Indonesia Targetkan 17,6 Juta Kunjungan Turis Asing pada 2026
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menargetkan sebanyak 16 - 17,60 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2026.
"Sesuai RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025 hingga 2029, dan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) 2026, target nasional untuk sektor pariwisata adalah 16 hingga 17,6 juta kunjungan wisatawan mancanegara."
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia Widiyanti Putri Wardhana dalam acara Launching Wonderful Indonesia Outlook 2025 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Kamis (20/11/2025).
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam acara Launching Wonderful Indonesia Outlook 2025 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Kamis (20/11/2025).
Ia melanjutkan, pada tahun 2026 pemerintah juga menargetkan sebanyak 1,18 miliar perjalanan wisatawan nusantara. Serta, target devisa pariwisata sebesar 22 hingga 24,7 miliar dolar amerika serikat.
Lebih lanjut disampaikan, pada tahun 2026 pemerintah juga menargetkan posisi pariwisata Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) naik ke peringkat 20.
"Ini adalah target nasional yang menunjukkan visi dan gerakan kita bersama demi mewujudkan pertumbuhan bangsa Indonesia yang semakin berkualitas dan berkelanjutan," kata Widiyanti.
Gen Z berwisata cari pengalaman
Widiyanti menyampaikan saat ini Gen Z cenderung memilih jenis wisata yang menawarkan pengalaman.
"(Sebanyak) 52 persen dari Gen Z memilih pengeluaran uang lebih untuk pengalaman wisata, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya," kata Widi.
Hal ini, kata Widi, membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperkaya produk wisata, menggabungkan destinasi popular dengan destinasi niche di sekitarnya.
Sehingga, sambung Widi, dapat menghadirkan pengalaman yang lebih otentik dan menarik untuk wisatawan.
Tren wisata 2025
Widi memaparkan saat ini setidaknya ada enam tren yang menjadi sorotan di industri pariwisata.
Pertama, ada Cultural Immersion, yaitu wisatawan mencari pengalaman yang lebih otentik dan dekat dengan budaya lokal.
Jenis tren ini mencakup desa wisata, kerajinan, hingga berinteraksi langsung dengan kehidupan masyarakat setempat.
Kedua, ada Eco-friendly Tourism, tren ini sejalan dengan meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan.
Sejumlah peserta saat mengikut lomba selancar di Festival Lakey di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (17/7/2025).
Ketiga, ada Nature and Adventure based Tourism, yaitu pengembangan wisata ke arah wisata alam. Tren ini, kata Widi, merujuk pada wisata geopark, hiking, biking, dan standar keselamatan yang tinggi.
Keempat, ada Culinary anda Gastro-tourism. Kata Widi, beberapa inisatif Kementerian Pariwisata dalam pengembangan aspek ini yaitu adanya Wonderful Indonesia Gourmet, Wonderful Indonesia Event, hingga program pembinaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Wellness Tourism juga semakin berkembang secara global, seiring meningkatnya perhatian masyarakat pada kesehatan holistik. Indonesia memiliki peluang besar untuk mengambil posisi yang kuat di segmen ini," ujar Widi.
Keenam, ada Bleisure, yaitu pengembangan MICE dan wisata lokal. Tren ini, kata Widi, menghadirkan pengalaman bekerja, berjejaring, sekaligus menikmati destinasi dalam satu perjalanan.
"Keenam tren ini dapat menjadi referensi bagi para pelaku industri, untuk mengembangkan produk-produk wisata yang lebih beragam. Namun tetap relevan, terkurasi, dan sesuai dengan karakteristik pasarnya," ujar Widi.
Tag: #indonesia #targetkan #juta #kunjungan #turis #asing #pada #2026