Olimpiade Paris 2024 - Semangat Eko Yuli Irawan Buat Rival Beratnya Urungkan Rencana Pensiun
Atlet Indonesia Eko Yuli Irawan bertanding dalam kompetisi angkat besi 61kg putra pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 25 Juli 2021. 
17:20
8 Agustus 2024

Olimpiade Paris 2024 - Semangat Eko Yuli Irawan Buat Rival Beratnya Urungkan Rencana Pensiun

Semangat Eko Yuli Irawan membuat lifter asal China Li Fabin mengurungkan rencana pensiun dalam waktu dekat.

Eko Yuli Irawan gagal meraih medali di Olimpiade Paris 2024. Lifter asal Lampung itu bahkan harus mengalami cedera saat melakukan angkatan clen and jerk.

Di angkatan snacth, Eko Yuli bisa mengangkat 135 kilogram. Sayang di angkatan clen and jerk ia gagal melakukannya, sehingga membuatnya gagal menyelesaikan perlombaann di nomor mens 61kg itu.

Ini menjadi satu-satunya kegagalan Eko Yuli dalam lima kali keikutsertaannya di Olimpiade.

Eko Yuli sebenarnya digadang-gadang bakal membuat koleksi medali Indonesia bertambah setelah disumbangkan dari cabor badminton nomor tunggal putri.

Di empat Olimpiade sebelumnya, Eko Yuli selalu berhasil menyumbangkan medali untuk Indonesia, 2008 dan 2012 medali perunggu, dan 2016 & 2020 medali perak.

Namun sayangnya ia seakan masih dihantui rasa penasaran dengan medali emas Olimpiade. Ada beberapa peserta yang memang menjadi lawan utama bagi Eko Yuli, salah satunya adalah lifter China, Li Fabin.

Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan tampak dipapah seusai gagal pada angkatan clean and jerk 162 kg di ajang Olimpiade 2024. Eko Yuli tak mampu mempersembahkan medali di penampilan kelimanya di Olimpiade Paris 2024. Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan tampak dipapah seusai gagal pada angkatan clean and jerk 162 kg di ajang Olimpiade 2024. Eko Yuli tak mampu mempersembahkan medali di penampilan kelimanya di Olimpiade Paris 2024. (Dok: NOC Indonesia)

Ia merupakan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Dan di Paris 2024 ini lifter 31 tahun itu kembali meraih medali emas setelah menyelesaikan angkatan snatch dan clean & jerk dengan total 310 kilogram.

Di Olimpiade Tokyo, Li menorehkan 313 kilogram untuk mengamankan emas, sedangkan Eko Yuli 302 kilogram untuk medali perak.

Meski kini gagal menyumbangkan medali, namun Eko Yuli layak untuk diapresiasi. Di umurnya yang kini yang tidak lagi muda, ia masih semangat untuk berkompetisi dengan atlet yang jauh lebih muda.

Eko Yuli merupakan lifter tertua dalam nomor yang diikutinya. Lawannya mayoritas adalah lifter yang baru debut di Olimpiade.

Li Fabin bahkan mengaku cukup emosional saat melihat Eko Yuli melakukan angkatan.

"Menyaksikan Irawan terangkat membuat saya merasa cukup emosional. Sungguh mengharukan melihat seseorang di usia segitu masih bersaing ketat dalam olahraga," kata Li Fabin, dikutip dari laman Olympics.

Usia Li empat tahun lebih muda dibanding Eko Yuli. Setelah menyelesaikan Olimpiade Paris 2024, ia sebenarnya berencana untuk pensiun dalam waktu dekat.

Namun demikian, setelah melihat semangat dan perjuangan Eko Yuli, ia jadi berpikir untuk bisa berkarir sebagai lifter lebih lama lagi.

"Semangat ini sangat saya rasakan karena saya juga sedang mempertimbangkan apakah akan pensiun."

"Melihat semua orang memperjuangkan semangat olahraga ini membuat saya berpikir mungkin saya bisa melanjutkannya lebih lama lagi," jelas atlet asal China itu.

Peraih medali perak Indonesia Eko Yuli Irawan berdiri di podium untuk upacara kemenangan kompetisi angkat besi 61kg putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 25 Juli 2021. Peraih medali perak Indonesia Eko Yuli Irawan berdiri di podium untuk upacara kemenangan kompetisi angkat besi 61kg putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 25 Juli 2021. (Vincenzo PINTO / AFP)

(Tribunnews.com/Tio)

Editor: Muhammad Nursina Rasyidin

Tag:  #olimpiade #paris #2024 #semangat #yuli #irawan #buat #rival #beratnya #urungkan #rencana #pensiun

KOMENTAR