Riset: 85% Perusahaan Indonesia Belum Anggap AI Pendorong Utama Transformasi Digital
Ilustrasi AI dan Coding. [Ist]
15:16
9 November 2025

Riset: 85% Perusahaan Indonesia Belum Anggap AI Pendorong Utama Transformasi Digital

Baca 10 detik
  • Hanya 15% perusahaan Indonesia menjadikan AI sebagai strategi utama, sementara sisanya terkendala SDM, biaya, dan isu keamanan.
  • Meski 97% perusahaan berencana mengadopsi AI, mayoritas belum memahami cara implementasi yang efektif dan berdampak nyata.
  • AICO hadir dengan pelatihan AI untuk produktivitas, kreativitas, dan teknikal guna mempercepat transformasi digital perusahaan.

Riset dari International Business Machines Corporation (IBM) tahun 2025 mengungkapkan hanya 15 persen perusahaan Indonesia yang menganggap teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) sebagai elemen kunci dalam mencapai tujuan strategis.

Sementara 85 persen sisanya masih melihat AI sebagai alat pendukung, bukan pendorong utama transformasi digital. Begitu pula di Asia Tenggara, di mana 83 persen perusahaan belum memiliki strategi AI yang matang.

Studi mengungkapkan kalau tantangan terbesar AI datang dari keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Sebab hanya 31 persen tenaga kerja yang memiliki keahlian di bidang AI.

Selain itu, banyak perusahaan masih kesulitan meyakinkan pemangku kepentingan mengenai manfaat nyata AI. Sebanyak 48 persen responden juga menyatakan kekhawatiran terhadap keamanan siber.

Biaya implementasi yang tinggi dan infrastruktur belum memadai turut menjadi hambatan. Regulasi dan isu privasi yang masih terus berkembang turut memperlambat laju adopsi teknologi ini.

Namun di tengah tantangan tersebut, sebanyak 97 persen perusahaan di Indonesia berencana mulai menerapkan AI dalam waktu dekat. Hanya saja sebagian besar masih belum mengetahui bagaimana cara menerapkan secara efektif dan terukur agar benar-benar memberikan dampak nyata bagi bisnis.

AICO Community. [AICO] PerbesarAICO Community. [AICO]

Berangkat dari sana, AICO selaku komunitas AI di Indonesia berupaya menjembatani perusahaan agar membangun kesadaran dan kapasitas berkelanjutan.

Lewat program AICO AI Training, mereka membekali tim dengan kemampuan praktis AI agar mampu bekerja lebih efisien, kreatif, dan produktif di era digital.

Founder AICO, Tommy Teja menyatakan kalau Indonesia dengan banyaknya talenta produktif di berbagai perusahaan sebenarnya memiliki potensi besar untuk menciptakan breakthrough.

"Memang masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi, tapi melalui AICO, kami ingin berkontribusi lewat program pelatihan AI," katanya, dikutip dari siaran pers, Minggu (9/11/2025).

AICO sendiri menyediakan tiga pilihan pelatihan yang meliputi AI for Productivity, AI for Creativity, dan AI for Technical. Sesuai namanya, masing-masing kategori memiliki berbagai perbedaan.

AI for Productivity dirancang untuk meningkatkan efisiensi kerja melalui otomatisasi tugas dan standardized prompting. Peserta akan belajar menggunakan AI untuk menulis email, laporan, hingga riset harian, membangun simple AI agents dan alur kerja otomatis, serta mengadopsi prompt templates siap pakai.

AI for Creativity membantu tim kreatif mengubah brief menjadi visual, video, dan materi komunikasi yang konsisten dengan gaya brand perusahaan. Peserta akan mempelajari cara membuat moodboard, key visual, hingga launch teaser yang siap dipublikasikan, serta membangun creative pipeline yang aman dan sesuai etika serta pedoman merek.

Sedangkan AI for Technical difokuskan untuk membekali tim teknis dalam membangun sistem cerdas seperti AI agents, data bots, dan workflow automation. Peserta akan memahami konsep reasoning, memory, dan tool usage, hingga mampu membuat prototipe asisten internal yang dapat membantu proses bisnis perusahaan.

"Harapannya, kami bisa membantu pemerataan keterampilan dan pengetahuan tentang AI serta berbagai AI tools, mengingat teknologi ini akan mengubah cara kita semua bekerja,” pungkas Tommy.

Editor: Dicky Prastya

Tag:  #riset #perusahaan #indonesia #belum #anggap #pendorong #utama #transformasi #digital

KOMENTAR