



SBY Beri Nasihat Sebelum Tarif Trump Bikin IHSG Anjlok, Netizen Tunggu Petuah Jokowi
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan nasihat panjang lebar sebelum tarif Donald Trump membuat IHSG anjlok. Netizen lantas menantikan saran dan petuah dari Jokowi selaku Presiden RI ke-7.
Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung turun 9,19 persen pada Selasa (8/4/2025) pagi. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok parah sehingga mengalami trading halt. IHSG bernasib sama dengan indeks saham gabungan di banyak negara.
Kebijakan tarif impor dari Donald Trump sebesar 32 persen sempat menjadi perbincangan di media sosial. IHSG dan Trump bahkan sempat trending di X pada Selasa (8/4/2025) lalu.
Dikutip dari laman Kemendag RI, Indonesia tak luput dari sengatan “Hari Pembebasan” yang disebutkan Presiden AS Donald Trump. Dalam daftar yang disampaikan, Indonesia dikenai tarif timbal balik sebesar 32 persen.
Besaran tarif yang dikenakan terhadap Indonesia hanya berbeda 2 persen dari China, “lawan berat” AS, yaitu 34 persen. Dua negara ASEAN, yakni Thailand dan Vietnam, juga mendapat “tekanan” tarif yang cukup besar, masing-masing 36 persen dan 46 persen.
Nasihat SBY
Sebelum IHSG anjlok, SBY mengunggah utas yang langsung viral di media sosial. SBY menjelaskan bahwa langkah Indonesia yang lebih memilih negoisasi atas tarif Trump sudah tepat.
Sebagai referensi, beberapa negara diketahui melakukan tarif balasan sehingga perang dagang semakin memanas.
"Kebijakan dan langkah-langkah yang dijalankan oleh pemerintah menghadapi 32 persen tarif yang dikenakan oleh Presiden AS Donald Trump, saya nilai baik dan tepat. Lebih memilih negosiasi daripada retaliasi. Strategi Presiden Prabowo, saya sebut 'dual track strategy', yaitu melakukan komunikasi dengan para pemimpin ASEAN dan secara simultan mengirimkan tim negosiasi yang kuat ke Washington DC juga tepat. Ingat, bukan hanya ASEAN telah menjadi 'economic community', tetapi di tengah tantangan berat untuk menembus pasar di banyak negara, ekonomi ASEAN merupakan sandaran dan pasar bersama di sub kawasan ini," tulis SBY pada 8 April 2025.
SBY berpandangan bila perang dagang dapat berlangsung lama. Presiden pertama di era Reformasi tersebut menyarankan agar Indonesia mempunyai ekonomi berketahanan.
"Tindakan otoritas moneter dalam keterpaduannya dengan otoritas fiskal untuk menjaga dan mengamankan nilai tukar rupiah serta saham-saham Indonesia, menurut saya memang diperlukan. Sebab kalau diserahkan kepada mekanisme pasar semata, di tengah gonjang ganjing pasar saham dan mata uang, bisa jadi nilai saham dan rupiah kita diganjar secara berlebihan, sehingga menembus batas toleransi psikologis. Kita punya banyak pengalaman tentang hal ini di masa lalu. Pandangan dan saran saya, pemerintah terus melakukan upaya gigih untuk menjaga ekonomi Indonesia, di tengah makin tinggi dan makin meluasnya intensitas perang tarif di dunia. Perang dagang yang baru saja dimulai di tingkat global, bisa berlangsung lama. Karenanya, pertama, kita harus mampu mencegah terjadinya krisis ekonomi di Indonesia (sekecil apa pun). Dan, kedua, kita harus membuat ekonomi kita makin berketahanan (resilient) di masa depan," tulis SBY.
Sebelum mengakhiri tulisan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demorat ini mendukung langkah pemerintah dalam memperkuat fundamental ekonomi. SBY optimis bila tarif Trump justru dapat menjadi peluang baik di masa depan.
"Saya mendukung upaya pemerintah untuk terus memperkuat fundamental ekonomi serta meningkatkan daya saing barang dan jasa yang dihasilkan di negeri ini. Juga upaya untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan agar masyarakat kita memiliki penghasilan dan daya beli yang makin tinggi. Juga upaya untuk menjaga keamanan fiskal kita agar tetap sehat, termasuk pengendalian utang negara. Kita harus bergerak cepat, namun harus bisa berlari jauh. Insya Allah tantangan berat yang kita hadapi ini, akan menjadi peluang baik bagi masa depan ekonomi kita," pungkas SBY pada
Utas dari SBY banyak menerima respons positif dari netizen. Publik turut mengingat bila ekonomi Indonesia tumbuh sangat baik di periode kepemimpinannya.
Perlu diketahui, IHSG meroket hampir lima kali lipat (489 persen) selama 10 tahun pemerintahan SBY. Netizen lantas membalas postingan dan menunggu nasihat dari Presiden RI ke-7, Jokowi.
"Kita menunggu petuah Pak @jokowi," cuit @lieutjendw. Pantauan melalui akun X milik Jokowi, ayah dari Wapres RI Gibran tersebut belum buka suara terkait gejolak ekonomi di Tanah Air.
Jokowi diketahui mengunggah momen ketika berlibur bersama keluarga. "Dalam suasana libur Lebaran, saya dan keluarga menikmati hari di Gosek Adventure, Bali. Bersama Ibu Iriana, Mas Bobi, Mba Ayu, dan cucu-cucu, kami mencoba wahana ATV yang memacu adrenalin, dan tetap terasa hangat dalam kebersamaan," tulis Jokowi pada 7 April 2025.
Di sisi lain, akun Instagram Jokowi mengunggah postingan ucapan selamat setelah Timnas U-17 menumbangkan Yaman dengan skor 4 vs 1. Utas dari SBY menuai beragam komentar dari netizen.

"Kemarin Pak JK ngejelasin ini dengan sempurna di papan tulis, sekarang Pak SBY bisa jelasin runut dan mudah dimengerti hanya dalam 6 paragraf. Jadi paham kenapa era SBY-JK ekonomi Indonesia bisa tangguh diterpa krisis 2008, memang presiden dan wapres-nya kualitas think tank," puji @na**jo**tick.
"Tidak pernah sekalipun si jokowi memberikan pernyataan yang bernas seperti ini. Baik saat menjabat atau setelah lengser," ungkap @te**l*j.
"Udah bisa ditebak kalau Jokowi mah. Yo ndak tau kok tanya saya," cuit @hni**a*to.
"Kok tanya presiden, tanya menteri ekonomi sama keuangan dong. Kan semua udah ada bagiannya, presiden cuma lihat aja, mantau bos," bela @p**k**ooo.
Tag: #beri #nasihat #sebelum #tarif #trump #bikin #ihsg #anjlok #netizen #tunggu #petuah #jokowi