Sajak: Ziarah Palestina
ILUSTRASI (BUDIONO/JAWA POS)
09:28
4 Februari 2024

Sajak: Ziarah Palestina

ZIARAH PALESTINA

 

Palestina, Palestina!

kupanggili namamu Palestina

ketlisut di antara hegemoni negara-negara adidaya,

jargon politik, krisis kemanusiaan, dan konflik agama


Mereka merajang-rajang kemolekanmu

menjadi serpihan-serpihan pilu

tanpa menyisakan setetes pun air susu

bagi putra-putrimu

sejak resolusi 181 diratifikasi hingga negara Zionis berdiri

sejak proklamasimu di Aljazair digurat penyair

hingga deklarasi Oslo mangkir

tubuhmu kian kurus kering

dikapling-kapling, diembat maling!


Mahligai kehormatanmu koyak-moyak

ditetak panji-panji perang yang norak

meski atas nama bangsa atau demi ketertiban dunia

tapi kerap gagal mengabarkan hakikat manusia

menguburkan sekarat jiwa-jiwa

cuma serupa angka atau deretan nama-nama

yang selalu musnah dari masa ke masa


Sementara para orang tua

menuliskan nama bocah-bocah yang tersisa

di kaki, tangan, perut, dan anggota badan

agar bisa diantar pulang

kelak, kala tanpa nyawa, ditemukan


Sedang masjid, gereja, dan sinagoga

malih rumah pembeda

bagi ahli ibadah dan kaum pendoa

ada yang terhormat dan utama

ada yang terlaknat dan sia-sia

 

Palestina, Palestina!

kudedah namamu Palestina

sejak Ibrahim lahir di Babilonia

menganugerahi Ismail Masjidilharam

mengamanahi Ishak Masjidilaqsa

sampai ketika Yudea membantai para nabi,

menuduh Maria tak lagi suci

seperti dulu mereka membangkang Musa

seperti dulu menerima menerima ampunan,

sembari mengasah dendam


Jadi, apa yang bisa diharapkan

dari monster jelmaan kehancuran

serta luluh lantak peradaban silam?

peradaban yang melahirkan juga asyiria Palestina

peradaban yang membiarkan noda bertakhta di bukit Masada

peradaban yang menciptakan mesin holocaust menggila!


Maka, tiba saatnya dinosaurus purba

dengan topeng agama, brutal mengusir warga

mencaplok tanah, membangun tembok pemisah

menguntal tempat tinggal dan rumah sakit

menodai kesucian gereja serta masjid

melecehkannya jadi pusat hiburan dan diskotek


Maka, tiba saatnya

penyandera konvensi, menyemburkan okupansi

pelanggar resolusi, memekikkan aneksasi

pengkhianat hak asasi, meneriakkan kolonialisasi

tak peduli fida’i, tak peduli dabka

hingga genosida bagi bangsa Palestina!

 

Palestina, Palestina!

kuziarahi namamu Palestina


Kuziarahi dari Uhda Al Umariyah

yang menjamin kebebasan beragama

perlindungan bagi salib, gereja, dan sinagoga

sekalian peribadatan di bait suci dan tembok ratapan


Kuziarahi dari perjanjian ramallah

yang menjaga keamananan Kristen dan Islam dengan amanah


Kuziarahi dari Abdul Hamid bertakhta

keyakinan boleh berbeda, tapi hidup tetap rukun, damai, dan sentosa

 

Palestina, Palestina …

kini, kutemu kamu

tanah yang dijanjikan

tanah suci para nabi

yang tak henti-henti ditikam-tikam tragedi


Rahmatan lil alamin mengalun dari Al Huda

cinta kasih Injil masih menggema

ketaatan Taurat tetap membahana

tapi roket dan rudal kian banal mengawan di angkasa

mengundang hujan api dan badai dentuman di sudut-sudut kota

asap hitam membekap anak-anak dan wanita

kalap dendam meledak di setiap kepala!


Palestina, Palestina …

puing dan reruntuhan bangunan

menjelma meja perjamuan bagi menu kebiadaban

yang tak pernah purna

disajikan makhluk Tuhan paling mulia


Palestina, Palestina

kini, kuburan untuk anak-anak

neraka bagi orang dewasa!


Solo, 27 Desember 2023

---

SOSIAWAN LEAK, Lahir di Solo pada 1967. Sejak 2013 menjadi koordinator nasional Gerakan Puisi Menolak Korupsi yang menerbitkan buku kumpulan puisi antikorupsi karya penyair se-Indonesia.

 

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #sajak #ziarah #palestina

KOMENTAR