85
Ririn Rahmawardani, Executive Vice President (VP) Retail Product Development PT PLN (Persero). (RianAlfianto/JawaPos.com)
10:44
11 Desember 2024
PLN Target Tambah 1.100 SPKLU pada 2025, Perlahan Tapi Pasti, Mengisi Daya Mobil Listrik Nggak Antre Lagi
Perkembangan mobil listrik di Indonesia memang bisa dibilang masih lambat. Selain karena keraguan masyarakat terhadap performa dan durabilitas kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), salah satu yang bikin penetrasi EV khususnya pasar mobil listrik masih lesu adalah infrastruktur pendukungnya. Kalau mobil bermesin pembakaran konvensional, habis daya bisa langsung isi ulang tenaga ke SPBU atau pom bensin terdekat. Jumlahnya juga banyak, dengan jarak tak seberapa jauh, kita bisa dengan mudah menemukan SPBU. Jadi pengguna mobil tidak perlu khawatir mencari tempat pengisian bbm. Hal tersebut bertolak belakang dengan mobil listrik, yang mana, masalah utamanya adalah kehadiran SPKLU atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum yang masih sangat jarang. Jadilah pengguna kendaraan listrik seperti mobil masih banyak yang takut, bagaimana kalau nanti di jalan, mereka kehabisan daya baterai. Belum lagi, ketersediaan SPKLU juga bisa dibilang belum merata ada di setiap kota. Hal tersebut yang menjadikan masyarakat masih mempertimbangkan banyak hal sebelum benar-benar mantap membeli mobil listrik. Ketersediaan SPKLU-nya bagaimana? Menjawab hal tersebut, PLN selaku perusahaan listrik negara yang bertanggung jawab terhadap ketersediaan infrastruktur penunjang kendaraan bertenaga setrum memastikan bahwa sampai dengan hari ini, pihaknya terus berbenah diri. Disampaikan oleh Ririn Rahmawardani selaku Executive Vice President (VP) Retail Product Development PT PLN (Persero), pihaknya terus berupaya untuk menambah jumlah SPKLU di seluruh Indonesia. Kepada JawaPos.com di Jakarta, Selasa (10/12), Ririn menarget, di tahun 2025, akan ada tambahan lebih dari 1.000 SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia. "Bagaimana dengan tahun 2025? kita ada rencana penambahan itu di 1.100, sehingga mungkin di akhir tahun itu ada kurang lebih 4.300-an gitu ya, itu yang masih kita terus tambah dengan berkolaborasi dengan mitra. Jadi 1.100 di 2025 itu adalah investasi dari PLN, tapi nanti mitra akan bergabung juga," kata Ririn. Ririn juga menambahkan bahwa ekspansi jumlah SPKLU di Indonesia masih akan terus digenjot hingga tutup tahun 2024 ini yang sisa hanya beberapa pekan saja. Ririn menyampaikan, pihaknya telah membangun 2.667 SPKLU hingga bulan ini. Harapannya, sebelum berganti tahun, jumlahnya akan mencapai tiga ribu lebih. "Kalau jumlah SPKLU saat ini, ada di 2.667 titik. Itu bisa dipantau juga di aplikasi PLN mobile, jumlahnya bertambah terus. Nah, target kami di akhir tahun 2024 ini bisa mencapai tiga ribuan lah," terang Ririn. Ririn berharap, dengan jumlah dan ketersediaan SPKLU yang terus ditambah, hal ini dapat menghilangkan kekhawatiran masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan listrik terkait jarak dan ketersediaan fasilitas pengecasan. Ditambah, saat ini mengecas mobil listrik juga masih membutuhkan waktu tak sebentar. Sehingga, pada situasi high season seperti momen liburan, sejumlah SPKLU di daerah yang dilalui oleh masyarakat untuk berlibur, masih terdapat antrean untuk mengecas mobil listrik. "Jadi diharapkan ini bisa menghilangkan range anxiety saat berkendara dengan EV," ujarnya. (*)
Editor: Dinarsa Kurniawan
Tag: #target #tambah #1100 #spklu #pada #2025 #perlahan #tapi #pasti #mengisi #daya #mobil #listrik #nggak #antre #lagi