Harga Bitcoin Anjlok di Bawah 100.000 Dollar AS, Terendah dalam 6 Bulan
ilustrasi harga Bitcoin. Harga Bitcoin anjlok setelah Trump umumkan tarif 100 persen terhadap China.(canva.com)
09:51
5 November 2025

Harga Bitcoin Anjlok di Bawah 100.000 Dollar AS, Terendah dalam 6 Bulan

- Harga Bitcoin (BTC) anjlok pada Rabu (5/11/2025). Mata uang kripto (cryto currency) paling populer di dunia itu sempat diperdagangkan di bawah 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,67 miliar) per keping.

Ini menjadikannya level terendah dalam enam bulan terakhir. Pasalnya, terakhir kali BTC diperdagangkan di bawah level 100.000 dollar AS adalah pada bulan Mei 2025.

Bitcoin sendiri sempat mencetak rekor tertinggi di atas 126.000 dollar AS pada awal Oktober.

Namun, hari ini, harga Bitcoin turun lebih dari 5 persen ke level terendah 98.962 dollar AS (sekitar Rp 1,65 miliar), sebelum akhirnya bangkit ke level 101.575 dollar AS (setara Rp 1,69 miliar) ketika berita ini ditulis.

Sebelum anjlok ke bawah 100.000 dollar AS, harga Bitcoin sempat mencetak dua rekor tertinggi sepanjang masa. Pertama pada awal Juli, harga Bitcoin tembus di kisaran 112.000 dollar AS (sekitar Rp 1,87 miliar) per keping.

Kemudian, pada awal Oktober, harga Bitcoin sempat melejit ke level 126.000 dollar AS atau setara Rp 2,1 miliar per kepingnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Yahoo Finance.

Harga Bitcoin anjlok ke level di bawah bawah 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,67 miliar) per keping. 

Ini menjadikannya level terendah dalam enam bulan terakhir. Pasalnya, terakhir kali BTC diperdagangkan di bawah 100.000 dollar AS adalah pada bulan Mei 2025.

Coin Market Cap Harga Bitcoin anjlok ke level di bawah bawah 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,67 miliar) per keping. Ini menjadikannya level terendah dalam enam bulan terakhir. Pasalnya, terakhir kali BTC diperdagangkan di bawah 100.000 dollar AS adalah pada bulan Mei 2025. Penurunan ini memperpanjang tren pelemahan yang sudah dimulai sejak pertengahan Oktober. Periode yang kini disebut sebagian analis sebagai “Black Friday versi pasar kripto”.

Bulan Oktober lalu juga tercatat sebagai Oktober pertama sejak 2018 di mana harga Bitcoin berakhir di zona merah.

Sejumlah analis menyebut bahwa tekanan jual dari “whales” (sebutan untuk pemegang Bitcoin dalam jumlah besar) menjadi salah satu pemicu utama anjloknya harga aset kripto paling berharga ini.

Menurut laporan Fundstrat, dalam beberapa minggu terakhir miliaran dolar Bitcoin dipindahkan dari dompet pribadi ke bursa aset kripto. Ini menjadi tanda adanya aksi jual besar-besaran.

Penurunan harga ini juga tercermin dari perubahan sentimen di kalangan investor. Crypto Fear & Greed Index, yang mengukur tingkat optimisme dan kekhawatiran di pasar aset digital, berubah dari posisi “netral” menjadi “fear” sejak awal pekan ini, menurut CoinMarketCap, sebagaimana dihimpun dari Investopedia.

Ketidakpastian ekonomi global, termasuk kekhawatiran terhadap potensi shutdown pemerintahan AS dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, juga menambah tekanan terhadap aset berisiko seperti kripto.

Tag:  #harga #bitcoin #anjlok #bawah #100000 #dollar #terendah #dalam #bulan

KOMENTAR