Imogiri Di dalam Kawasan tersebut terdapat beberapa destinasi wisata diantaranya Nglinggo Tritis, Puncak Widosari, Puncak Suroloyo, dan Sendangsono.

Keindahan Bukit Sebantung salah satu obyek wisata di lereng Perbukitan Menoreh pada Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Keindahan Bukit Sebantung salah satu obyek wisata di lereng Perbukitan Menoreh pada Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.Selain itu, ada juga Embung Tonogoro, Desa Wisata Tinalah, Desa Wisata Jatimulyo, Nglanggeran, Goa Pindul, Kalisuci, Air terjun Srigethuk, Goa Jomblang, Desa Wisata Wukirsari, Mangunan (Becici, Pengger), Imogiri, HeHa Sky View, dan Bukit Bintang.

“Menilik data yang ada, sejak tahun 2023 kejadian longsor di destinasi wisata tercatat hanya terjadi di area parkir Tebing Breksi. Selebihnya kejadian longsor tidak secara spesifik terjadi di destinasi wisata sehingga tidak berdampak kepada operasionalisasi destinasi tersebut,” ujar Imam dalam keterangannnya, Selasa (9/12/2025).

Namun demikian, kejadian longsor di beberapa daerah juga berdampak pada kerusakan infrastruktur, khususnya jalan, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya akses. 

Imam menambahkan dari beberapa uraian tersebut dapat disampaikan beberapa poin berikut yakni kejadian tanah longsor merupakan fenomena alam yang tidak dapat diprediksi secara pasti.

Oleh karena itu, pemetaan kawasan yang berpotensi rawan longsor merupakan prosedur standar yang dilakukan dalam upaya mitigasi bencana.

Tag:  #cegah #longsor #perbukitan #menoreh #langkah #badan #otorita #borobudur

KOMENTAR