Mengenal Pintu Darurat Bus setelah Insiden Bocah Jatuh di Tol JORR Viral, Ada di Kanan Belakang
Seorang anak kecil terjatuh dari dalam bus bertuliskan Mabes AD ketika tengah melaju kencang di ruas Tol JORR Joglo Ciledug-Veteran Bintaro, Senin (30/6). (Threads @eni.santoso72)
13:28
2 Juli 2025

Mengenal Pintu Darurat Bus setelah Insiden Bocah Jatuh di Tol JORR Viral, Ada di Kanan Belakang

- Insiden seorang bocah jatuh dari bus yang tengah melaju di Tol JORR, Jakarta, baru-baru ini menyita perhatian publik. Rekaman dari kamera dashcam memperlihatkan detik-detik saat pintu belakang bus yang diduga merupakan pintu darurat terbuka. Ketika itu seorang anak kecil terjatuh dari dalam kendaraan. 

Video itu sontak viral dan menimbulkan satu pertanyaan penting, apakah pintu darurat pada bus di Indonesia benar-benar aman atau ada kelalaian dari kru bus yang bertugas.

Dirangkum dari berbagai sumber, secara teknis pintu darurat adalah fitur wajib pada kendaraan angkutan umum, terutama bus. Pintu darurat merupakan jalur evakuasi alternatif dalam kondisi darurat, seperti kecelakaan, kebakaran, atau situasi lain. Pintu darurat itu digunakan ketika pintu utama tidak berfungsi.  

Umumnya posisi pintu darurat di sisi kanan bagian belakang bus dan dilengkapi sistem pengunci yang hanya bisa dibuka dari dalam. Pintu darurat dibuka menggunakan tuas khusus dan biasanya membutuhkan tenaga ekstra atau bahkan memecahkan segel pelindung.

Namun, dalam praktiknya tak sedikit operator bus yang memperlakukan pintu darurat hanya sebagai formalitas. Bahkan lebih parah ada yang mengubah fungsinya menjadi pintu akses biasa karena alasan efisiensi naik-turun penumpang. 

Di sinilah celah keamanan mulai terbuka atau dalam banyak temuan, seperti di area parkir bus wisata, sering pintu darurat ini dibuka untuk keperluan awak bus merokok saat sedang beristirahat.

Dalam kasus anak yang terjatuh di Tol JORR, dugaan sementara mengarah pada pintu darurat yang tidak terkunci atau rusak, sehingga terbuka secara tak sengaja saat bus tengah melaju. 

Markas Besar TNI AD (Mabesad) pun sudah buka suara. Mabesad mengakui bus yang digunakan oleh anak tersebut milik TNI AD. Saat itu bus tersebut tengah digunakan oleh keluarga prajurit untuk takziah ke wilayah Bogor, Jawa Barat (Jabar). 

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyampaikan, setelah bocah tersebut jatuh dari bus, sopir bus langsung meminggirkan kendaraan.

Kemudian memastikan kondisi anak yang jatuh ke jalan tol itu baik-baik saja. Dia mengatakan, anak tersebut dalam keadaan sehat dan tidak mengalami luka berat. 

Menurut laporan yang diterima oleh Mabesad, anak tersebut memang cukup aktif. Dia duduk di kursi belakang dekat dengan pintu darurat.

Karena tidak mengetahui prosedur keamanan dan fungsi pintu darurat itu, anak tersebut secara tidak sengaja terlempar dari pintu darurat yang tiba-tiba terbuka. Dia jatuh ke jalan tol sebagaimana rekaman video yang beredar luas. 

Namun pertanyaan mengapa pintu darurat bisa terbuka dengan mudah masih belum terjawab. Mengapa pintu itu bisa terbuka saat tidak ada keadaan darurat? 

Hal ini mengindikasikan potensi cacat sistem keamanan, baik dari sisi teknis (mekanisme pengunci) maupun dari kelalaian kru dan operator dalam menjaga prosedur standar keselamatan.

Padahal, dalam desain ideal, pintu darurat harus sulit dibuka tanpa disengaja, beberapa bahkan dirancang hanya bisa dibuka setelah melalui prosedur pemecahan kaca atau tarikan tuas keras. 

Jika pintu bisa terbuka hanya karena goyangan jalan atau tekanan dari dalam, maka itu sudah menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja.

Kembali ke persoalan pintu darurat, kalau di Indonesia saja masih sering kecolongan baik saat pemeriksaan rutin seperti KIR atau perawatan armada, beda dengan beberapa negara lain.

Beberapa negara sudah menerapkan teknologi canggih untuk mengatasi masalah ini. Misalnya, pintu darurat di bus modern di Eropa dilengkapi sensor tekanan dan alarm otomatis, jika pintu terbuka di luar kondisi darurat, sistem akan memperingatkan pengemudi dan menghentikan kendaraan. 

Di Jepang, pintu darurat dikunci secara elektronik dan hanya bisa dibuka saat sensor mendeteksi kondisi ekstrem seperti benturan atau panas tinggi.

Indonesia, yang belakangan ini marak dengan insiden keselamatan publik, seharusnya mulai mempertimbangkan penggunaan teknologi semacam ini, setidaknya pada bus antarkota dan pariwisata.

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #mengenal #pintu #darurat #setelah #insiden #bocah #jatuh #jorr #viral #kanan #belakang

KOMENTAR