Hotel Sultan Tetap Beroperasi di Tengah Polemik Kepemilikan, Berapa Tarif Menginapnya?
Hotel Sultan menyatakan tetap buka dan melayani tamu di tengah polemik kepemilikan lahan, Jumat (5/12/2025).(Kompas.com/Krisda Tiofani)
10:42
6 Desember 2025

Hotel Sultan Tetap Beroperasi di Tengah Polemik Kepemilikan, Berapa Tarif Menginapnya?

Hotel Sultan menyatakan tetap buka dan melayani tamu di tengah polemik kepemilikan lahan.

"Intinya, kami tetap beroperasi. Bagi kami yang bekerja di bagian operasional, saat ini hanya memastikan tetap memberikan pelayanan yang baik dan membuat guest comment yang positif," kata perwakilan manajemen The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Anton Mulyanto, saat ditemui Kompas.com di Hotel Sultan, Jumat (5/12/2025) malam.

Menurut pantauan Kompas.com di lokasi pada waktu yang sama, beberapa tamu Hotel Sultan masih berdatangan dan melakukan check-in di area lobi.

Dilaporkan Kompas.com, Rabu (3/12/2025), polemik kepemilikan lahan Hotel Sultan bermula saat masa Hak Guna Bangunan (HGB) yang dipegang PT Indobuildco (pengelola hotel) telah habis masa berlakunya sejak Maret–April 2023.

Pemerintah lantas meminta area hotel untuk segera dikosongkan. Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) GBK memberikan tenggat waktu sejak 29 September 2023 agar lahan dikembalikan.

Namun, perusahaan tak kunjung mematuhi instruksi itu. Penegasan kembali muncul pada 4 Oktober 2023, Hotel Sultan harus dikosongkan karena masa legalitas HGB telah habis dan bangunan berdiri di atas tanah milik negara, yakni eks HGB Nomor 26/Gelora dan HGB Nomor 27/Gelora.

Upaya penertiban tersebut urung terlaksana. PT Indobuildco memilih menempuh jalur hukum, membuat sengketa ini terus berlarut hingga bertahun-tahun.

Dalam putusan terbaru dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, majelis hakim menyatakan HGB atas nama PT Indobuildco tidak lagi berlaku sejak 2023 dan memerintahkan perusahaan meninggalkan area yang disengketakan.

Indobuildco juga diwajibkan membayar royalti sebesar 45,3 juta dolar AS, atau sekitar Rp 754,73 miliar, sebagaimana tercantum dalam putusan PN Jakarta Pusat Nomor 208/PDT.G/2025/PN.JKT.PST.

Tarif menginap di Hotel Sultan

Lantas, berapa tarif menginap di Hotel Sultan yang tetap buka di tengah isu kepemilikan itu?

Kamar Hotel Sultan. Salah satu kamar hotel di The Sultan Hotel & Residence Jakarta.DOK. The Sultan Hotel & Residence Jakarta Kamar Hotel Sultan. Salah satu kamar hotel di The Sultan Hotel & Residence Jakarta.

Hotel Sultan atau The Sultan Hotel & Residence Jakarta termasuk hotel mewah pada zamannya. Hotel bintang lima ini berlokasi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.

Anton menyebut, Hotel Sultan merupakan hotel terbesar di Jakarta dengan luas area sekitar 13,5 hektare.

Saat ini, terdapat 708 kamar di Hotel Sultan dengan delapan tipe, yakni Deluxe Room, Grand Deluxe, Premiere Deluxe, Executive Room, Garden Suite, Garden Alcove, Lagoon Suite, dan Presidential Suite.

Tarif menginap di Hotel Sultan berkisar Rp 1,4 jutaan per malam untuk Deluxe Room hingga Rp 125 jutaan per malam untuk tipe Presidential Suite dengan luas kamar 800 meter persegi.

Selain kamar hotel, Hotel Sultan juga menawarkan akomodasi lain (residence) yang terdiri dari apartemen dengan dua dan tiga kamar. Tarifnya berkisar mulai Rp 2,8 jutaan per malam.

Akomodasi ini dilengkapi dengan fasilitas berupa kolam renang dan pusat kebugaran terpisah dari hotel.

Okupansi Hotel Sultan saat ini

Hotel Sultan mula-mula berdiri dengan nama Hotel Hilton Jakarta pada 1976. Namanya berubah menjadi The Sultan Hotel & Residence Jakarta 30 tahun setelahnya pada 2006.

Hotel Sultan menyatakan tetap buka dan melayani tamu di tengah polemik kepemilikan lahan, Jumat (5/12/2025).Kompas.com/Krisda Tiofani Hotel Sultan menyatakan tetap buka dan melayani tamu di tengah polemik kepemilikan lahan, Jumat (5/12/2025).

Di masa awal berdiri, mayoritas tamu hotel ini merupakan turis asing yang melancong ke Jakarta hingga ekspatriat yang memilih tinggal lama di Hotel Sultan.

Kini, tamu Hotel Sultan banyak berasal dari lokal dengan rata-rata okupansi sekitar 40 persen dalam beberapa tahun terakhir.

"Besok (akhir pekan okupansinya) sudah sampai 40-45 persen. Banyak tamu yang memilih pesan last minute," ungkap Anton.

Tahun lalu, lanjut dia, Hotel Sultan mencatat okupansi sebesar 43 persen selama momen libur akhir tahun. 

Aktivitas MICE di Hotel Sultan juga masih berjalan. Kebanyakan digunakan oleh korporasi dan tamu pemerintahan.

"Meeting- meeting di hotel kami masih berjalan, masih bagus. Corporate juga masih banyak. Government masih ada dan berapa, yang pasti pemerintahan biasanya ramai sampai tanggal 15-20 Desember. Setelah itu mereka akan close, tutup buku," pungkas Anton.

Tag:  #hotel #sultan #tetap #beroperasi #tengah #polemik #kepemilikan #berapa #tarif #menginapnya

KOMENTAR