Museum Bustanil Arifin, Wisata Sejarah Minang di Padang Panjang
Museum Bustanil Arifin didirikan oleh Menteri Koperasi RI kedua era 1978-1993, almarhum Bustanil Arifin pada 8 Agustus 1988. Saat ini, Museum Bustanil Arifin dikenal juga sebagai Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM).(Kompas.com/Krisda Tiofani)
21:07
3 November 2025

Museum Bustanil Arifin, Wisata Sejarah Minang di Padang Panjang

Saat melintas di jalur Padang-Bukittinggi, coba mampir ke Museum Bustanil Arifin di Kota Padang Panjang.

Museum Bustanil Arifin atau Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) terletak di kota kecil Sumatera Barat yang tidak kalah menarik dari tempat wisata lain. 

"Di Kota Padang sudah ada Museum Adityawarman, di Batusangkar ada Istana Basa Pagaruyung," kata pemandu Museum Bustanil Arifin, Suaita, ketika ditemui Kompas.com dalam rangkaian Familiarization Trip Kementerian Pariwisata RI bersama Travel Agent Malaysia ke Sumatera Barat, Senin (27/10/2025).

Menurut Suaita, lokasi Museum Bustanil Arifin juga terbilang strategis. Bagi siapa saja yang ingin menuju Padang, Bukittinggi, maupun Batusangkar, pasti melewati tempat wisata yang satu ini.

Letak Museum Bustanil Arifin tepatnya berada di Jalan Bustanil Arifin, Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat.

Lantas, ada apa saja di dalam Museum Bustanil Arifin?

Sejarah berdirinya Museum Bustanil Arifin

Museum Bustanil Arifin didirikan oleh Menteri Koperasi RI kedua era 1978-1993, almarhum Bustanil Arifin pada 8 Agustus 1988. Saat ini, Museum Bustanil Arifin dikenal juga sebagai Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM).Kompas.com/Krisda Tiofani Museum Bustanil Arifin didirikan oleh Menteri Koperasi RI kedua era 1978-1993, almarhum Bustanil Arifin pada 8 Agustus 1988. Saat ini, Museum Bustanil Arifin dikenal juga sebagai Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM).Museum Bustanil Arifin didirikan oleh Menteri Koperasi RI kedua era 1978-1993, almarhum Bustanil Arifin pada 8 Agustus 1988.

Dua tahun berselang, tempat ini diresmikan sebagai spot wisata edukasi sejarah, tepatnya pada 17 Desember 1990.

"Untuk saat ini Museum Bustanil Arifin sudah dihibahkan ke pemerintah daerah Kota Padang Panjang," ungkap Suaita.

Almarhum Bustanil Arifin sengaja mendirikan PDIKM sebagai ucapan terima kasih kepada Tanah Air. Hingga akhir hayatnya, ia dikenang sebagai putra daerah Kota Padang Panjang.

Pembangunan museum ini berjalan cukup lama. Suaita menjelaskan, butuh waktu dan biaya besar untuk mengumpulkan literatur kebudayaan Minangkabau, hingga Museum Bustanil Arifin hingga resmi berdiri.

Isi Museum Bustanil Arifin

Museum Bustanil Arifin didirikan oleh Menteri Koperasi RI kedua era 1978-1993, almarhum Bustanil Arifin pada 8 Agustus 1988. Saat ini, Museum Bustanil Arifin dikenal juga sebagai Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM).Kompas.com/Krisda Tiofani Museum Bustanil Arifin didirikan oleh Menteri Koperasi RI kedua era 1978-1993, almarhum Bustanil Arifin pada 8 Agustus 1988. Saat ini, Museum Bustanil Arifin dikenal juga sebagai Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM).Rumah adat Minangkabau atau rumah gadang menjadi pemandangan pertama yang mencuri mata ketika tiba di Museum Bustanil Arifin.

Wisatawan tentu bisa berfoto di halaman rumah gadang selama berada di Museum Bustanil Arifin.

Suaita menuturkan, almarhum Bustanil Arifin sengaja membangun museum dengan gedung rumah gadang, sebagai pengingat bagi generasi muda yang belum tahu banyak hal soal bentuk serta isi rumah gadang.

Puas berfoto dengan latar bangunan khas Minangkabau, pengunjung bisa masuk dan belajar lebih dalam soal sejarah budaya Minangkabau.

Museum Bustanil Arifin didirikan oleh Menteri Koperasi RI kedua era 1978-1993, almarhum Bustanil Arifin pada 8 Agustus 1988. Saat ini, Museum Bustanil Arifin dikenal juga sebagai Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM).Kompas.com/Krisda Tiofani Museum Bustanil Arifin didirikan oleh Menteri Koperasi RI kedua era 1978-1993, almarhum Bustanil Arifin pada 8 Agustus 1988. Saat ini, Museum Bustanil Arifin dikenal juga sebagai Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM).Di dalam Museum Bustanil Arifin, tersimpan buku-buku, pakaian adat, juga foto-foto sejarah perjalanan berdirinya Kota Padang Panjang.

Buku-buku yang tersedia di Museum Bustanil Arifin merupakan salinan dari versi aslinya.

Kebanyakan buku ditulis dalam bahasa Belanda, Melayu, Arab, Inggris, dan juga bahasa Minang.

"Karena di sini ada perpustakaan, pasti isinya berupa buku-buku. Namun, kalau kami tampilkan hanya buku, kurang menarik untuk menarik pengunjung datang," jelas dia.

Itu sebabnya, pengunjung juga bisa menjumpai foto-foto bersejarah di Museum Bustanil Arifin, melihat pakaian adat Minangkabau, juga mendengar cerita sejarah rumah gadang.

Informasi seputar sejarah budaya Minangkabau ini disampaikan langsung oleh pemandu di museum, termasuk Suaita.

Harga tiket masuk Museum Bustanil Arifin

Museum Bustanil Arifin didirikan oleh Menteri Koperasi RI kedua era 1978-1993, almarhum Bustanil Arifin pada 8 Agustus 1988. Saat ini, Museum Bustanil Arifin dikenal juga sebagai Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM).Kompas.com/Krisda Tiofani Museum Bustanil Arifin didirikan oleh Menteri Koperasi RI kedua era 1978-1993, almarhum Bustanil Arifin pada 8 Agustus 1988. Saat ini, Museum Bustanil Arifin dikenal juga sebagai Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM).Pengunjung wajib membeli tiket masuk Museum Bustanil Arifin di loket. Letaknya persis di depan parkiran museum.

Harga tiket masuk Museum Bustanil Arifin dibanderol Rp 5.000 untuk anak-anak, Rp 10.000 untuk wisatawan nusantara (wisnus), dan Rp 25.000 untuk wisatawan mancanegara (wisman).

Museum Bustanil Arifin buka setiap hari mulai pukul 08.30 WIB hingga 17.30 WIB.

Selain itu, pengunjung juga dapat mencoba pengalaman mengenakan pakaian adat Minangkabau di Museum Bustanil Arifin.

Tersedia jasa sewa pakaian adat Minangkabau seharga Rp 50.000 untuk dewasa dan Rp 20.000 untuk anak-anak.

Tag:  #museum #bustanil #arifin #wisata #sejarah #minang #padang #panjang

KOMENTAR