Proyek Summarecon di IKN Bakal ''Groundbreaking'' Tahun Ini
PT Summarecon Agung Tbk memastikan proyek hunian terintegrasi di ibu kota nusantara (IKN) akan dimulai pada tahun 2024 ini.
Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi mengungkapkan hal itu kepada Kompas.com, Kamis (18/1/2024).
"Untuk proyek IKN, sejak awal kami mendukung ide Presiden Joko Widodo (Jokowi) bangun IKN. Ada tujuan yang paling signifikan, yakni pemerataan pembangunan. Saya sendiri sudah 3-4 kali ke sana, terakhir pertemuan Kompas CEO Forum bersama Jokowi," terang Adrianto.
Menurutnya, progres pembangunan IKN mengalami kemajuan pesat dan dampaknya sangat dahsyat. Oleh karena itu, IKN yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) wajib didukung.
Hingga saat ini, proyek hunian terintegrasi sebagai bagian dari kontribusi perseroan masih dalam proses pematangan kajian dengan mengacu pada skema Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha (KPBU) sebagai opsi yang dipilih.
Komitmen PT Summarecon Agung Tbk dalam pembangunan hunian di IKN ini dilakukan melalui skema KPBU yang dinilai aman dan jelas.
Perseroan yang membiayai dan membangun, untuk selajutnya pemerintah membayar atau payment availability yang jelas untuk jangka waktu sepuluh tahun konsesi.
Skema KPBU ini juga dianggap memudahkan karena pengembang tidak perlu direpotkan dengan segala hal teknis termasuk urusan pengadaan tanah. "Kita tinggal bangun, Pemerintah mencicil 10 tahun. Ini win-win," cetus Adrianto.
"Namun demikian, kami juga tengah melihat skema-skema lainnya. Harapan kami, tahun 2024 ini sudah selesai dan bisa langsung peletakan batu pertama atau groundbreaking," imbuh Adrianto.
Kajian kelayakan yang dilakukan menyangkut aspek-aspek baik yang bersifat strategis, maupun teknis seperti konsep pembangunan, desain hunian, berikut kelengkapan fasilitasnya, untuk pengembangan IKN yang lebih bagus.
Sementara itu, PT Summarecon Agung Tbk menargetkan marketing sales tahun 2024 senilai Rp 5 triliun atau sama dengan tahun sebelumnya.
Adapun pencapaian marketing sales hingga Kuartal III-2023 sekitar Rp 4,8 triliun dengan kontribusi berasal dari pengembangan sejumlah proyek di Bekasi, Serpong, Bogor, dan Makassar.