Kasus Daihatsu Gran Max dan Daihatsu Terios Adu Banteng di Tol Trans Jawa, Ini Perbedaan Spesifikasi Keduanya
Daihatsu Gran Max Minibus. (Astra Daihatsu).
08:28
9 April 2024

Kasus Daihatsu Gran Max dan Daihatsu Terios Adu Banteng di Tol Trans Jawa, Ini Perbedaan Spesifikasi Keduanya

Terjadi kecelakaan di KM 58 + 600 arah Jakarta Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada hari Senin (8/4) pukul 07.04 WIB. Setelah mendapatkan informasi, petugas segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan evakuasi.   Kecelakaan ini melibatkan 3 kendaraan yaitu Daihatsu Gran Max (KR1), Daihatsu Terios (KR2), dan Bus Besar (KR3). Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast kepada wartawan, Senin (8/4) menjelaskan, kecelakaan ini bermula dari mobil Daihatsu Gran Max yang mengalami masalah saat berada di lajur contraflow dari Jakarta mengarah ke Cikampek.   "Mobil Gran Max yang berada di jalur contraflow arah Cikampek mengalami trouble. Kemudian mobil tersebut berupaya untuk menepi di bahu jalan kanan di jalur B yang mengarah ke Jakarta," kata Abraham Abast kepada wartawan.  

  Kemudian, saat berusaha menepi ke bahu jalan, dari arah sebaliknya melaju bus Primajasa. Bus tersebut tidak mampu menghindari Gran Max hingga terjadi kecelakaan. "Ketika itu ada bus yang dari arah Cikampek tidak bisa menghindar dan menabrak dan seketika langsung terbakar," jelas Jules.   Setelah benturan terjadi, satu unit kendaraan Daihatsu Terios ikut menabrak bus tersebut. Hingga Terios tersebut ikut terbakar dan memakan korban jiwa.   Lantaran kejadian tersebut, topik perbincangan mengenai Gran Max vs Terios kemudian viral di linimasa media sosial X (sebelumnya Twitter) dan beberapa platform lainnya. Netizen jelas prihatin dengan kejadian tersebut karena terjadi hanya beberapa saat sebelum Lebaran Idul Fitri 2024 tiba.   Untuk yang penasaran dengan spesifikasi mobil yang terlibat kecelakaan tersebut, berikut JawaPos.com buatkan beberapa detailnya:  

  Daihatsu Gran Max    Dimulai dari Daihatsu Gran Max, masyarakat Indonesia tentunya tidak asing mendengar nama mobil tersebut. Mobil buatan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) hingga saat ini banyak dipakai masyarakat Indonesia untuk mendukung mobilitas, terutama dalam hal niaga.   Banyak yang mengaitkan sejarah Gran Max dengan mobil legendaris Daihatsu yakni Hijet. Namun demikian, dua nama mobil beda generasi tersebut memang sama-sama memiliki segmen pada kategori niaga dan pengguna yang menghendaki kabin lega pada mobilnya.   Entah yang terlibat kecelakaan di tol Trans Jawa merupakan Gran Max lansiran tahun berapa. Namun yang pasti, mobil tersebut bertipe minibus atau MB yang merupakan mobil untuk keperluan mengangkut penumpang atau passenger car.   Di situs resmi Daihatsu dijelaskan bahwa Gran Max memiliki dua tipe yakni 1.3 MB/BV dan 1.5 MB. Tipe 1.3 MB/BV memiliki dua varian lagi yakni BV 1.3 FH E4 yang dibanderol dengan harga on the road (OTR) DKI Jakarta Rp 173 jutaan dan BV 1.3 AC FH E4 dibanderol dengan harga Rp 178 jutaan.   Sementara, tipe 1.5 MB dibanderol dengan harga OTR DKI Jakarta Rp 224,8 juta. Tipe tersebut menjadi yang paling mahal dan biasanya, tipe tersebut merupakan mobil yang banyak digunakan untuk keperluan angkut penumpang karena lebih nyaman dan aman dibandingkan dua tipe lainnya.   Sementara menyoal spesifikasi, tipe 1.3 MB/BV memiliki spesifikasi tipe mesin 1,300 cc, kekuatan maksimal (maximal power) 88/6,000 (PS/rpm) dan torsi maksimal (max torque) 115/4,400 (Nm/rpm). Sementara, 1.5 MB memiliki spesifikasi tipe mesin 1,500 cc, kekuatan maksimal (maximal power) 97/6,000 (PS/rpm) dan torsi maksimal (max torque) 134/4,400 (Nm/rpm).    Kedua tipe tersebut sama-sama memiliki keunggulan dalam konsumsi bahan bakar yang terbilang irit. Nggak heran, mobil ini jadi favorit teman berniaga para pengusaha di Indonesia baik yang level kakap sampai UMKM pun pakai.  

  Daihatsu Terios   Selanjutnya adalah Daihatsu Terios. Nama Terios sendiri seperti halnya Gran Max, jadi mobil andalan Daihatsu di Indonesia untuk kategori passenger car yang menyasar segmen MPV alias Multi Purpose Vehicle.   Terios juga adalah salah satu mobil yang masuk dalam kategori mini Sport Utility Vehicle (SUV). Mobil ini pertama kali diproduksi Daihatsu pada tahun 1997 sebagai kelanjutan dari Daihatsu Rocky seri F300.    Awalnya Terios ditawarkan dengan konfigurasi wheelbase pendek dan panjang. varian wheelbase panjang disediakan utamanya khusus untuk pasar otomotif Indonesia dengan 3 baris tempat duduk dan cukup laris hingga saat ini generasi terbarunya masih dijual di pasaran.   Dari video yang beredar di di media sosial, Daihatsu Terios yang terlibat kecelakaan di tol Trans Jawa sendiri tampaknya merupakan model langsiran tahun 2013. Untuk tipenya, kemungkinan TX mengingat ada wiper belakang pada mobil tersebut.   Terios hanya punya satu varian mesin yaitu mesin berkapasitas 1500 cc dengan 4 silinder. Kodenya adalah 3SZ. Mesin ini bisa dibilang istimewa karena tenaganya mampu mencapai 109 Hp dengan torsi maksimal 140 Nm.    Untuk transmisi Terios TX tersedia 2 pilihan yaitu transmisi manual dengan 5 percepatan dan transmisi otomatis dengan 4 percepatan. Sementara Terios TS adalah  varian paling rendah dari Terios. Karena harganya yang lebih rendah, maka tampilan eksterior, interior, fitur dan spesifikasi Terios TS memang terbilang standar.    Meski begitu, tetap saja Terios TS bisa diandalkan kalau kamu lagi butuh mobil yang tangguh di berbagai medan. Banyak yang membedakan antara Terios TX dan Terios TS misalnya spion yang belum elektrik, lampu depan non-projector, aksesori bodi, wiper belakang dan velg kaleng pada Terios TS.   Harga seken dari Terios TX sendiri di marketplace jual-beli mobil bekas sudah tergolong murah. Untuk tahun 2013, mobil tersebut sudah bisa dipinang di harga Rp 110 jutaan saja.      

 

Editor: Banu Adikara

Tag:  #kasus #daihatsu #gran #daihatsu #terios #banteng #trans #jawa #perbedaan #spesifikasi #keduanya

KOMENTAR