



Mengapa Ada Suhu Panas serta Hujan Angin di Bulan Ini? BRIN dan BMKG Beri Penjelasan
-
Suhu panas disebabkan pergeseran semu matahari ke selatan dan berkurangnya pembentukan awan hujan.
-
Cuaca ekstrem terjadi karena kombinasi suhu tinggi siang hari dan hujan deras sporadis malam hari.
-
BRIN dan BMKG memperkirakan suhu panas bisa bertahan hingga akhir Oktober atau awal November.
Suhu panas pada pekan ini ramai menjadi pembicaraan netizen di media sosial. Publik tentu bertanya mengapa terdapat suhu panas dan hujan yang disertai angin kencang dalam beberapa hari terakhir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini memberikan sejumlah penjelasan mengapa suhu panas berlangsung di Indonesia.
Kombinasi gerak semu matahari dan berkurangnya pertumbuhan awan disebut menjadi penyebab adanya suhu panas.
Ahli Klimatologi dan Profesor Riset Klimatologi & Perubahan Iklim di Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer, BRIN, Prof. Dr. Erma Yulihastin mengungkap bila cuaca panas yang juga diikuti hujan deras masih berlangsung pada dasarian ke-3 Oktober (tanggal 21-30).
"Hot spells ini berlangsung lama, dari jam 11 hingga 4 sore, dan pada malam hari biasanya cuaca berubah cepat menjadi hujan deras singkat dan sporadis. Cuaca yang berubah cepat dari panas menyengat menjadi hujan deras akan jadi pola yang konsisten terjadi pada dasarian ke-3 Oktober," tulis Prof. Dr. Erma Yulihastin (@EYulihastin).

Ia saat itu menanggapi utas dari akun BRIN berjudul "Panasnya udah nggak wajar. Ini alasan kenapa akhir-akhir ini terasa panas banget".
Pantauan melalui Trends24.in, topik "Panas" berhasil trending di X pada 15 hingga 16 Oktober 2025 setelah dicuitkan puluhan ribu kali.
Tak hanya itu, netizen juga mengunggah beberapa meme untuk menyemarakkan topik tersebut.
"Panas" masih digaungkan oleh netizen X di sejumlah wilayah pada 19 Oktober, terutama Jakarta dan beberapa kota di Jawa Timur.
Beberapa postingan viral menampilkan pohon tumbang serta kaca pecah akibat angin kencang di sejumlah wilayah.
Mengutip laman resmi BMKG, daerah yang mengalami suhu panas pada pertengahan Oktober antara lain; Karanganyar, Jawa Tengah (38.2°C), Majalengka, Jawa Barat (37.6°C), Boven Digoel, Papua (37.3°C), dan Surabaya, Jawa Timur (37.0°C).
Di sisi lain, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat pada sore hingga malam hari akibat adanya aktivitas konvektif lokal terjadi di beberapa wilayah, seperti: Belawan, Sumatera Utara (117.6 mm/hari), Deli Serdang, Sumatera Utara (110.4 mm/hari), dan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (88.4 mm/hari).
"Berdasarkan hasil pemantauan dinamika atmosfer terkini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi di sejumlah wilayah di Indonesia," bunyi pernyataan dari BMKG.
Menurut BMKG, cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan pada 19-23 Oktober 2025.
Meski begitu, terdapat sejumlah wilayah yang harus waspada terhadap potensi hujan lebat dan angin kencang. Berikut prediksi cuaca pada 19-23 Oktober 2025:
- Siaga (Hujan lebat – sangat lebat) : Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Barat.
- Angin Kencang : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan.
Mengapa Ada Suhu Panas serta Hujan Angin pada Bulan Ini?
"Saat ini kenapa terlihat panas? Karena di sisi selatan matahari sekarang itu udah bergeser di selatan wilayah Indonesia. Ini juga menyebabkan pertumbuhan awan hujan itu juga sudah jarang di wilayah selatan," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dikutip dari Antara, Minggu (19/10/2025).
Di sisi lain, BRIN memprediksi bila cuaca panas diperkirakan masih akan bertahan hingga akhir Oktober.
Namun, jika hujan belum turun secara merata, periode suhu tinggi ini bisa berlangsung hingga November.
Posisi semu matahari berada di selatan ekuator, membuat sinar matahari jatuh lebih tegak sehingga suhu siang hari meningkat.
Selain itu terdapat pembentukan bibit siklon tropis 96W di Laut Filipina yang membuat awan terkonsentrasi di Belahan Bumi Utara.
Akibatnya, wilayah di selatan ekuator minim awan dan terasa lebih panas di siang hari.
Selain perubahan iklim, aktivitas manusia, industri, dan berkurangnya ruang hijau juga memicu fenomena pulau panas perkotaan (urban heat island) yang membuat suhu di kota makin tinggi.
Tag: #mengapa #suhu #panas #serta #hujan #angin #bulan #brin #bmkg #beri #penjelasan