Mendaki Gunung adalah Wisata Berbahaya, Persiapkan atau Hilang Nyawa
Ilustrasi pendaki. TNGM kembali menjatuhkan sanksi tegas kepada empat pendaki ilegal yang nekat mendaki Gunung Merapi.(Pexels/Robert Forever Ago)
14:42
25 Juni 2025

Mendaki Gunung adalah Wisata Berbahaya, Persiapkan atau Hilang Nyawa

- Peristiwa tragis saat mendaki gunung di Indonesia kerap terjadi. Baru-baru ini, seorang turis Brazil, Juliana Marins (26) meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang dekat Puncak Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.

Perlu diketahui, mendaki gunung bukan sekedar wisata biasa. Mendaki gunung adalah kegiatan wisata ekstrem yang penuh dengan risiko bahkan bisa berpotensi kehilangan nyawa.

Niat untuk bersenang-senang di gunung bisa berujung malapetaka jika tak dipersiapkan dengan baik. Sekali lagi, mendaki gunung bukan hanya soal jalan perlahan menuju puncak, melainkan perlu manajemen pendakian yang baik.

Ingat, tujuan mendaki gunung adalah kembali ke rumah dengan selamat. Mendaki gunung bukan sekedar berfoto di puncak.

Mendaki gunung itu adalah wisata yang penuh bahaya. Bahaya dari gunung yang didaki serta bahaya yang muncul dari kelalaian diri sendiri.

Praktisi pendakian gunung, Ade Wahyu mengatakan, para pendaki hendaknya mengenali gunung yang akan didaki sebelum mendaki. Hal yang penting yang diketahui yaitu kondisi jalur pendakian, ketinggian gunung, titik bahaya, status gunung (berapa atau tidak), prakiraan cuaca, dan faktor lain.

"Jangan naik sendirian, gunakan pemandu atau orang yg berpengalaman. Saat mau naik kondisi tubuh harus sehat dan fit, cukup istirahat, makanan yang baik, minum cukup sehingga bisa tetap fokus saat mendaki apalagi jika mau ke puncak," ujar laki-laki yang akrab disapa Dewe kepada KompasTravel, Selasa (24/6/2025).

Saat mendaki, hindari berjalan pada malam hari dan gelap. Jika terpaksa mendaki pada malam hari, bekali senter dengan baterai serta lampu cadangan. Peralatan darurat seperti kotak medis, makanan dan minuman tambahan dan jas hujan.

Kemudian soal tempat istirahat. Jika mengalami kelelahan, Dewe menyarankan untuk beristirahat di lokasi yang aman, jauh dari potensi longsor, tepian jurang, dan paparan langsung sinar matahari. 

"Pakai peralatan yang lengkap, baju hangat, sepatu, serta peralatan tambahan melindungi tubuh seperti topi, kacamata, masker bila di gunung api. Lapor kepada petugas saat akan mendaki," kata laki-laki yang juga berprofesi sebagai pemandu gunung tersebut.

Yang tak kalah penting, bawa alat komunikasi untuk antisipasi darurat. Menurut Dewe, biasanya sudah ada sinyal radio dan sinyal handphone di gunung yang sudah ramai dikunjungi wisatawan.

Tag:  #mendaki #gunung #adalah #wisata #berbahaya #persiapkan #atau #hilang #nyawa

KOMENTAR