Insiden Minta Klakson Telolet Berujung Meninggal Dunia, Pakar Keselamatan Berkendara Minta Orang Tua Lebih Tegas ke Anak
Papan yang memasang larangan membunyikan klakson telolet di gapura area Parkir Wisata Kebonsari, Tuban. (Widodo/Radar Tuban)
08:40
19 Maret 2024

Insiden Minta Klakson Telolet Berujung Meninggal Dunia, Pakar Keselamatan Berkendara Minta Orang Tua Lebih Tegas ke Anak

- Praktisi Keselamatan Kendaraan, Sony Susmana menilai, peran orang tua dalam menjaga anak mereka supaya tidak berburu klakson telolet basuri di bus-bus AKAP perlu dimaksimalkan. Hal ini lantaran kegiatan yang dianggap fun tersebut justru berbahaya dan mengancam jiwa mereka.

"Dalam hal ini dibutuhkan peran orang tua untuk mengedukasi anaknya. Awak bus juga harus sadar dengan tidak mengaktifkan klakson tersebut didepan anak-anak," kata Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) itu saat dihubungi JawaPos.com, Senin (18/3) malam.

Sony melanjutkan, jika sopir atau awak bus kerap membunyikan klakson telolet basuri di depan anak-anak, hal tersebut secara tidak langsung justru memancing anak-anak untuk melakukan tindakan berbahaya. Tindakan dimaksud adalah anak-anak yang banyak berburu klakson bus di pinggir jalan raya.

"Secara tidak langsung dia sudah jadi penyebab kematian anak-anak (walaupun tidak berniat mencelakakan anak-anak)," imbuh Sony.

Kembali ke orang tua, Sony meminta para orang tua untuk tegas kepada anaknya. Jika didapati anak mereka kerap berburu klakson telolet di pinggir jalan atau dengan mengikuti bus saat berjalan, harus melarang atau nyawa mereka jadi taruhannya.

"Jadi jangan dituruti. Atau akan ada korban anak-anak terus," tegas Sony.

Pandangan pakar keselamatan berkendara itu datang setelah baru-baru ini viral di media sosial (medsos) yang memperlihatkan seorang bocah berusia 5 tahun tewas tergilas bus saat berburu klakson telolet. Tampak pada video yang beredar luas di masyarakat, seorang bocah beserta beberapa temannya menunggu di tikungan untuk meminta klakson telolet kepada bus yang lewat.

Video tersebut ramai jadi bahan pembicaraan netizen di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram dan X (sebelumnya Twitter). Tampak bus dengan livery oranye melaju di tikungan secara perlahan namun dihampiri bocah yang lompat kegirangan sampai akhirnya terserempet roda depan bus sebelah kiri dan tergilas.

Sementara menurut Radar Banten (Jawa Pos Group), TKP bocah yang tewas tergilas bus saat meminta telolet itu berada di sekitar Pelabuhan Merak Banten pada Minggu (17/3). Kejadian tersebut terjadi di depan gerbang masuk Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon.

Insiden itu dibenarkan oleh Kasat Lantas Polres Cilegon, AKP Riska Tri Aditia yang mengatakan bahwa telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerusakan kendaraan dan korban meninggal dunia. 



“Sekitar pukul 13.30 WIB terjadi kecelakaan di depan Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak yang mengakibatkan seorang bocah bernama Rendi tewas,” katanya.

Lebih lanjut, dirinya menceritakan kronologi kejadian kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang bocah tersebut, diketahui sebelum kejadian kendaraan bus dengan nopol BG-7144-W melaju dari arah Cilegon menuju Merak.

Sesampainya di lokasi, pada saat melaju dari arah kiri jalan ada pejalan kaki (Rendi, Red) yang berlari di samping bus nopol BG-7144-W meminta telolet, namun saat bus berbelok masuk ke dermaga eksekutif bagian samping kiri belakang mengenai pejalan kaki tersebut.

“Sehingga atas insiden itu mengakibatkan pejalan kaki terlindas ban belakang sebelah kiri kendaraan bus nopol BG-7144-W dan pejalan kaki itu meninggal dunia di TKP dan dibawa ke RSKM Cilegon,” terang Riska.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #insiden #minta #klakson #telolet #berujung #meninggal #dunia #pakar #keselamatan #berkendara #minta #orang #lebih #tegas #anak

KOMENTAR