Game ''Free Fire'' Masih Laris di Indonesia meski Popularitas Battle Royal Menurun, Garena Ungkap Alasannya
Samsung Galaxy Tab S9 FE mencapai 31 FPS ketika bermain Free Fire dengan Normal FPS(KOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy)
11:18
11 Oktober 2025

Game ''Free Fire'' Masih Laris di Indonesia meski Popularitas Battle Royal Menurun, Garena Ungkap Alasannya

Ringkasan berita:

  • Di tengah menurunnya popularitas genre battle royale secara global, Free Fire masih bertahan sebagai salah satu game paling populer di Indonesia.
  • Country Head Garena Indonesia, Hans Saleh, menyebut keberhasilan Free Fire terletak pada kemampuan memahami preferensi gamer Indonesia.
  • Garena terus menjaga daya tarik Free Fire lewat update gameplay, kolaborasi kreatif, dan penyesuaian konten lokal agar pemain tidak bosan.

- Di tengah ketatnya persaingan game battle royale, nama Free Fire tetap menjadi salah satu judul paling populer di Indonesia.

Laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bertajuk "Profil Internet Indonesia 2025" menyebut bahwa Free Fire menjadi game yang paling banyak diakses di Indonesia, yakni sebanyak 23,05 persen.

Sementara Mobile Legends menjadi game paling banyak diakses, yakni sebesar 48,99 persen dari total pengguna game online di Indonesia.

Free Fire juga masih tercatat sebagai salah satu game mobile dengan basis pemain terbesar di Indonesia. Menurut data dari Data.ai, Free Fire konsisten menempati posisi atas dalam daftar game dengan jumlah pemain aktif bulanan tertinggi di Indonesia.

Padahal, popularitas game battle royale dikabarkan kian menurun saat ini. 

Laporan dari Newzoo berjudul "PC & Console Gaming Report 2025" mengungkap bahwa durasi waktu bermain (playtime) genre game battle royale menurun dari 19 persen (2021) menjadi 12 persen (2024), dirangkum dari IGN Southeast Asia.

Meski pamor menurun, ada sejumlah alasan mengapa game Free Fire tetap populer di kalangan gamer di Tanah Air.

Garena Indonesia menegaskan bahwa kunci bertahannya Free Fire ada pada pemahaman mendalam terhadap pemain lokal.

Country Head Garena Indonesia Hans Saleh mengatakan, keberhasilan Free Fire mempertahankan jumlah pemain aktifnya tidak lepas dari kemampuan tim dalam memahami preferensi pasar Indonesia dan menghadirkan konten yang relevan bagi pemain di Tanah Air.

"Understanding users itu sangat-sangat penting. Kami memang ada presence di market-nya, jadi kita tahu apa yang disukai pemain lokal," ujar Hans di sela gelaran Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2025 di Bali, Jumat (10/10/2025). 

Country Head Garena Indonesia, Hans Saleh, saat ditemui di sela-sela acara Indonesia Game Developer Exchange di Bali, Jumat (10/10/2025). KOMPAS.com/YUDHA PRATOMO Country Head Garena Indonesia, Hans Saleh, saat ditemui di sela-sela acara Indonesia Game Developer Exchange di Bali, Jumat (10/10/2025).

Menurut Hans, Garena konsisten menghadirkan kolaborasi dengan berbagai intelectual property dan produksi lokal agar konten Free Fire tetap segar dan dekat dengan pemain.

Langkah ini juga mencakup kerja sama dengan rumah produksi dan kreator Indonesia untuk menghadirkan unsur budaya yang lebih familier.

"Kami bawa konten-konten lokal, bekerja sama dengan IP lokal, dan local production house supaya kontennya relevan dan orang bisa terus enjoy," tambah Hans.

Selain strategi lokal, Hans menyebut tim pengembang juga terus melakukan pembaruan dan penyesuaian gameplay agar pengalaman bermain tetap menarik.

"Dari tim developer juga terus bekerja keras untuk improve produknya. Banyak tweak dan adjustment yang dilakukan," kata Hans.

Tag:  #game #free #fire #masih #laris #indonesia #meski #popularitas #battle #royal #menurun #garena #ungkap #alasannya

KOMENTAR