Proyek Ambisius Metaverse Bikin Meta Boncos Rp 1.168 Triliun
Ringkasan berita:
- Reality Labs, divisi yang mengurusi proyek metaverse Meta, menelan kerugian lebih dari 70 miliar dollar AS sejak 2021.
- Karena terus merugi, Meta pangkas bujet metaverse 30 persen dan mulai geser fokus ke AI, disambut positif investor hingga harga saham naik.
- Strategi baru Meta termasuk akuisisi startup AI Limitless untuk memperkuat lini wearable seperti Ray-Ban smartglasses dan Neural Band.
- Empat tahun lalu, tepatnya tahun 2021, Mark Zuckerberg mengumumkan ambisinya untuk membawa perusahaan ke era baru bernama metaverse.
Ambisi itu dimanifestasikan menjadi nama baru Facebook Inc, yang rebranding menjadi Meta Platforms, Inc (Meta). Menurut Zuck, ia ingin Meta memiliki identitas baru yang sejalan dengan visi masa depan perusahaan, yakni membangun metaverse.
Sejak saat itu, Zuck rajin menggembar-gemborkan metaverse. Namun, ambisi itu tampaknya tak berjalan mulus.
Sebab, Reality Labs, divisi khusus yang mengurusi metaverse menelan kerugian lebih dari 70 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.168 triliun). Kerugian itu terakumulasi sejak pertama dicanangkan tahun 2021, sebagaimana dilaporkan Bloomberg.
Setahun pertama setelah rebranding menjadi Meta, pemasukan perusahaan tercatat turun drastis gara-gara proyek metaverse.
Pada kuartal III-2022 lalu, pendapatan Meta turun 4,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Bahkan, laba bersih Meta menguap setengahnya dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pada kuartal III-2022, Meta meraup laba bersih (net income) 4,395 miliar dollar AS (kira-kira Rp 68,2 triliun), turun drastis dari 9,194 miliar dollar AS (sekitar Rp 142,7 triliun) pada kuartal III-2021.
Kerugian terus menggerus Meta dari tahun ke tahun. Pada kuartal awal 2024, kerugian Reality Labs mencapai 40 miliar dollar AS (sekitar Rp 668,6 triliun) dan hanya menghasilkan pendapatan 6,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 105,3 triliun), sebagaimana dirangkum dari Nasdaq.
Meta pangkas bujet metaverse 30 persen
Karena rugi terus-menerus, Mark Zuckerberg memutuskan untuk memangkas bujet proyek metaverse sebesar 30 persen dan mengalihkannya ke proyek lain, seperti AI.
Keputusan finansial ini datang ketika Meta cukup untung dari bisnis iklan, namun margin perusahaan cukup mepet.
Pada kuartal III-2025, bisnis iklan Meta naik 25,6 persen secara year-over-year (YoY), mencapai 50,08 miliar dollar AS (sekitar Rp 836,2 triliun), dirangkum dari Reuters.
Pemangkasan ini mendapat sambutan baik dari investor. Tak lama setelah diumumkan Zuck, saham Meta naik 3 persen pada perdagangan 4 Desember lalu, dihimpun KompasTekno dari CNBC.
Kabarnya, pemangkasan bujet ini akan berdampak pada pengurangan karyawan, utamanya di divisi Reality Labs, menurut laporan Bloomberg. Meta belum menanggapi kabar tersebut.
Di sisi lain, Meta baru-baru ini mengumumkan akuisisi terhadap perusahaan rintisan (startup) Limitless.
Perusahaan yang berbasis di Denver ini memproduksi wearable device berbasis AI. Tidak diketahui berapa nilai transaksi ini.
Namun, produks Limitless nanti kemungkinan akan meramaikan aksesori AI buatan Meta yang sudah ada saat ini, seperti smartglasses Ray-Ban dan gelang pintar Neural Band.
Tag: #proyek #ambisius #metaverse #bikin #meta #boncos #1168 #triliun