xAI Luncurkan Grok 3, Chatbot AI Pesaing ChatGPT dan DeepSeek
Logo xAI.(Istimewa)
12:21
19 Februari 2025

xAI Luncurkan Grok 3, Chatbot AI Pesaing ChatGPT dan DeepSeek

- xAI, perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) milik Elon Musk, xAI, mengenalkan chatbot AI Grok 3. Model AI terbaru dari xAI ini menjadi penerus Grok 2 yang sudah dirilis 2024 lalu.

Pendiri xAI, Elon Musk dalam acara peluncuran mengungkapkan kemampuan Grok 3 lebih baik dalam menjawab soal matematika, sains, dan memiliki skor benchmark lebih tinggi daripada model AI Gemini milik Google, GPT-4o milik OpenAI, Claude 3.5 milik Anthropic, hingga V3 milik DeepSeek China.

xAI dilaporkan menggunakan data center (pusat data) di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat (AS) yang ditenagai sekitar 200.000 unit GPU untuk melatih model chatbot Grok 3.

Musk mengeklaim kemampuan model AI teranyarnya memiliki kemampuan komputasi 10x lebih baik daripada Grok 2.

Selain itu, model Grok 3 juga menggunakan dataset pelatihan yang diperluas hingga mampu menyusun pengajuan untuk kasus pengadilan serta menyelesaikan tugas kompleks lainnya.

Ilustrasi Grok 3, model AI terbaru yang dirilis perusahaan AI milik Elon MuskMashable Ilustrasi Grok 3, model AI terbaru yang dirilis perusahaan AI milik Elon Musk

“Grok 3 lebih unggul daripada Grok 2. (Ini adalah) AI yang (dapat) mencari kebenaran secara maksimal, meski kebenaran tersebut terkadang dianggap bertentangan dengan apa yang dipandang benar secara politis,” ujar Musk dalam acara siaran langsung, Senin (17/2/2025) waktu AS.

Sejatinya, Grok merupakan chatbot milik xAI yang mampu menjawab sejumlah pertanyaan seperti ChatGPT ataupun Gemini. Grok juga mampu menganalisis dan menjawab pertanyaan menggunakan gambar.

xAI kembangkan Grok 3 sejak 2024

Grok 3 sudah dikembangkan selama beberapa bulan, dan sempat dilaporkan akan dirilis 2024 lalu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Tech Crunch, Rabu (19/2/2025). Akan tetapi, perilisannya baru terwujud di awal tahun 2025.

Untuk mengejar “ketertinggalan” tadi, xAI menghadirkan dua model sekaligus, yakni Grok 3 Reasoning dan Grok 3 Mini yang merupakan anggota keluarga dari model Grok 3.

Kedua model tersebut hadir dengan sejumlah fitur baru yang diklaim dapat bersaing dengan kompetitor. Sejumlah fitur unggulan tersebut diberi nama “Think” dan “Big Brain”.

Mode “Think” menjadi fitur unggulan karena memungkinkan chatbot menjawab pertanyaan dengan kata kunci (kueri) kompleks, sedangkan mode “Big Brain” dirancang untuk menjawab soal penalaran yang memerlukan komputasi tambahan.

Hasil pengujian Grok 3 ketika dibandingkan dengan model AI kompetitor, seperti ChatGPT, Gemini, DeepSeek, dkkxAI Hasil pengujian Grok 3 ketika dibandingkan dengan model AI kompetitor, seperti ChatGPT, Gemini, DeepSeek, dkk

Dalam beberapa pengujian dengan beberapa model AI kompetitor, Grok 3 mampu melampaui skor GPT-4o untuk kategori AIME dan GPQA.

AIME merupakan pengujian menjawab soal matematika, sedangkan GPQA merupakan model yang dilatih menjawab soal ilmu fisika level PhD, hingga masalah biologi dan kimia.

Menurut Musk, beberapa model penalaran “dikaburkan” dalam aplikasi Grok untuk mencegah distilasi. Distilasi merupakan metode yang umum digunakan para pengembang model AI, guna mengekstraksi pengetahuan dari model lain.

Dalam kasus ini, chatbot DeepSeek asal China sempat dituduh melakukan distilasi dari model OpenAI untuk mengembangkan modelnya sendiri.

Hasil pengujian untuk soal AIME (soal matematika) untuk model Grok 3, ChatGPT, Gemini, DeepSeek, dkkxAI Hasil pengujian untuk soal AIME (soal matematika) untuk model Grok 3, ChatGPT, Gemini, DeepSeek, dkk

Tidak hanya itu, Grok juga didukung dengan fitur DeepSearch. Fitur dengan kemampuan menjawab pertanyaan mendalam seperti ChatGPT.

DeepSearch mampu memindai informasi di internet serta X (sebelumnya Twitter) untuk menganalisis data, merangkum informasi, dan memberikan tanggapan atas pertanyaan.

Untuk saat ini, model Grok 3 masih dalam tahap pengembangan (beta). Musk menyebut bahwa model Grok 3 versi beta ini mungkin masih belum sempurna. Ia mengatakan, tim xAI akan segera mematangkannya.

“Grok 3 bisa dikatakan masih dalam versi beta untuk saat ini. Kemungkinan akan ada ketidaksempurnaan di awal, tetapi kami akan segera melakukan peningkatan sesegera mungkin,” ungkap Musk.

Bagi pengguna yang sudah berlangganan X Premium Plus (Twitter centang biru) ataupun berlangganan Grok di aplikasi terpisah atau web, sudah bisa berkesempatan menjajal langsung kemampuan dari model Grok 3 terbaru xAI.

Jika pengguna X atau Grok tertarik untuk menjajal fitur anyar lain dari Grok 3, dapat berlangganan paket SuperGrok seharga 30 dollar AS (Rp 488.000) atau 300 dollar AS (Rp 4,8 jutaan) per tahun. Paket tersebut akan memberi akses eksklusif ke Grok 3 series, hingga fitur DeepSearch.

Fitur baru yang akan datang

Musk menjanjikan model AI Grok-nya bakal mendukung mode suara di masa mendatang dan membekali model AI-nya suara sintesis.

Perusahaan xAI juga berencana akan menghadirkan model Grok 2 sebagai model berbasis sumber terbuka (open source) yang bisa diakses secara publik.

"Pendekatan kami secara umum adalah, kami akan membuat versi terakhir (Grok) menjadi open-source ketika versi berikutnya dirilis sepenuhnya. Ketika Grok 3 sudah stabil, mungkin dalam beberapa bulan mendatang, kamu akan membuka (akses) sumber Grok 2,” tegas Musk.

Artinya, ketika model AI tersebut dirilis secara open source, para pengembang bisa menggunakan model AI Grok 2 untuk mengembangkan dan melatih modelnya sendiri. Hal ini seperti yang dilakukan oleh DeepSeek terhadap model AI miliknya.

Grok tampaknya juga akan melakukan sejumlah pembaruan dan peningkatan terhadap fitur-fiturnya di masa mendatang. Sebab, dalam situs resminya, xAI menjanjikan akan mengubah model Grok kepada pendekatan yang lebih netral secara politik.

Editor: Caroline Saskia

Tag:  #luncurkan #grok #chatbot #pesaing #chatgpt #deepseek

KOMENTAR