Andrew Richardson Petarung UFC yang Harus Pensiun Efek Jangka Panjang Operasi Pengangkatan Tumor Otak
— Andrew Richardson, petarung profesional yang berlatih di Team Alpha Male, Sacramento, resmi mengumumkan akhir dari perjalanan kariernya di dunia tinju dilansir dari MMAMania. Keputusan ini diambil setelah pertimbangan panjang, terutama terkait operasi implan koklea yang akan dijalani pada awal 2025.
Operasi ini merupakan tindak lanjut dari operasi sebelumnya pada 2018, di mana Andrew menjalani pengangkatan tumor otak selama 12 jam. Operasi tersebut menyebabkan dirinya kehilangan pendengaran di telinga kiri, tetapi semangatnya untuk kembali bertarung tidak pernah padam hingga kini.
Andrew menjelaskan meskipun ia telah beradaptasi dengan baik terhadap kehilangan pendengarannya, ada alasan kesehatan jangka panjang yang membuatnya memilih menjalani implan koklea. Risiko demensia dan atrofi otak menjadi pertimbangan besar yang tidak bisa ia abaikan demi masa depannya.
Rencana operasi implan koklea ini secara langsung mengakhiri kemungkinan Andrew kembali ke arena tinju. Sebab, dampak benturan di kepala setelah implan dapat menyebabkan kerusakan internal yang sangat serius.
Sebelumnya, Andrew sempat berharap bisa bertarung sekali lagi di kampung halamannya di Sacramento. Namun, setelah memindahkan fokusnya pada kesehatan, ia sadar menunda operasi demi pertandingan terakhir bukanlah keputusan yang bijak.
Sepanjang kariernya, Andrew mencatatkan banyak pencapaian luar biasa yang membentuk dirinya sebagai petarung profesional. Sejak debut amatirnya di usia 18 tahun, ia telah menunjukkan potensi besar dengan kemenangan kilat dalam waktu 90 detik.
Pada pertandingan amatir keduanya, ia menjadi salah satu dari sedikit petarung yang mampu membawa laga hingga keputusan juri. Ini adalah satu-satunya pertarungan dari 10 laga amatir yang berakhir tanpa penyelesaian sebelum waktu habis.
Salah satu kemenangan tercepat dalam kariernya adalah pada pertarungan amatir ketiga, yang ia selesaikan hanya dalam 45 detik. Dalam perjalanannya, ia juga pernah menghadapi petarung top peringkat tiga Bantamweight California dan merasa bangga meski kalah.
Kemenangan terakhirnya di level amatir juga penuh cerita unik. Hanya tiga minggu sebelum laga, Andrew menjalani prosedur pencabutan kuku tanpa anestesi akibat cedera, dan dokter bahkan memujinya karena tahan terhadap rasa sakit.
Di tingkat profesional, dua pertandingan pertamanya terjadi di Gladiator Challenge, meskipun ia mengaku hasil dari promotor ini bukanlah hal yang patut dibanggakan. Namun, yang membuatnya spesial adalah ia bertarung sembilan hari setelah diagnosis tumor otak dan tetap meraih kemenangan.
Pertarungan profesional ketiganya menjadi salah satu momen paling membanggakan dalam kariernya. Ia menghadapi lawan dari gym kelas dunia tepat 10 hari sebelum peringatan operasi otaknya dan berhasil menang di ronde pertama.
Andrew juga dikenal sebagai petarung yang selalu siap dalam situasi sulit. Salah satu pencapaian luar biasanya adalah memenangkan gelar dalam pertarungan lima ronde yang diterima hanya dua minggu sebelum jadwal pertandingan.
Namun, tidak semua laga meninggalkan kenangan manis. Dalam pertarungan terakhirnya, ia merasa tidak berada dalam kondisi mental terbaik meskipun secara fisik sudah sangat siap.
Andrew juga berbagi selama kariernya, ia hanya pernah membatalkan satu pertandingan karena cedera, sedangkan dua lusin lawan menolak atau membatalkan jadwal melawannya. Hal ini ia anggap lucu karena dirinya tidak pernah merasa terlihat menakutkan di mata calon lawan.
Kemampuan Andrew dalam gulat dan teknik grappling menjadi salah satu kekuatannya di arena tinju. Ia berhasil menjatuhkan semua lawannya, dan setiap kali ia mengambil punggung lawan, kemenangan selalu berhasil diraih sebelum bel berbunyi.
Selama kariernya, ia tidak pernah gagal mencapai berat badan ideal meski harus melakukan diet ketat dalam waktu singkat. Dedikasi seperti ini mencerminkan profesionalisme yang membuatnya dihormati oleh komunitas MMA.
Meskipun ada penyesalan karena tidak memiliki lebih banyak waktu di arena untuk menunjukkan berbagai kemampuan terbaiknya, Andrew merasa bersyukur atas perjalanan yang telah ia lalui. Baginya, pengalaman ini memberikan lebih banyak hal baik daripada buruk.
Andrew juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada komunitas MMAmania, tempat ia memulai karier menulisnya dan terus mendapatkan dukungan hingga sekarang. Dukungan ini datang tidak hanya secara online tetapi juga melalui penonton yang hadir langsung ke pertandingannya.
Kini, Andrew menatap babak baru dalam hidupnya dengan penuh rasa syukur. Ia merasa beruntung bisa hidup sesuai impian dan membangun hubungan yang luar biasa selama perjalanannya di dunia tinju.
Perjalanan ini telah mengubah hidupnya, termasuk membawa dirinya bertemu sang istri di Sacramento. Baginya, tinju adalah bab yang indah dalam hidupnya, dan meskipun kini berakhir, kenangan serta pelajaran darinya akan selalu ia bawa ke mana pun.
Terima kasih, Andrew Richardson, untuk semua perjuangan dan inspirasi yang telah diberikan. Semoga babak baru ini membawa kebahagiaan dan kesehatan yang tak terhingga.
Tag: #andrew #richardson #petarung #yang #harus #pensiun #efek #jangka #panjang #operasi #pengangkatan #tumor #otak