Uang Rp 80 Juta Menanti TikToker yang Mau Pindah ke IG
Ilustrasi Meta, induk dari Facebook, Instagram, Threads, dan WhatsApp(NOYB)
08:06
22 Januari 2025

Uang Rp 80 Juta Menanti TikToker yang Mau Pindah ke IG

- Meta, induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp baru-baru ini memperkenalkan program bernama “Breakthrough Bonus” untuk menggaet kreator baru membuat konten di Instagram dan Facebook.

Tawaran tersebut dianggap menarik karena Meta akan memberi bonus setidaknya sebesar 5.000 dollar AS (sekitar Rp 80 juta) kepada kreator baru. Pemberian bonus ini juga disebut dapat dijadikan sebagai batu loncatan bagi para kreator untuk mengembangkan akun bisnisnya.

“Hasilkan uang dan mulai dengan pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang Anda di platform kami dengan mendaftar hari ini,” tulis Meta dalam situs resminya.

Tidak sekadar bonus, para kreator baru ini juga akan mendapatkan akses ke Facebook Content Monetization Program, yang memungkinkan mereka untuk menghasilkan uang dari video, foto, dan konten teks yang diunggah ke Facebook.

Meta pun akan memberi tambahan bonus jika para kreator baru di Instagram dan Facebook mengembangkan audiens mereka untuk mengembangkan akun. Skema baru ini menawarkan peluang kepada kreator yang memiliki banyak pengikut (follower) di platform lain untuk memperluas audiens-nya di Instagram atau Facebook.

Kreator yang diterima akan segera dapat memperoleh uang melalui reels, video panjang, foto, dan teks melalui Facebook Content Monetization Program dari undangan Facebook,” tambah Facebook.

Bonus terakhir, kreator juga akan diberikan program uji coba gratis dari Meta Verified. Program ini memungkinkan kreator menerima lencana biru (centang biru/verified account) di akun pribadi, dukungan akun, dan perlindungan dari peniruan identitas.

Namun, ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan kreator baru sebelum membuat konten di Instagram dan Facebook. Persyaratannya mencakup kreator harus berbasis di Amerika Serikat, berusia 18 tahun ke atas, perlu menautkan tautan (link) dari aplikasi media sosial pihak ketiga.

Tautan tersebut akan digunakan untuk proses perhitungan Meta, sejauh mana keterlibatan dan keaktifan dari konten yang dibuat. Syarat lainnya, kreator juga harus membuat akun Instagram Professional dan Facebook Page, dan tidak terlibat program lain selain Facebook Monetization Program.

Nantinya, setelah proses pendaftaran berhasil, kreator akan dimungkinkan menerima bonus hingga 5.000 dollar AS tadi dalam jangka waktu 90 hari pertama. Untuk mendapatkan bonus bulanan, kreator perlu membuat 20 reels di Facebook dan 10 reels di Instagram secara orisinal selama program bonus 30 hari berlangsung.

Konten yang dikemas perlu dipublikasi secara publik. Konten juga perlu dibagikan selama 10 hari terpisah untuk setiap periode bonus 30 hari. Video yang diunggah ke Facebook dan Instagram harus otentik dan original, serta perlu mengikuti panduan Monetisasi Konten dari Meta.

Strategi Meta geser TikTok?

Ilustrasi TikTokBillboard Ilustrasi TikTok

Setidaknya, begitulah strategi Meta menggaet kreator baru untuk membuat konten-konten baru di Instagram dan Facebook.

Dikutip KompasTekno dari Tech Crunch, Rabu (22/1/2025), upaya yang diberlakukan Meta sejatinya ditujukan untuk menggaet kreator TikTok untuk beralih ke Instagram atau Facebook.

Sebab, program tersebut diberlakukan tidak lama setelah kejadian pemadaman layanan TikTok selama 12 jam di Amerika Serikat (AS).

Keberadaan TikTok di AS sejak kejadian itu juga masih belum stabil. Sebab, aplikasi milik Bytedance tersebut masih belum muncul di toko aplikasi resmi Apple App Store ataupun Google Play Store.

Dengan memanfaatkan momen tersebut, Meta disebut-sebut berupaya mengambil celah dan keuntungan dari ketidakjelasan layanan TikTok di AS. Meta kerap memperkenalkan program, fitur baru kepada kreator yang ditujukan untuk menggeser TikTok dan sejumlah aplikasi bikinann Bytedance.

Pernyataan tersebut dibuktikan lewat perpanjangan durasi video Reels dari 90 detik menjadi 180 detik (3 menit). Meta juga mengaku akan memperkenalkan perubahan bagi Reels agar lebih menarik bagi kreator.

Berbeda dengan pesaingnya, TikTok kini sudah memungkinkan kreator mengunggah atau membuat konten dengan durasi maksimal 10 menit. Bahkan, untuk beberapa kasus, pengguna bisa membuat konten berdurasi higga 1 jam.

Skema dan strategi lainnya adalah membuat konten Reels akan lebih “terlihat” dengan merekomendasikan video Instagram di Facebook. Artinya, ketika mengakses linimasa (timeline) Facebook, akan ditemukan sejumlah rekomendasi video Instagram Reels.

Raksasa teknologi yang menaungi Facebook, Instagram, dan WhatsApp itu juga menekankan pihaknya akan mengoptimalkan sistem ranking yang memungkinkan kreator baru melakukan terobosan dalam menjangkau audiens yang lebih luas.

Kreator nantinya juga dimungkinkan menulis akun Instagram, TikTok, dan Facebook-nya untuk meningkatkan kredibilitas akun.

Instagram juga baru-baru ini memperkenalkan aplikasi Edits yang diduga kuat ingin menggeser Capcut, aplikasi edit video milik Bytedance yang terintegrasi dengan TikTok. Sebab, aplikasi tersebut menawarkan fitur dan tampilan yang cukup serupa dengan Capcut.

Sebagai informasi, penyetopan layanan TikTok merupakan implementasi dari undang-undang “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Application Act”. Kebijakan yang ditujukan untuk melindungi data warga AS dari potensi ancaman asing.

Undang-undang yang sudah ditandatangani tahun lalu oleh presiden Joe Biden sebelumnya mulai berlaku April 2025. UU itu mendorong TikTok untuk segera menjual perusahaannya yang berbasis di AS. Jika tidak patuh, imbasnya adalah layanan akan dilarang beroperasi.

Kebijakan tersebut memberikan keputusan yang sulit bagi Bytedance, induk perusahaan TikTok. TikTok "dipaksa" membuat perusahaan tersendiri di AS. Artinya, ByteDace harus divestasi dan menjual TikTok ke perusahaan lain non-China. 

Jika menolak menjualnya, TikTok diblokir di AS. Dengan demikian, TikTok juga bakal lenyap dari App Store dan Play Store. Keputusan ini harus diambil dalam waktu 233 hari sejak Undang-Undang berlaku, yang mana tenggatnya jatuh pada 19 Januari 2025.

Editor: Caroline Saskia

Tag:  #uang #juta #menanti #tiktoker #yang #pindah

KOMENTAR